"A-ayah!"
"Lanjutkan saja, anggap jika di rumah ini tidak ada orang lain, apa kalian tidak berpikir bahwa ada adik mu dan anak mu disana, bagaimana jika mereka melihat apa yang kalian lakukan?"
"Maaf yah!"
Setelah itu Tuan Trai pun pergi dari hadapan anak dan menantunya, ia memang sudah terbiasa melihat adegan seperti itu, tapi tidak untuk Pawat dan dua bocah kecil itu.
"Sekarang sudah tau kan! Aku membencimu Phi, kau membuatku malu lagi Phi di hadapan Ayah,"
"Sayang! Akupun tidak akan menyangka jika Ayah akan pulang cepat, maafkan aku,"
"Sudah sana pergilah kekamar, kau benar-benar menyebalkan,"
Dengan wajah memelas Mew pergi kekamar nya, ia akan menunggu istrinya di kamar dan tentu saja ia akan sekalian mandi karna ia akan mengantar istrinya ke bandara.
Saat tengah asik mandi Mew di kejutkan dengan sebuah pelukan, tentu saja Mew tidak perlu menebak pelukan siapa karna sudah pasti pelukan istrinya.
"Ada apa hmm?"
"Hanya ingin mandi bersama Phi,"
"Hanya itu?"
"Hmmm! Aku ingin Phi membersihkan tubuh ku,"
"Kenapa tidak! Ayo Kemarilah,"
Gulf pun berpindah kebawah shower dengan perlahan Mew memandikan istrinya, mengusap kepala Gulf dengan perlahan memakaikan sampo dan memberi busa sabun pada tubuh istrinya lalu membilasnya hingga bersih, entah mengapa hati Mew menjadi berdebar perasaan takut kini menghampiri dirinya dan tidak biasanya istrinya seperti ini.
"Sudah selesai, sekarang sudah bersih dan wangi,"
"Terimakasih Phi,"
"Pakai lah Bathrobe nya, dan tunggu aku di luar,"
"Aku akan menyiapkan baju untuk kita, Phi jangan lama-lama ya mandi nya, supaya kita bisa menghabiskan waktu berdua walaupun hanya sebentar,"
"Iya sayang!"
Gulf pun keluar dari kamar mandi, dan setelah itu ia menyiapkan baju untuknya dan juga Mew.
"Kejutan ini, akan aku beritahu saat aku kembali dari luar kota, aku yakin pasti nanti Phi Mew akan sangat senang, apa lagi lusa hari ulang tahunnya,"
Gulf sudah menyiapkan hadiah untuk suaminya saat hari ulang tahunnya yang ke tiga puluh delapan, Gulf sudah merancang jika ia akan merayakan hari spesial suaminya itu di sebuah tempat yang romantis, dan hanya akan ada mereka berdua.
"Ada apa! Sejak tadi aku perhatikan kau seperti sedang bahagia?"
"Phi! Kau membuatku terkejut,"
"Sejak tadi aku memanggilmu, tapi kau tidak menyahut,"
"Benarkah!"
"Benar! Apa yang sedang kau rencanakan?"
"Tidak ada!"
"Bohong, pasti kau sedang merencanakan sesuatu,"
"Lusa ulang tahunnya Phi, dan aku ingi membuat kejutan untuk Phi, aku sudah memesan tempat yang romantis untuk kita berdua,"
"Apakah ditempat biasa, saat kita menghabiskan berbagi kehangatan,"
"Jika Phi sudah tau, itu tandanya bukan kejutan lagi dong,"
"Itu akan tetap menjadi kejutan sayang, aku mencintaimu,"
"Aku jauh lebih mencintai Phi,"
Pelukan Mew semakin kuat saat ia melihat jam, karna satu jam dari sekarang istrinya sudah akan berangkat dan Mew pun semakin gelisah, rasanya ia ingin mengatakan pada istrinya jangan pergi namun ia tidak sanggup.
YOU ARE READING
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..
part 3
Start from the beginning
