Bab 12 (Perhatian)

Start from the beginning
                                    

"Ke ruang Osis dulu panggil Adek" ucap Shasa, Lily mengangguk setuju.

Mereka lalu menelusuri koridor menuju ruang Osis sambil berbincang ringan, hingga kaki mereka berhenti didepan pintu bertuliskan Osis. Shasa mengetuk pintu terlebih dahulu baru masuk ke dalam.

"Masuk!" Jawab seseorang dari dalam ruangan Osis.

"Permisi" ucap Shasa dan Lily saat memasuki ruangan Osis.

"Dek, masih lama?" Tanya Lily.

"Engak kok Kak, ini bentar lagi" jawab Fritzy sambil merapikan barang barang nya.

"Udah kelar?" Tanya Shasa, lalu mendekat ke arah Erin.

"Tinggal dikit lagi, tapi mau gua lanjutin di rumah aja, udah di spam Lana buat balik!" Ucap Erin sambil menyandarkan badan nya ke kursi.

"Lana ya, kek nya dia takut kejadian gua ke ulang lagi di lu" ucap Shasa lalu tertawa kecil, mengingat teman nya yang satu ini akir-akir ini begitu protektif.

"Kek nya iya, Adek lu juga gitu kan?!" Ucap Erin lalu ikut tertawa.

"Iya sih apa lagi Lily kek nya sejak saat itu dia jadi lebih manja" ucap Shasa lalu menoleh ke arah Lily.

"Yuk Kak pulang" ajak Fritzy.

"Iya yuk Rin, sebelum lu di datengin Lana" ucap Shasa, lalu berjalan meninggalkan ruangan Osis.

Mereka lalu pulang ke rumah masing-masing, selama diperjalanan seperti biasa Lily bercerita Fritzy dan Shasa menyimak sesekali mereka menimpa cerita Lily.

~~//~~

Jam sudah menunjukan pukul 22.30, tetapi lampu di kamar Shasa masih menyala, menandakan Shasa belum tidur. Ia masih sibuk dengan laptop di depan nya, mata nya terfokus pada laptop dan kertas di samping nya.

Tok tok tok...

Mendengar ketukan pintu Shasa menghentikan sejenak kegiatan nya.

"Iya" ucap Shasa, ia hendak berdiri dan membuka pintu.

"Kak, kamu belum tidur" ucap Flora saat memasuki kamar Shasa.

"Belum Bun, masih ngerjain ini tinggal dikit lagi"

"Oh" Flora lalu meletakan segelas susu di meja samping Shasa, tangan nya lalu terulur mengusap lembut kepala Shasa.

"Kamu jangan maksain diri lagi ya" Shasa tersentak mendengar ucapan Bunda nya, ia lalu menoleh menatap Flora.

"M-maksud nya gimana Bun?"

"Jangan bohong, Lily udah cerita ke Bunda" Shasa lalu tersenyum kikuk, tangan nya menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Maaf ya Bun" ucap Shasa lalu menundukkan kepala nya.

"Bunda tau kamu cuma mau itu cepet selesai tapi inget jangan terlalu maksain diri. Bunda engak mau kamu  sakit kayak dulu lagi ok" ucap Flora lembut, lalu menakup pipi Shasa.

"Bunda engak pernah ngelarang kamu buat ngerjain sesuatu secara maksimal, tapi inget jangan maksain diri" perlahan tangan Flora mulai mengelus pelan pipi Shasa.

KagumWhere stories live. Discover now