[chap 1; wedding party]

6.6K 632 452
                                    

Summer/Blue's POV

Huft, membosankan!

Tak ada yang dapat ku lakukan lagi selain hanya menikmati pemandangan orang yang terus lalu lalang di hadapanku. Mereka berpakaian rapih dan dandan serba glamour. Tidak ada yang perlu di herankan, memang. Karena itu merupakan sebuah rutinitas pesta. Ya, pesta pernikahan.

Aku bersumpah, ini adalah pesta pernikahan paling bodoh yang sama sekali tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Pesta ini juga merupakan mimpi buruk bagiku. Beberapa minggu yang lalu aku sudah berusaha mencegah dad untuk menikahi perempuan beranak satu itu, namun usahaku ditentang begitu saja oleh si laki-laki keras kepala dan gampang rapuh yang sering ku panggil dad.

Sudahlah, sekarang ini aku hanya berharap dapat kembali ke London dengan segera. Mengingat sakit rasanya melihat derasnya kebahagiaan dad dengan perempuan baru yang agaknya akan menjadi ibu ku sebentar lagi.

Geez! Mengapa orang-orang ini terus saja memandangiku dengan tampang heran milik mereka masing-masing? What the heck! Memangnya salah jika aku hanya duduk sendirian seperti ini?

Apa iya aku harus mempunyai pasangan untuk di ajak ke pesta?

Atau apa iya aku harus bersama keluargaku yang sedang bersenang-senang di ujung sana?

Betapa bodohnya aku jika memang iya, aku sama sekali tidak senang berada di sini. Bahkan aku mengutuk pesta pernikahan dad untuk selama-lamanya.

Karena, tidak pernah terlintas sekali pun dipikiranku bahwa sekarang aku telah punya seorang ibu sekaligus kakak tiri. Ya, walaupun mereka bersikap cukup manis padaku, tetapi mereka tidak akan pernah menggantikan posisi ibu dan kakak kandungku, mom Nath and Louis.

Oh god, I really miss them.

Why did you leave us, mom?
Pertannyaan itulah yang selalu menghantui pikiranku setiap saat, karena sudah terhitung 18 tahun lamanya aku tak kunjung mengetahui alasan mom meninggalkan kami semua.

Ibuku tidak meninggal, guys. Tapi ia memang sengaja meninggalkan kami.
I mean, dia pergi entah kemana saat kakak ku Louis, baru berumur 3 tahun. Dan saat itu aku juga baru beberapa hari dilahirkan. Dad bilang, ia tidak pernah kembali setelah kepergiannya itu. Ya tuhan, aku bahkan belum pernah melihat seperti apa seluk beluk wajahnya. saat ku tanya pada louis ia bilang bahwa ia lupa. Lagi pula apa yang dapat di ingat oleh anak berusia 3 tahun?

Dan saat kutanya pada dad? Ah untuk apa aku bertanya pada dad.

Dad adalah pribadi yang sangat membenci mom, bisa-bisa aku habis di penggal jika terus bertanya tentang mom padanya.

Sejauh ini aku hanya dapat mengetahui namanya, yaitu mom Nath. Walaupun aku sangat membencinya, aku masih punya keinginan yang kuat untuk dapat bertemu dengannya. Karena bagaimana pun juga, she's my mom. Sedangkan Louis, sama bencinya dengan dad. Ia bilang bahwa ia tidak akan pernah ingin melihat wajah ibunya lagi. Miris sekali.

Omong-omong kau bisa memanggilku Blue ataupun Summer. Aku bertaruh, kau sangat meyukai Summer, tapi ku mohon panggilah aku dengan sebutan Blue. Entah mengapa aku benci sekali jika seseorang memanggilku Summer. Kau tahu? Itu karena nama asliku sejak aku terlahir adalah Blue, nama itu adalah pemberian ibuku. Tapi sialnya, baru-baru ini dad mengganti namaku menjadi Summer hanya karena kakak tiriku bernama Winter.

Oh c'mon, this is not funny guys!

Namun selain alasan itu, maksud dad mengganti namaku adalah agar aku dapat melupakan ibuku serta memulai hidup baru. Well, that's why i hate this fvckin name.

FLASHLIGHT ; hsWhere stories live. Discover now