Sing melepas kan pelukan nya hanya untuk menangkup kedua pipi bulat itu dan memandang lama wajah manis favorit nya

"Jangan mati"

"Aku tidak. Selama kamu juga baik-baik saja"

Keduanya saling menatap dengan kesungguhan. Sing menggenggam tangan kecil itu dengan erat. Tas sudah tersampir dengan rapih pada punggung mereka masing-masing, dan ketika keduanya sudah memantapkan hati mereka segera melangkah keluar dari apartemen itu dengan Sing yang memimpin.

••••••

"Gyumin! " Lex memanggil nama seseorang ketika ketiganya baru saja sampai pada sebuah ruang rahasia yang berada pada sudut distrik Xianjing

Pintu besi anti peluru itu tertutup seketika ketika mereka sudah berjalan masuk. Leo menatap ke arah sekeliling nya saat lampu menyalah dengan terang

Sosok pria tampan berpaduan manis dengan jas laboratorium muncul seketika

"Kalian membawa seseorang? "

"Dia kami temukan hampir menjadi santapan monster tingkat satu" Jawab Hyunsik di sela dirinya yang tengah menaruh senapan nya, segelas air segera ia tenggak hingga tandas karena rasa haus yang menerjang

"Kamu tidak tergigit? " Gyumin menatap penuh kepada Leo yang mendadak merasa gugup

"Tidak. Aku benar-benar berhasil menghindari nya. Tentu dengan bantuan besar kedua orang ini. Tetapi bisakah ada yang menjelaskan situasi apa yang tengah terjadi? "

"Kamu berada di mana memang sampai tidak tahu bahwa dunia berubah begitu drastis? "

Sejenak Leo mengusap tengkuknya merasa gugup

"Aku tertidur pada perpustakaan universitas ku"

Lex menghela nafas mendengar nya, ia memilih berlalu dari sana dan menyerahkan nya kepada Gyumin

"Sungguh Nak. Kurasa kamu harus lebih serius menjalani kehidupan, kita tidak tau hal besar apa yang akan terjadi dalam kedipan mata" Gyumin melemparkan sekaleng minuman dingin kepada Leo yang menangkap nya dengan baik

"Ada sebuah penelitian ilegal pada laboratorium rahasia bawah tanah di pusat kota."

"Penelitian apa? "

"Menghidupkan kembali mayat manusia dengan menggabungkan DNA Sacculina dengan DNA manusia yang sepenuhnya hampir rusak. Dan kegagalan sistem membuat teror terlahir seketika"

Gyumin menatap sejenak kepada Leo yang menanti kelanjutan ceritanya.

"Mereka berhasil hidup. Tetapi bukan menjadi manusia tetapi monster monster mengerikan yang dapat berevolusi. Mutan"

"Yang mengejarmu adalah monster level satu ia tidak terlalu berbahaya "

Apanya tidak berbahaya? Aku hampir mati! - Leo

"Kamu masih bisa menghadapi nya dengan senjata seperti yang Hyunsik pakai. Ataupun dengan beberapa senjata lain nya. Tetapi aku sudah memastikan bahwa mutan yang berevolusi menjadi tingkat tiga hingga lima tidak akan mudah mati dengan hal itu. "

Leo menghembuskan nafasnya frustasi. Tenggorokan nya terasa kering seketika mendengar semua hal yang Gyumin jelaskan. Di tambah pikiran nya yang terus memikirkan nasib sang ibu di luar sana, Leo hanya memiliki ibunya lantas bagaimana jika Ibu nya sudah menjadi santapan para monster itu?

"Ibuku di luar sana"

Ia berkata dengan lirih, tubuh besarnya jatuh merosot ke lantai dan Gyumin serta Hyunsik hanya diam menatap nya

"Aku tidak tau apakah dia masih hidup atau sudah mati. Aku ingin mencarinya"

"Kau gila ya?! " Hyunsik meninggikan nada suaranya seketika, ia tidak percaya bahwa Leo masih memikirkan untuk kembali kesana

"Hongkong sudah terinfeksi lima puluh persen, apa yang dirimu harapkan dari hal itu? "

"Hyunsik kendalikan dirimu"

Hyunsik mendengus saat Gyumin menegurnya, pria yang tak kalah manis dengan Gyumin itu memilih memandangi sebuah akuarium kecil di hadapannya

"Aku tidak bisa mengiyakan ucapan mu begitu saja setelah teman ku mati-matian membawa mu ke sini. Dirimu bahkan tidak berbekal kemampuan apapun dan kamu ingin menerjang sarang monster itu? Yang ada bukan ibu mu yang di temukan tetapi dirimu yang akan habis tercabik seketika. "

Gyumin benar. Leo bahkan tidak tau seberapa kacaunya di luar sana, atau jenis monster apa yang akan ia temui. Tanpa pengalaman dan pengetahuan dirinya hanya akan menjadi mangsa empuk

"Aku akan mengirim mu pergi dengan Wain dan Davin. "

"Kau gila Gyumin?! "

Gyumin hanya menatap Hyunsik sejenak sebelum kembali menatap Leo yang kini tengah memancarkan pandangan bertanya

"setidaknya kamu harus bisa memegang senjata, kamu tidak bisa bersantai lagi. sekarang hidupmu adalah soal hidup dan mati di tengah alam rimba yang berbahaya. "

"Hyunsik obati luka gores pada pergelangan kakinya, aku akan menemui Beomsoo untuk kembali menyelidiki sisa tubuh monster yang Wain bawa tadi sore"

Hyunsik hnya mendengus pelan, membiarkan Gyumin yang kini sudah berlalu pergi meninggalkan keduanya

"Aku tidak selembut Gyumin"

Leo hanya diam ketika Hyunsik menitahnya untuk mengikuti langkah pria itu

"Hyung"

"Ada apa? "

"Apa kamu tidak memiliki keluarga di luar sana? " Entah mengapa Leo tiba-tiba saja bertanya seperti itu kepadanya, membuat Hyunsik terdiam sejenak

"Tidak. Aku tumbuh menjadi pasukan elite bersama Lex yang merawat ku sejak lama. Dia keluarga ku satu-satunya"

"Lebih tepatnya kedua orang tua ku di culik untuk menjadi bahan penelitian pada pulau mati di selatan Hongkong. Kamu berfikir bahwa negara ini bersih hanya karena menjadi salah satu negara penunjang di Dunia? Tidak Leo banyak manusia yang melebihi monster itu hanya demi memenuhi keinginan busuk mereka. Penelitian gila yang merugikan banyak orang"

Leo tak tau harus merespon seperti apa. Tetapi luka yang sepertinya teramat dalam tersimpan rapih pada setiap kata tajam yang Hyunsik keluarkan

Dalam hati dirinya membenarkan perkataan Hyunsik. Orang-orang yang mengaku genius itu nyatanya hanya berakhir merugikan banyak orang dengan penelitian gila yang mereka lakukan.

•••••••
















Bersambung.

Plis dapet gak feel nya? 😭

VIRUS [ SingZayLeo ]Where stories live. Discover now