"Kamu memang anak bubu yang sangat sukses. Mobilmu sangat keren pasti sangat mahal!". Kata Taeyong sumringah.
Jaehyun melirik Taeyong yang sumringah.
"Kamu mau? Aku bisa membelikannya untukmu!". Kata Jaehyun.
"Tidak. Dan lagi, kenapa Jae memanggil bubu kamu. Panggil aku BUBU. Supaya kita lebih akrab lagi!." Kata Taeyong.
Jaehyun terdiam sesaat sambil memandang Taeyong.
"Aku dan kamu bisa lebih akrab tanpa harus memanggilmu BUBU. Aku lebih suka memanggilmu JUNG TAEYONG!".
"Itu namanya kurang ajar!". Sungut Taeyong.
Jaehyun mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya sangat dekat dengan Taeyong, bahkan Taeyong bisa merasakan hangatnya hembusan nafas yang beraroma maskulin itu.
Taeyong memundurkan wajahnya, dia terkejut dengan kelakuan anaknya itu.
"Aku lebih suka memanggilmu Jung Taeyong!". Bisik Jaehyun.
Setelah mengatakannya, Jaehyun menarik sabuk pengaman dan memasangkannya pada Taeyong.
Taeyong masih terdiam. Kelakuan Jaehyun yang tak dapat diprediksi itu berhasil membuat jantung Taeyong berdegub kencang.
- No Tittle -
Hari sudah sore, Taeyong yang baru saja selesai mengecek stok di butiknya kini sedang membaca kembali invitation yang ia terima tiga hari lalu.
"Dresscode putih?". Gumam Taeyong.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!".
Seorang karyawati masuk setelah mendapat izin dari tuannya.
"Ada kiriman untuk anda tuan!". Kata wanita itu sambil memberikan sebuah bingkisan kepada Taeyong.
"Dari siapa?". Tanya Taeyong sembari mengambil bingkisan tersebut dari tangan karyawannya.
"Seorang kurir mengirimkannya. Untuk pengirimnya saya kurang tahu!".
"Baiklah kamu boleh keluar, terimakasih!".
Taeyong membuka kotak bingkisan tersebut, sebelumnya ia memeriksa kotak tersebut, tak ada nama pengirim di sana. Sebuah stelan putih tulang yang sangat bagus di dalam sana. Taeyong juga menemukan secarik kertas di sana, yang bertuliskan ;
"Pakailah dresscode ini!".
"Apakah ini dari Ten?". Gumam Taeyong.
Karena berpikir itu adalah dari Ten, sahabatnya. Taeyong segera mengambil ponsel yang ia simpan di saku celananya. Namun nihil, ponsel Ten tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Baiklah aku akan memakainya!".
Taeyong memakai stelan putih itu sambil berdiri di depan cermin. Ia terlihat sangat sempurna.
Setelah menyempurnakan penampilannya dengan menyemprotkan parfum mahal, Taeyong keluar dari ruangannya, tak lupa ia memesan sebuah taksi online untuk menghadiri peresmian T Hotel.
Ketika sampai di luar butik, Taeyong melihat sebuah mobil sedan berwarna hitam. Seorang lelaki membungkuk memberikan hormat kepada Taeyong. Taeyong yang tidak pernah melihat pria itupun mengernyit.
"Si siapa?".
"Saya dari T Hotel diperintahkan untuk menjemput tuan Jung Taeyong sebagai salah satu tamu VIP kami!". Kata pria berjas hitam tersebut.
Taeyong nampak berpikir sebentar. Ia sempat melirik jas yang dipakai lelaki itu, terdapat papan nama Kim Do Young dengan logo T Hotel.
"Mari tuan!". Kata Doyoung mempersilahkan Taeyong untuk masuk ke dalam kursi penumpang belakang.
Dengan sedikit keragu raguan, Taeyong masuk ke dalam mobil hitam itu.
Setengah jam kemudian, mobil yang ditumpangi Taeyong sampai di sebuah hotel mewah bintang 5. Ia juga melihat beberapa orang masuk ke dalam hotel itu, sepertinya mereka adalah salah satu tamu undangan.
