Meet Jaehyun's Family

Start from the beginning
                                    

Jaehyun memahami ucapan itu. Namun  ia masih belum bisa membalas. Sebab masih didalam kebingungan.

"Sudah, jangan terlalu difikirkan. Nanti akan ada saatnya juga kau akan benar-benar mengetahui isi perasaanmu. Sekarang lebih baik kau pulang, putramu akan lelah jika tidur dalam posisi seperti itu."

Ucapan terakhir Jongdae langsung saja menyadarkan Jaehyun bahwa ternyata anaknya sudah tertidur didalam gendongannya.

"Baiklah, paman. Aku pergi sekarang, terima kasih."

Jongdae mengangguk, kemudian mengiring Jaehyun keluar dari toko miliknya. Begitu tiba didepan pintu, pria itu memperhatikan yang lebih muda melangkah menuju mobil.

Pria paruh baya itu tersenyum kecil, sebelum kembali memasuki tokonya.

Disisi lain, Jaehyun yang baru saja memasuki mobil, mendapati si remaja Lee yang ternyata  juga tertidur.

Menghela nafas, pria Jung itu kembali keluar dari mobil dan membuka pintu pada kursi penumpang. Menidurkan Jinhyeong di car seat yang memang ia pasang khusus untuk si kembar.

Setelah menyamankan posisi sang anak, Jaehyun menutup pintu mobil dengan perlahan. Berusaha untuk tidak membuat tidur si kecil terganggu.

Dan ketika Jaehyun baru saja menduduki diri di kursi kemudi, ponselnya berdenting menandakan ada pesan masuk. Lantas saja ia mengambil benda persegi panjang itu dan melihat layar utama.

Nampak pesan yang dikirim oleh Adiknya. Namun begitu membaca pesan tersebut, mata Jaehyun melebar dan dengan cepat menggerakan jemari untuk menelpon sang adik.

Jaehyun panik. Ia merasa sangat khawatir. 

"Hal–"

"Benar kau membawa Minhyung ke Mansion Ibu?!" potongnya dengan cepat. Nada suaranya yang pelan terdengar jelas begitu panik.

"Hey, tenanglah Oppa, Ibu tidak akan melakukan apapun kepada Minhyung. Dia itu bayi yang sangat menggemaskan. Lagipula Ibu menganggapnya sebagai anakmu, bukan anak wanita itu."

Seketika, Jaehyun memejamkan mata dengan perasaan lega. Tapi tetap saja ia masih tak merasa tenang. Bagaimanapun juga, Ibu si kembar adalah mantan kekasihnya dan yang utama adalah wanita perebut sang Ayah dari Ibunya.

Jaehyun takut Ibunya akan bersikap agresif meski itu mustahil terjadi.

Ya pada nyatanya memang pikirannya sendiri yang membuatnya setakut ini.

"Lain kali jangan membawanya kemanapun termasuk ke Mansion Ibu tanpa sepengetahuanku."

"Iya aku minta maaf, Oppa. Tapi bisakah aku menginap bersama Minhyung disini?"

"Tidak." jawab Jaehyun dengan cepat. "Aku akan kesana untuk menjemputnya."

"HEY MANA BISA BE–"

Bip.

Jaehyun tanpa membiarkan sang Adik memprotes, langsung mematikan sambungan teleponnya.

Melirik sekilas ke arah Taeyong yang masih tertidur bahkan nampak semakin pulas, membuatnya menggeleng pelan.

Apa leher remaja itu tak sakit?

Menoleh ke kursi penumpang, Jaehyun menarik bantal leher yang berada disamping car seat Jinhyeong. Kemudian ia memasangkan ke leher Taeyong dengan perlahan.

Beruntungnya remaja itu tidak terganggu.

Setelah itu barulah Jaehyun menyalakan mobilnya. Membelah jalanan menuju kediaman sang Ibu.

Little Nanny《Jaeyong》Where stories live. Discover now