13: Kebenaran

Mulai dari awal
                                    

Itulah sebabnya aku begitu terkejut saat Minho mengungkapkan otak dari lingkungan ini sebenarnya, aku pikir malah Jake yang secara memang pernah terlibat cinta satu malam denganku. Aku pikir karena ia menyukai permainanku maka ia berkeinginan menjadikan diriku sebagai objek di situs dewasa miliknya. Aku tak pernah menyangka otak dari lingkungan biadap ini adalah lelaki seimut Jungwon.

Jungwon tertawa pelan lalu menepuk pundak Niki dan Heeseung yang menahan tanganku agar dilepaskan dengan perlahan. Jungwon kembali tersenyum sampai menampilkan lesung pipi di wajahnya. Lelaki itu bergumam pelan, "Benar kata Bangchan hyung, kehadiran Minho malah akan memperparah situasi dalam lingkungan ini. Terbukti, bahkan belum 24 jam saja sudah ia ungkapkan identitas kami sesungguhnya. Bagaimana nuna, aku tak akan menawarkan kebebasan untuk nuna dari lingkungan ini karena nuna tahu sediri dampak buruknya dari terungkapnya situs ini ke surface web, bukan?" tanya Jungwon sambil memperlihatkan berbagai berita mengenai Harium di media sosial X.

Bahkan, ada banyak sekali potongan video yang tersebar saat Sunghoon dan Jay Park menyetubuhiku saat pertama kali kami terjebak dalam lingkungan ini. Fuck! Bagaimana bisa tersebar secepat itu?

"Apa yang kau inginkan dariku, Jungwon?" tanyaku tanpa berniat basa basi dengan lelaki gila sepertinya. Aku hanya ingin tahu, apa yang Jungwon inginkan dari pilihan hidupnya yang ikut menjerumuskan orang lain seperti ini?

Apa ia menaruh dendam padaku? Aku rasa tidak, karena aku merasa tak pernah berurusan dengannya kecuali saat kami pertama kali bertemu, di apartemen Bangchan. Itupun setelah aku melayani Bangchan, Minho datang menjemputku!

Atau jangan-jangan..

Jungwon mendekat ke arahku lalu berbisik di telingaku, "Alasannya simple, hanya karena aku merasa begitu penasaran dan terobsesi pada nuna setelah kejadian di apartemen Bangchan hyung. Sialnya, Bangchan hyung begitu menyukai nuna sampai tak biarkan aku berkenalan atau sedikit mengetahui tentang nuna. Berkat obsesi yang Bangchan hyung rasakan pula aku semakin penasaran dengan nuna." ungkap lelaki itu mampu memecah tawaku.

Aku dorong lelaki itu lalu melayangkan pertanyaan balik untuknya, "Lalu jika kau sudah merasakan ku dan tak merasa penasaran lagi padaku? Apa kau akan membuang ku dari lingkungan ini? Apa kalian tak memikirkan jangka panjang dari pilihan yang kalian ambil ini?" tanyaku sangat bertepatan dengan Sunoo, Jay, Jake dan Sunghoon memasuki kembali kamar ini.

Jungwon tertawa pelan, namun yang menjawab pertanyaanku kali ini bukan Jungwon melainkan Jake, "Kita semua adalah orang-orang yang dibuang dari kehidupan kita yang dahulu, ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan bersama di lingkungan ini dan hanya dengan membuat lingkungan ini kita bisa saling terhubung satu sama lain, nuna".

Sejujurnya aku tak mengerti maksud ucapan Jake.

Namun, Heeseung yang terus memperhatikanku dalam diam pun perlahan angkat bicara.

"Kami tak akan membuang mu karena kau lah bintang dalam lingkungan ini. Penyesalan pasti akan ada suatu saat nanti, tapi daripada kita menunggu saat itu tiba. Baiknya kita gunakan untuk saling mengenal satu sama lain. Nama kita semua sama-sama rusak nuna dan tak ada jalan keluar lain selain kita menikmati dalam lingkungan ini. Ah! Kita belum berkenalan sebelumnya. Aku Heeseung, member paling tertua kedua setelah nuna di lingkungan ini!" Heeseung ulurkan tangannya padaku yang tanpa sadar aku jabat tangannya.

Lelaki itu berikan senyuman menggoda untukku, "Aku terancam tak bisa menyelesaikan tugas akhirku terkendala biaya dan Jungwon menawarkan aku datang untuk bergabung dalam lingkungan ini. Awalnya aku berusaha menampik seluruh dampak negatif dari bergabungnya aku dalam HARIUM, tapi setelah aku pikirkan lagi yang aku butuhkan dan kami semua butuhkan saat ini hanya uang. Inilah keputusan yang aku ambil." ungkap Heeseung sukses membuatku terdiam beribu kata.