"Tuan Taeyong, mari ikut dengan saya. Saya akan menunjukkan tempatnya!". Kata Doyoung dengan sopan.
Taeyong mengangguk tanda setuju. Taeyong mengekori Doyoung.
Setelah sampai di tempat yang dimaksud, Doyoung membuka sebuah pintu besar. Di dalam ruangan ada beberapa tamu undangan yang tidak Taeyong kenal satu pun. Mereka sontak menoleh ke arah kedatangan Taeyong. Namun di antara orang yang semuanya asing itu, Taeyong bisa melihat sosok yang begitu Taeyong kenal tengah berjalan ke arahnya.
Tidak mengerti dengan apa yang terjadi, akhirnya Taeyong hanya diam dan menerima uluran tangan lelaki tampan itu. Lelaki itu pun membawa Taeyong ke tengah kerumunan para tamu.
"Tuan Jaehyun. Jadi dia kekasih anda?". Tanya salah satu tamu undangan di sana.
"Kekasih?". Gumam Taeyong tak mengerti.
Sedangkan Jaehyun hanya tersenyum menampilkan dua titik cacat di kedua pipinya.
"Wah, hotel ini pasti adalah hadiah untuk tunangan anda tuan!". Kata salah satu tamu undangan yang lainnya.
Taeyong semakin kebingungan dengan apa yang terjadi. Mereka yang hadir bahkan menyebut Taeyong sebagai kekasih Jaehyun.
"T Hotel. T untuk Taeyong!". Kata Jaehyun.
Taeyong menoleh dan menatap Jaehyun tak mengerti. Seseorang mendekat dengan membawa sebuah nampan yang terdapat sebuah kotak kecil berisi dua pasang cincin.
Tanpa ragu, Jaehyun mengambil cincin dengan nama JAEHYUN di sana. Jaehyun menarik tangan Taeyong dan memasangkan cincin tersebut di jari manis Taeyong.
"Aku akan memakai milikku sendiri!".
Jaehyun memakai cincin satunya yang bertuliskan TAEYONG di sana.
Ini sungguh gila, Jaehyun sudah gila. Semua tahu, dan bahkan tak akan ada yang mengira bahwa Taeyong berumur 38 tahun. Wajah Taeyong seakan tak menua. Tapi Jaehyun benar benar gila, dengan sadar Jaehyun melamar orang yang melahirkan dirinya ke dunia.
Taeyong menatap tajam mata anaknya itu. Ia sangat ingin marah saat itu juga, namun di sana semua tamu sedang memperhatikan keduanya. Taeyong tidak ingin merusak reputasi anaknya, yah meskipun saat ini Taeyong sangat ingin menampar anaknya yang kurang ajar itu.
"Apa maksudmu Jaehyun?". Tanya Taeyong dengan suara yang kecil.
Namun, meskipun begitu, Jaehyun dapat menangkap gerakan bibir Taeyong. Taeyong mengangkat tangannya, gerak gerik Taeyong seperti menunjukkan ia akan melepas cincin yang katanya pertunangan itu. Sangat konyol.
Jaehyun mendekat dan berbisik di telinga Taeyong.
"Jika kamu berani melepasnya, kupastikan sesuatu yang buruk akan terjadi pada Yunho!".
Cup
Jaehyun mengecup bibir Taeyong setelah membisikkan kata kata itu. Taeyong terbelalak kaget dengan apa yang dilakukan Jaehyun. Matanya memanas, ingin sekali ia menangis saat itu juga.
Berbeda dengan para tamu undangan, mereka justru bertepuk tangan dengan riuhnya.
- No Tittle -
TBC
BINABASA MO ANG
NO TITTLE | JAEYONG
Fanfiction"Seberapa besar kamu menginginkanku Jaehyun?". Bisik Taeyong. "Aku tidak tahu. Tapi satu hal yang harus kamu tahu. Sejak aku lahir aku hanya mencintai satu orang. Yaitu dirimu!". Jawab Jaehyun. WARNING! BXB JAEYONG SHIPPER HOMOPHOBES STEP ASIDE
PART 2
Magsimula sa umpisa
