"Aku seperti sudah tua, jika kalian berdua memanggilku uncle,"

"Kita belum berkenalan, aku Alex dan ini Nata, kalau Phi siapa namanya?"

"Aku Win Mentawin, dan kau bisa memanggilku Phi Win,"

"Nama Phi bagus seperti orang nya, apa Phi bekerja di restoran itu?"

"Sebenarnya aku masih sekolah, namun karna ini sudah musim liburan aku membantu Ayah mencari ikan dan menjadi nelayan, dan jika malam aku membantu Phi ku yang bekerja di restoran,"

"Phi Win punya Phi juga?" Tanya Alex.

"Punya, namanya Kana Tharin, dia Phi ku satu-satunya yang aku punya, baiklah, karna sudah malam aku harus kembali ke restoran lagi, sampai jumpa lagi semua,"

"Phi! Apakah kita masih bisa bertemu lagi?" Jawab Nata.

"Tentu saja masih! Dan jika kakimu sudah sembuh aku akan mengajakmu pergi ke ladang bunga yang tidak jauh dari sini,"

"Benarkah?"

"Tapi tunggu kakimu sembuh dulu, dan nanti kita bisa bertemu di restoran tempat ku bekerja,"

"Oke Phi! Hati-hati dijalan,"

Win pun berpamitan karna ia takut jika pergi terlalu lama, Phi nya akan memarahinya.

"Kau tidak ikut makan dulu?" Tanya Mew saat melihat Win sudah berpamitan.

"Tidak Phi, terimakasih, aku permisi,"

"Baiklah! Hati-hati di jalan,"

Setelah kepergian Win mereka pun makan, Mew yang melihat anak-anak nya seperti kelaparan pun lagi-lagi merasa bersalah, bahkan ia berpikir apakah ia terlalu memikirkan istrinya hingga ia mengabaikan anak-anak nya.

Di lain tempat..

"Win! Darimana saja kamu? Kenapa lama sekali?"

"Maaf Phi! Tadi Win berbincang dulu sebentar,"

"Kau lihat! Disini masih sangat ramai, dan kau malah asik berbincang dengan pelanggan,"

"Aku hanya berbincang dengan anaknya,"

"Berbincang dengan anaknya bagaimana? Kau masih sekolah tidak boleh pacaran, apa lagi tadi kau mengatakan jika kau berbincang dengan anaknya, apa kau mencoba berpacaran dengan laki-laki tua,"

"Astaga Phi! Kalau bicara jangan sembarangan, dia memang laki-laki berumur tapi dia memiliki dua anak laki-laki dan perempuan, waktu itu aku tidak sengaja menemukan anak-anak nya sedang bermain di pesisir, dan kaki anak perempuannya terluka karna menginjak benda tajam, itu sebabnya tadi aku berbincang sebentar disana,"

"Lalu! Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Dia baik-baik saja, karna sudah di bawa ke klinik oleh daddy nya,"

"Apa mereka orang baru?"

"Aku juga tidak tau, mungkin mereka kesini untuk berlibur,"

"Sudahlah, ayo kita bekerja lagi saja, mungkin hari ini kita akan pulang sedikit larut,"

"Kapan Phi Kao kembali?"

"Mungkin lusa,"

"Aku merindukan isabella, kenapa dia harus ikut Phi Kao,"

"Karna dia daddy nya,"

"Dan sebentar lagi, Phi akan menjadi Papa nya,"

"Ishhh..kau ini,"

Win sangat senang menggoda Phi nya, karna dengan hanya candaan seperti itu Phi nya akan merona.

☀🌻

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang