Chapter 5

41 4 4
                                    

Terima kasih untuk yang sudah mau membaca.

Jangan lupa vote dan comment ya !

*********

Yunseo bergerak gelisah di tempatnya. Pasalnya ini sudah pukul 1 pagi dan Keita masih belum pulang ke dorm.

Entah kemana perginya pria itu setelah Yunseo tinggalkan sendirian. Membuat Yunseo semakin khawatir dan merasa bersalah karena menuruti ucapan pria itu yang memintanya untuk pulang terlebih dahulu.

Tanpa disadari, pergerakan yang Yunseo lakukan membangunkan seseorang yang sedang tertidur di ranjang yang terletak tepat di sebrang ranjang yang Ia tempati.

"Yunseo, ini sudah malam, kenapa belum tidur ?."

Yunseo menoleh. Terkejut mendengar suara Jeonghyeon yang Ia kira sudah tertidur sebelumnya.

"Oh, Jeonghyeon hyung, maaf membangunkanmu."

"Bukan masalah."

"Lagipula aku merasa perlu pergi ke kamar mandi, sebelum melanjutkan tidurku."

"Hanya saja aku terkejut melihatmu masih terbangun, dan lagi, kau mau pergi kemana dini hari seperti ini ?"

Yunseo yang sudah terlihat bersiap dengan hoodie putih, celana panjang hitam dan coat berwarna putih miliknya sempat terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jeonghyeon.

"Aku...ada urusan sebentar ?"

Jeonghyeon mengerutkan keningnya mendengar jawaban Yunseo yang terkesan tidak meyakinkan.

Tidak ambil pusing, belum lagi Ia sudah sampai pada batasnya untuk menahan keinginannya untuk segera pergi ke kamar mandi, Jeonghyeon membiarkan Yunseo pergi dengan catatan pria yang lebih muda harus kembali dalam keadaan baik-baik saja.

"Baiklah, kalau begitu pergilah, hati-hati di jalan."

*********

Yunseo berjalan cepat menyusuri lorong Jellyfish Entertainment untuk mencari Keita yang Ia harapkan berada di studio miliknya.

Semakin dekat Ia bisa mendengar suara musik dari arah studio yang biasa Keita tempati. Membuat sedikit lega, karena dugaannya bahwa Keita berada disana memang benar.

Sayangnya, perasaan lega yang Ia rasakan hanya bertahan sementara waktu.

Setelah itu amarah kembali menguasai dirinya, ketika melihat Keita tidak sendirian di studio miliknya.

Ia marah karena untuk kedua kalinya Ia harus menyaksikan pria yang beberapa hari lalu baru saja Ia pukuli, kini sedang melakukan hal yang sama seperti yang sebelumnya Ia lihat dilakukan olehnya dan pria yang Ia cintai.

Membuatnya dengan tergesa membuka pintu studio milik Keita, berjalan cepat kearah mereka berdua dan menarik kerah baju Seungeon, sebelum memukulnya.

Tindakannya sontak membuat Keita terkejut. Pasalnya luka yang ada pada wajah Seungeon akibat pukulan yang Yunseo berikan pada hari sebelumnya masih belum sembuh dengan baik, namun sekarang Yunseo kembali memukul pria yang lebih muda darinya beberapa bulan itu.

Dan sialnya, itu semua kembali terjadi karena orang yang sama. Semua terjadi karena dirinya yang tidak kembali terbuai dengan sikap pria Yoo.

Pada akhirnya, sebelum mereka semakin menarik banyak perhatian beberapa staff serta trainee yang masih berada di agensi, Keita dengan segera menutup pintu studio untuk meminimalisir suara yang terdengar keluar.

Menarik tubuh Yunseo yang jauh lebih tinggi dan besar darinya sekuat tenaga, hingga pria bermarga Ji berhasil terpisah dari Seungeon yang sudah terlihat lemas akibat perbuatannya.

Keita mencengkram bagian atas pakaian yang Yunseo gunakan, menatapnya penuh amarah. Membuat suasana di studio yang mereka tempati semakin panas dan suram karena amarah yang menguasai para penghuni di dalamnya.

"Apa yang kau lakukan ? Yunseo ?"

"Ini sudah malam, aku sudah memintamu untuk kembali ke dorm dan jangan menungguku."

"Tapi kenapa kau malah membuat kekacauan ditengah malam seperti ini ?"

Yunseo yang tidak menyangka dengan apa yang Keita ucapkan hanya bisa tersenyum miring, menunjukkan ketidakpercayaan dan kekecewaan yang Ia rasakan atas apa yang dikatakan pria yang lebih tua.

"Hyung, kau tahu aku mengkhawatirkanmu."

"Kau tahu aku tidak bisa tenang karena tidak tahu bagaimana keadaanmu diluar dorm."

"Ponselmu tidak bisa dihubungi, aku takut hal-hal yang tidak ingin aku bayangkan terjadi padamu."

"Maka dari itu aku mencarimu. Aku berbohong kepada Jeonghyeon hyung bahwa aku punya urusan penting yang harus aku lakukan demi mencarimu."

"Tapi ternyata, aku menemukanmu disini bersenang-senang dengan sahabatku."

"Yunseo, aku tidak pernah memintamu untuk mencariku."

"Aku sudah dewasa, aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Lagipula, apa yang kau maksud dengan bersenang-senang. Kami sedang bekerja, membuat lagu untuk comeback kita."

Mendengar respon yang Keita berikan atas ucapannya, Yunseo tertawa terbahak-bahak mencemooh alasan yang diberikan pria yang lebih tua terhadap pernyataannya.

"Hyung, aku baru tahu bahwa membuat lagu versimu ternyata termasuk dengan berciuman."

"Kalau begitu, lain kali jika kita membuat lagu bersama, ingatkan aku untuk menciummu, atau mungkin aku bisa sedikit mencicipi tubuhmu."

Ucapan yang Yunseo lemparkan sontak membuat Keita marah. Ia merasa direndahkan oleh ucapan yang diucapkan oleh pria yang lebih muda.

Membuatnya tanpa ragu menampar Yunseo tepat di pipi kanan pria yang lebih muda. Membuat sedikit bagian dari ujung bibir Yunseo mengeluarkan darah.

Ia baru saja akan memukul pria yang lebih muda dengan kedua tangannya yang terkepal karena emosi yang meliputinya, sebelum Ia merasakan sebuah tahan menahan kedua tangannya.

Mencoba melepaskan kedua tangannya, namun tidak berhasil. Keita bisa merasakan bahwa tenaga Seungeon jauh lebih kuat darinya, maka pada akhirnya Keita hanya berakhir terduduk menangis keras terlarut dalam emosinya.

"Hapus air matamu dan berhenti menangis hyung."

"Yunseo, pergilah ke kamar mandi, cuci wajahmu terlebih dahulu dan bersihkan luka dibibirmu."

Keita bisa melihat Seungeon beranjak dari posisinya, berdiri dengan bertumpu pada pegangan kursi di studio miliknya.

Meskipun terlihat kesakitan Seungeon berhasil bangkit dari posisinya, mengulurkan tangan kepada kedua pria yang masih diam di posisinya masing-masing.

"Ayo cepat berdiri, kita harus segera pulang."

"Ini sudah menjelang pagi, kita akan bicarakan masalah ini besok."

"Jadi cepatlah sebelum ada orang lain yang mengetahui apa yang terjadi hari ini."


To be continued

*******

Halo, selamat datang kembali di cerita ini, untuk kesekian kalinya aku ucapkan terima kasih untuk yang sudah mau baca.

Sampai bertemu di chapter berikutnya 👋



Desire Where stories live. Discover now