Jungwon pun menambahkan ucapannya sebelumnya, "Aku tahu nuna tak akan menerima semua ini dengan mudah, tapi aku tahu betapa bencinya nuna dengan Minho. Jadi sebagai bentuk permintaan maaf kami menempatkan nuna dalam lingkungan ini, kami berikan kesempatan pada nuna untuk melampiaskan kekesalan nuna padanya. Nuna ingin memukul kepala Minho hyung menggunakan botol vodka? Kami persilahkan!" ucap Jungwon yang langsung aku jawab dengan gelengan kepala. Aku tahu lelaki ini berusaha meredam amarahku dan mengambil hatiku menggunakan cara apapun. Namun, untuk hal yang satu itu, aku rasa tak perlu. Minho tak muncul di hadapanku lagi saja sudah membuatku sangat bersyukur. Biarkan tuhan yang membalas seluruh kejahatan yang ia lakukan padaku di masa lalu.

"Tak perlu, cukup jangan biarkan dia muncul di hadapanku saja sudah membuatku bahagia!" jawabku yang sukses mengejutkan semua lelaki di lingkungan ini. Aku pun mendekat ke arah lelaki yang berdiri di sebelah kiriku. Hanya ia yang tak mengeluarkan sepatah kata pun sejak tadi, "Siapa namamu, dek?" tanyaku sambil mengelus wajahnya yang bagiku terlihat sangat tampan dan polos.

Sudah saatnya aku mengikhlaskan diri dalam lingkungan ini. Untuk mereka semua yang menjebakku dalam lingkungan ini, biarkan mereka merasakan penyesalan atas keputusan ini di masa depan. Percuma saja jika aku keluar, toh hidupku memang sudah hancur sejak dulu.

Aku hanya berusaha untuk terus menampiknya hingga lingkungan ini sukses menyadarkan aku seutuhnya kalau wanita sepertiku memang pantas berada dalam lingkungan mengerikan ini.

"Nishimura Riki." jawab anak ini begitu ragu. Sempat ku melirik ke arah Jungwon yang terus memperhatikanku sebelum berbisik ke lelaki bernama Nishimura Riki tersebut.

"Kau yakin ingin tetap berada di lingkungan ini dek? Kau masih sangat kecil dan kau juga belum banyak terekspose di lingkungan ini." tanyaku yang langsung aku tujukan pula pada anggota lainnya, "Kalian juga, apa kalian yakin tetap berada di lingkungan ini? Heeseung? Mumpung kau belum terlalu banyak terekspos publik-"

"Bagaimana denganmu, nuna?" tanya seorang lelaki yang berdiri di belakang para lelaki yang lain. Refleks semua orang menoleh ke arah lelaki cantik itu memancing diriku perlahan mendekat ke arahnya.

"Temanmu sendiri yang bilang, aku adalah bintang sesungguhnya dari lingkungan ini. Tanpa aku apa kau mau menggantikan ku untuk melayani semua teman-temanmu?" tanyaku balik yang sukses membuat lelaki bernama Sunoo itu terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Aku raih wajahnya untuk ku elus pelan lalu ku layangkan kecupan manis di pipi kanannya.

"Maka, jadikan dirimu bintang juga dalam lingkungan ini, Sunoo. Tubuhku terlalu lemah untuk melayani semua nafsu lelaki di lingkungan ini. Kita bagi dua!" bisikku yang mampu membuat Sunoo terkejut setengah mati. Bahkan saat ku layangkan kecupan lagi di bibir manisnya, lelaki itu hanya mematung dan tak bergeming sedikitpun. Membuatku tertawa pelan hingga ucapan seorang lelaki mampu memecah suasana tegang di ruangan ini.

"Nuna, aku juga mau cium. Aku pikir nuna ingin menggodaku tadi!" itu Niki yang berkata dengan sangat manja. Mampu membuat semua lelaki ini tertawa begitu pula diriku yang berjalan menghampirinya. Aku bawa tubuhku memeluk lelaki tinggi ini sambil memejamkan mataku, setidaknya tak ada Minho lagi.

Aku sudah lebih tenang dan dapat mengikhlaskan segalanya. Terutama semua lelaki di ruangan ini sangatlah tampan, tak ada ruginya untukku. Namun, bagaimana dengan keluargaku? Maafkan aku ibu, bapak, nenek. Kembali membuat kalian kecewa, tapi mau bagaimana lagi semua telah terjadi? Mau marah? Apakah membuat semua video itu hilang di internet? Tentu tidak, bukan?

Hanya perlu membuat semua anak anak ini terobsesi padaku lebih dalam, maka akan dengan mudah aku tempatkan mereka dalam kondisi yang menguntungkan diriku juga.

TBC

YN DALAM HATI: TETAP TENANG, TETAP TENANG🤣

HARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang