Seseorang dengan topeng diwajahnya berjongkok menyamakan tinggi mereka. Penerangan yang minim membuat Yunho kesulitan mengamati siapa pria di depannya ini.
"Siapa kamu? Mengapa kamu melakukan ini padaku?". Kata Yunho dengan degub jantung yang sangat keras.
Bahkan orang misterius itu dapat mendengar degub jantung seseorang yang sedang ketakutan, ia sangat menyukainya, dan menikmati raut ketakutan Yunho.
"Aku suka bunyi jantungmu. Aku sangat suka bunyi jantung seseorang yang akan menemui ajalnya!". Kata pria misterius itu.
Yunho menggelengkan kepalanya ribut.
"Apa yang kamu inginkan sebenarnya?".
"Tentu saja aku ingin sesuatu darimu, tapi aku tidak ingin mengatakannya!"
"KATAKAN PADAKU APA YANG KAMU INGINKAN DASAR BAJINGAN?". Teriak Yunho.
Pria misterius itu tertawa terbahak bahak mendengar kepanikan Yunho.
"Aku sangat suka wajah seseorang yang putus asa!".
"Kamu bajingan gila, katakan padaku siapa kamu dan apa yang kamu inginkan?".
"Perusahaanmu akan hancur, memangnya apa yang bisa kemu berikan padaku? Istri cantikmu?".
Yunho terbelalak tatkala istrinya disebut oleh bajingan gila itu.
"Kamu bersedia memberikan istri cantikmu itu?".
"Aku akan membunuhmu jika kamu berani menyentuhnya!". Ancam Yunho.
"Aish ini terlalu lama. Baiklah, aku ingin itu!". Kata pria tersebut sambil menunjuk sesuatu di selangkangan Yunho.
"A apa maksudmu? Apa yang kamu inginkan?". Kata Yunho.
Yang benar saja pria misterius itu minta penisnya? Konyol sekali.
Si pria misterus mengeluarkan sebuah belati yang sudah berkarat.
"Ssshhhh aku lupa mengasahnya, pasti ini tak akan bisa memotong penismu itu!". Kata pria misterius.
Yunho terbelalak, ia merasa ketakutan sekarang. Mana mungkin bajingan gila itu ingin memotong penisnya?
"Maaf jika ini menyakitimu!". Bisik pria misterius itu.
"Ja jangan, jangan lakukan itu!". Kata Yunho memohon.
Yunho bergerak rusuh, penisnya disentuh oleh bajingan gila itu, lalu tanpa ragu pria misterius itu menggesekkan belati berkarat itu pada penis Yunho.
"Aaaarrrghhhhh!". Yunho berteriak, karena sungguh rasanya sangat menyakitkan.
Pria misterius terus menggesekkan belati berkarat itu berusaha memotongnya hingga darah segar mengalir dari penis Yunho. Yunho terus berteriak dan meraung. Namun nihil, dia tak akan mendapatkan pertolongan dari siapapun di tengah malam dengan hujan yang lebat itu.
Yunho sangat lemas, berteriak membuatnya kehilangan banyak tenaga, belum lagi menahan rasa sakit di penisnya itu, dan juga ia sudah kehilangan banyak darah.
"Ah sudahlah aku lelah. Sepertinya belati itu tak akan bisa memotong penismu!". Kata pria misterius dengan nada frustasinya.
Namun Yunho sudah benar benar lemas, penglihatannya menghitam hingga ia tak sadarkan diri.
"Kamu tidak boleh mati, aku masih membutuhkanmu!". Gumam pria misterius itu.
- No Tittle -
Taeyong mengunci pintu kamarnya karena Yunho memberi kabar tidak akan pulang malam itu, ia takut jika Jaehyun berani berbuat sesuatu kepadanya. Malam ini dia juga kesulitan untuk memulai tidurnya.
Jaehyun tertawa tatkala melihat ketakutan di wajah Taeyong melalui layar LED di kamarnga.
"Lucu sekali!". Kata Jaehyun sambil mengelus elus gambar Taeyong di layar LED itu.
Beberapa saat kemudian, Jaehyun keluar dari kamarnya. Ia mengetuk pintu kamar Taeyong.
"Appa apakah kamu di dalam? Aku ingin berbicara!". Kata Jaehyun sambil mengetuk pintu kamar Taeyong.
Taeyong yang merasa terkejut, sontak merubah posisinya menjadi duduk. Tumben sekali Jaehyun ingin berbicara pada ayahnya. Bukan tipikal Jaehyun seperti itu.
"Appa ini tentang perusahaan, aku ingin membantumu!". Kata Jaehyun selanjutnya.
Taeyong mulai berpikir, apakah pikiran Jaehyun sekarang sudah terbuka dan sadar? Hingga Taeyong berusaha mengusir rasa curiganya kepada sang putra. Taeyong berjalan dan membuka pintu kamarnya.
Jaehyun tersenyum penuh arti saat Taeyong membuka pintu kamarnya.
"Apakah Yunho ada?".
Taeyong merasa sangat marah kepada anak durhakanya itu. Bukankah tadi Jaehyun memanggilnya dengan sebutan appa?
"Dia appamu Jaehyun, dimana sopan santunmu?". Kata Taeyong dengan amarah.
"Oh, dia tidak ada?".
Taeyong merasa sangat emosi sekarang, ia merasa muak dengan anak kurang ajarnya itu, Taeyong hendak menutup kembali pintu kamar itu, namun Jaehyun menahan dan menyelinap masuk ke sana.
Ceklek
Jaehyun mengunci pintu kamar itu.
"Apa yang kamu lakukan Jaehyun? Keluar dari sini!". Teriak Taeyong.
"Oh jadi benar ya Yunho tidak ada di sini!".
- No Tittle -
TBC
Tenang aja ini gak akan panjang kok 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
NO TITTLE | JAEYONG
Fiksi Penggemar"Seberapa besar kamu menginginkanku Jaehyun?". Bisik Taeyong. "Aku tidak tahu. Tapi satu hal yang harus kamu tahu. Sejak aku lahir aku hanya mencintai satu orang. Yaitu dirimu!". Jawab Jaehyun. WARNING! BXB JAEYONG SHIPPER HOMOPHOBES STEP ASIDE
PART 5
Mulai dari awal
