Violien: Shadows of Sorrow

PROLOG

PROLOG 

Violien adalah seorang siswi kelas 2 di SMA dengan kepribadian yang menantang. Dia sering kali marah dan cenderung mudah tersinggung, yang sering kali membuatnya bertindak dengan cara yang agresif terhadap teman-temannya. Sikapnya yang dominan ini membuatnya menjadi tukang buli di antara teman-temannya, yang sering mengganggu lingkungan belajar dan menciptakan ketegangan di sekolah.

Selain itu, Violien memiliki kebiasaan yang buruk yaitu sering datang terlambat ke sekolah. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya tanggung jawab atau kurangnya motivasi terhadap pendidikan. Keterlambatannya ini bukan hanya menjadi masalah bagi dirinya sendiri, tetapi juga mengganggu jalannya proses belajar di kelas.

Meskipun perilakunya yang sulit, Violien memiliki hubungan yang kuat dengan guru BK di sekolahnya. Sang guru BK sangat akrab dengannya sampai-sampai tiada hari tanpa  bimbingan atau konseling terkait masalah pribadinya.

kembali terlibat dalam ulah yang merugikan di sekolahnya. Kali ini, bukan hanya sekadar ulah kecil, melainkan perilaku yang lebih serius. Violien ketahuan merokok di koridor sekolah oleh salah seorang guru yang sedang berpatroli.Ketika ditangkap basah, wajah Violien terlihat gemetar, campur aduk antara keterkejutan dan ketidakpedulian. Meskipun tahu akan konsekuensi dari perbuatannya, dia tetap menunjukkan sikap yang keras kepala, menolak untuk mengakui kesalahannya.

Laporan pengaduan atas tindakannya yang kembali terulang telah menumpuk di meja kepala sekolah. Kasus-kasus pembulian yang melibatkan namanya menjadi bahan pembicaraan hangat di antara para guru dan staf sekolah. 

Sikap agresifnya dan kecenderungannya untuk bertindak kasar terhadap teman-temannya telah menciptakan atmosfer yang tidak nyaman di sekolah.Pihak sekolah, termasuk guru BK yang sudah sangat mengenalnya, berusaha keras untuk menangani masalah ini dengan bijaksana. Namun, upaya mereka sering kali bertabrakan dengan sikap keras kepala dan kurangnya kerjasama dari Violien sendiri. Tantangan besar terletak pada bagaimana membantu Violien menyadari konsekuensi dari tindakannya dan membimbingnya menuju perubahan positif yang lebih baik.