Saat pagi hari Mew sudah di sibukan dengan aktivitas barunya, ia menyiapkan peralatan lukis dan membawanya ke mobil, membuat Alex dan Nata menatap bingung pada daddy nya.

"Daddy sedang apa?" Karna merasa penasaran Nata pun menghampiri Mew, dan menanyakan apa yang sedang daddy nya lakukan.

"Hari ini, daddy akan membuka galeri lukis,"

"Galeri lukis?"

"Iya sayang! Selama kita liburan disini daddy akan menyibukkan diri dengan membuka galeri ini, semoga saja banyak peminatnya,"

"Jadi maksud daddy! Nanti siapa saja bisa belajar melukis di tempat daddy,"

"Benar sekali, apa kakimu sudah baikan?"

"Sedikit! Nata bosan jika harus duduk sepanjang hari,"

"Jika masih sakit katakan pada daddy, biar nanti daddy gendong,"

"Nata bisa berjalan, walaupun pelan daddy tidak perlu hawatir,"

"Baiklah! Sudah sana lanjutkan sarapan mu lagi, daddy masih harus membenahi ini, setelah itu kita berangkat,"

"Apa jauh dari sini tempatnya dad?"

"Tidak!"

Nata pun kembali sarapan sedangkan Mew masih sibuk dengan peralatan lukisnya, ia hari ini akan memulai aktivitas baru agar ia tidak terlalu merindukan istrinya, setelah anak-anak nya selesai sarapan Mew pun berangkat menuju lokasi yang akan Mew jadikan tempat membuka usaha lukisnya.

"Nah sudah sampai,"

"Daddy menyewa ruko disini?"

"Iya! Karna kebetulan ruko ini yang kosong, lagi pula ini sangat strategis banyak orang berlalu lalang disini,"

"Daddy benar!"

"Kalian tunggu disini, daddy akan menurunkan barang-barang nya dulu,"

"Apa didalam sudah di bersihkan?"

"Sudah! Daddy hanya tinggal merapihkan barangnya saja,"

Nata dan Alex pun menunggu di luar, sedangkan Mew sibuk menata lukisannya.

"Alex, Nata!" Panggil Win, saat melihat dua bocah itu tengah melamun.

"Phi Win! Pagi-pagi Phi sudah ada disini?"

"Phi akan membuka restoran, jadi pagi-pagi sudah harus datang,"

"Dimana restoran Phi?"

"Itu disana, di sebrang jalan, kalian sedang apa disini?"

"Kami sedang menunggu daddy,"

"Menunggu daddy?"

"Iya karna daddy akan membuka galeri disini,"

"Wah..daddy kalian sangat keren, dan pasti nanti banyak peminatnya,"

Saat tengah asik berbincang terdengar suara nyaring memanggil Win, tentu saja Win sudah sangat hafal dengan suara itu.

"Phi Wine!" Panggil bocah kecil berusia sepuluh tahun itu.

"Pelan kan suaramu, jangan berteriak seperti itu,"

"Phi sedang apa disini?"

"Kemarilah! Kau harus berkenalan dengan mereka,"

"Mereka siapa Phi?"

"Ini Alex dan ini Nata, mereka disini berlibur dan kalian bisa berteman bukan?"

Isabella pun mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Alex dan Nata, tentu saja ia merasa senang karna mempunyai teman baru.

"Halo..aku Isabella,"

"Halo juga Phi! Aku Nata dan ini Phi Alex,"

"Senang bisa berkenalan dengan kalian, jika kalian tidak sibuk kalian mampir saja ke restoran milik daddy ku, restorannya ada di sebrang sana,"

"Nanti, jika daddy ku sudah tidak sibuk, kami akan berkunjung,"

"Aku akan menunggu kalian, baiklah aku permisi dulu, karna Papa ku sudah menungguku, ayo Phi kita pergi,"

"Alex Nata! Kami pamit dulu ya, sampai jumpa lagi," Ucap Win, dan setelah itu mereka pun pergi menghampiri seorang laki-laki yang tengah berdiri di pinggir jalan sambil tersenyum manis.

"Papa!" Ucap Nata!

"Apa kau mengatakan sesuatu?" Jawab Alex.

"Aku tadi melihat Papa disana Phi,"

"Pasti kau salah orang,"

"Tidak Phi! Itu tadi Papa,"

Alex pun melihat kearah telunjuk Nata, tapi ia tidak melihat siapapun, yang ada hanya orang-orang berlalu lalang yang ingin pergi ke pantai.



Bersambung..

❤️❤️

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang