"Haha garing"

"Dih, udah bisa bercanda aja nih bu bos" ledek Zee

"Apaan sih"

"Hahaha....jangan malu-malu gitu lah kak, santai aja santai. Apalagi kita cuma berdua gini kan" ucap Zee sambil menaik-turunkan alisnya.

"Dih, udah fokus nyetir aja deh lo" Zee pun hanya bisa tertawa melihat ke Denial.annya Chika

"Oh ya Zee, tadi dirumah lo gak ngomong macem-macem kan?"

"Maksudnya?" Bingung Zee

"Yah masalah disekolah kemarin"

"Ohh,, tenang aja kak aku ga ngomong apa-apa kok, tadi juga begitu datang ternyata mami kak Chika lagi siapin sarapan jadi aku bantuin beliau aja deh sambil nunggu kamu dibangunin sama Indira, sepanjang bantuin tante Aya juga tadi gak begitu ngobrol karena tante Aya keliatan badmood juga jadi aku takut ganggu suasana hati nya jadi lebih bad mood lagi" jelas Zee panjang.

"Oohh, pasti ini karena desainer favoritnya itu deh" ceplos Chika

"Hah? Gimana kak?" Tanya Zee yang tidak begitu mendengar ucapan Chika barusan.

"Enggak kok"

~~~

Tiba di sekolah, lagi-lagi Chika mendapat tatapan yang menyebalkan dari seluruh murid Natio School.

"Yuk kak aku anterin kekelas" ajak Zee

Tanpa meminta izin, Zee dengan beraninya menggenggam tangan Chika.

"Zee, lepas, nanti lo ikut kena masalah gara gara gue" Chika berusaha melepaskan genggaman Zee namun gagal karena Zee menggenggamnya cukup erat

"Gak akan aku lepas kak"

"KALIAN DENGAR SEMUA, SIAPAPUN YANG BERANI USIK KAK CHIKA. SIAP-SIAP BERHADAPAN SAMA GUE" teriak Zee dengan lantang membuat semua atensi mengarahnya

Prok...prok...prok....

"Weddeh ada pahlawan kesiangan nih" ledek salah satu siswa yang sedang menerobos kerumunan.

"Zarraz" gumam Chika dengan tatapan kesalnya.

"Siapa lo?" Tanya Zee yang memang selama sekolah di Natio School dirinya belum pernah bertemu Zarraz.

"Zarraz, gue anak donatur terbesar disekolah ini sekaligus keponakan dari pemilik sekolah ini" jawabnya dengan sombong.

Mendengar penuturan Zarraz barusan, sontak membuat Zee mengenyit bingung.

"Hah? Sejak kapan gue punya saudara kayak dia?" Batin Zee

"Udah Zee, mending kita pergi aja" ajak Chika namun langkah mereka tentu saja akan dihalangi oleh anggota geng Zarraz.

"Jadi lo selalu nolak gue karena lebih suka yang brondong Chik? Apa dia banyak duitnya jadi lo mau sama dia dibanding gue?"

"Anjing lo ya" Zee yang hendak memukul Zarraz pun dengan segera di tahan oleh Chika.

"Zee, udah Zee. Ayo kita pergi aja" Chika terus menarik narik tangan Zee, namun Zee masih diam sambil menatap tajam ke arah Zarraz

"Zee please" mohon Chika

Zee pun akhirnya menuruti kemauan Chika, melihat wanitanya itu sedih membuat hati Zee seakan teriris.

"Huh cupu....dasar wanita jalang" teriak Zarraz kencang, tentu saja Zee dan Chika masih mendengarnya

"Ck! Setannn..." Zee yang hendak balik badan kembali di tahan oleh Chika.

SISI LAIN YESSICA (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