Mallicious 01: Weird Woman.

22 10 0
                                    

Kanara memasuki kamarnya, dan mendapati Raka yang masih bergelung didalam selimut tebalnya. Waja Laki-laki itu terlihat begitu lelah dalam tidurnya yang lelap.

Kemudian Kanara segera berjalan ke arah Raka dan menaiki tubuh sang suami, lalu memberikannya sebuah kecupan hangat pada bibir pria itu.

"Mas Raka, bangun mas, Udah siang. Kamu mandi sana!" Ucap Kanara sembari menepuk-nepuk pelan rahang kokoh sang suami.

Raka menggeliat dan hampir saja membuat perempuan yang sedang hamil tua itu terjatuh kebawah, jika tidak Raka yang dengan sigap menahan tubuh oleng sang istri, dan segera merubah posisinya menjadi berbaring di sampingnya.

"Mas Raka, ih! Bangun mas, udah hampir jam delapan nih! Katanya hari ini kamu ada Meeting kantor di perusahaan sama Client kamu yang dari singapura?" Ucap Kanara lagi.

Raka hanya terkekeh ringan, kedua kelopak mata milik laki-laki itu sudah terbuka dengan sempurna. Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah, wajah cantik bak bidadari milik sang istri.

"Cium lagi dong, biar punya tenaga buat Meeting hari ini." Ucap Raka yang sudah memajukan wajah tampannya di hadapan wajah cantik Kanara.

Cup...

Kanara memberikan satu kecupan lagi di bibir Raka. Perempuan itu akan segera menjauhkan wajahnya, namun Raka malah menahan tengkuknya dan melumat bibir manis milik sang istri tercinta.

Cukup lama keduanya terbuai oleh hasrat yang membuncah, akhirnya Raka pun melepaskan pagutannya dan mengusap pelan bibir sang istri yang sedikit membengkak karena ulahnya itu.

"Aku mandi dulu ya sayang? Kamu duluan aja turun ke bawah, nanti aku nyusul." Ucap Raka lalu beranjak dari tempat tidurnya.

Namun, sebelum benar-benar pergi menuju ke kamar mandi, laki-laki itu menyempatkan diri untuk mencium sekilas pipi tembam milik Kanara.

***

Setelah Raka menyelesaikan ritual mandi paginya, kini giliran Kanara untuk membersihkan badannya. Sedangkan Raka sudah turun terlebih dahulu ke bawah, karena Kanara sudah menyiapkan secangkir kopi hangat dan juga roti panggang kesukaan Raka di atas meja makan.

Raka terlihat sudah begitu rapih dengan balutan kemeja putih serta jas hitam yang menjadi pelengakap ketampanan laki-laki itu. Sembari mengutak-atik laptop miliknya, tak ayal juga laki-laki itu sesekali memperbaiki letak kaca matanya.

Bahkan Raka sampai melirik sesekali ke arah ruang tengah. Dimana dirinya merasa bahwa seseorang baru saja melewati ruangan tersebut beberapa kali. Alhasil, Raka pun memutuskan untuk mengecek ke ruang tengah, apakah itu Kanara yang baru saja turun dan akan segera membenahi barang-barang tanpa mengisi perut terlebih dahulu, pikir Raka.

Sesampainya di ruang tengah, Raka tidak menemukan keberadaan Kanara di sana. Namun, salah satu benda yang tergeletak tidak jauh dari tumpukkan kardus yang ada di ruang tengah itu, berhasil menarik perhatiannya.

Raka dengan cepat meraih sebuah kotak kayu berukuran kecil dan berwarna coklat itu. Raka memperhatikan setiap detail dari kotak yang terlihat sangat kuno tersebut.

"Perasaan, aku nggak pernah beliin Kanara kotak ini." Ucap Raka bermonolog sendiri.

Dari arah anak tangga sana, terlihat Kanara sudah begitu cantik dengan Dress berwarna broken whitenya, berjalan dengan pelan menghampiri dirinya yang masih termangu dengan kotak kayu tersebut.

Memang dari sejak awal kehamilannya, Kanara lebih menyukai memakai Dress yang tidak sempit di tubuhnya, tujuan utamanya adalah supaya janin yang akan menjadi bayi itu tidak akan pecah di dalam sana, itulah pikiran Kanara dengan usianya yang sudah menginjak usia 23 tahun itu. Sangat lucu bukan?

MALLICIOUS | Mimpi Buruk Tak Berujung | {New Version}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang