"Gokil, itu mah udah lampu ijo Zee, lo orang pertama yang berhasil gandengan sama kak Chika. Mantap banget dah sohib gue" Oniel langsung merangkul ku dengan bangganya.

"Tapi gue tadi bukan gandengan, lebih tepatnya ditarik sih"

"Apa??" Keempat orang itu dengan kompaknya, sampai seisi kantin melihat kearah meja mereka.

"Kenapa sih?" Tanyaku kebingungan karena reaksi mereka barusan

"Gapapa bro, tetap itu progres yang bagus buat hubungan lo dan kak Chika. Semangat bro" Aldo yang bersuara.

"Udah ah gue mau kekelas aja" aku langsung bangkit dari dudukku,,

"Nanti lah woi kita masih makan nih" ucap Lubi

"Males ah, kalian makannya kayak cewek, lama banget" ledekku

"Anjir, ini sih Gito doang ya yang belum habis, sama sih Lubi noh udah nambah 3 porsi anjir. Tuh perut apa karung Goni?" Oniel

"Setan lo Niel, lagian kan kita sambil nunggu Gito yang makannya kayak keong" balas Lubi tak terima dengan perkataan Oniel tadi

"Gue emang gak bisa makan terlalu cepat, tadi juga gue udah bilang duluan aja kan" sahut Gito datar

"Yaudah lah serah kalian aja" kataku lalu aku benar-benar pergi dari sana.

Saat hendak keluar dari kantin, aku kembali kefikiran kak Chika. Tadi dia tidak sarapan terus gak mau kekantin buat makan, pasti sekarang dia masih meringkuk di kelas kalau kata cewek-cewek sih karena mager.

Akhirnya aku yang memang baik hati dan tidak sombong ini memutuskan untuk membelikan kak Chika makanan. Ku datangi salah satu kantin yang menjual berbagai roti dan cemilan untuk mengganjal perut. Aku memilih membelikan itu saja, karena memang sepertinya kak Chika sedang tidak ada nafsu untuk makan makanan berat.

Aku kembali berjalan keluar area kantin, kali ini tujuan ku masih sama, yaitu kelasnya Yessica Tamara Alendra.

Tiba didepan kelas kak Chika, mendadak aku jadi gugup.
"Bushettt kelasnya udah rame aja, tapi demi sang kulkas aku mah harus maju terus aja lah. Bismillah"

Aku menyalahkan mode cuekku, dengan tampang tak berdosa aku langsung masuk kekelasnya kak Chika, tanpa menoleh pada orang-orang yang mungkin saat ini sedang menatapku penuh tanya. Sampai tibalah aku tepat di depan meja kak Chika. Kulihat ia masih betah menelungkupkan kepalanya di meja, melihatnya begini membuatku tersenyum dan rasanya ingin ku elus kepalanya dengan lembut.

"Kak" panggilku dengan lembut namun kulihat tak ada pergerakan dari orang itu

"Kak Chikaaa" panggilku lagi dan kini aku mendekatkan diriku padanya.

"Kak Chik..."

"Eeungghh..."

Deg....

Pov Author

Seketika keduanya diam membeku, bagaimana tidak kini? jarak mereka kini hanya beberapa cm saja, tatapan keduanya nampak terkunci membuat getar getar aneh yang baru pertama kali mereka rasakan.

"Ekhemm,, ekhemm...."

"Duh duh couple kita ini, jangan bikin iri di kelas dong" suara Ashel sukses membuat seisi kelas itu langsung heboh.

"Apaan sih?" Ujar Chika berusaha menetralkan dirinya yang sedari tadi sedikit gugup

"Ciee Chika, pantesan gak mau kekantin ternyata udah di bawain makanan sama ayang toh" goda Olla

"Eh, ya ini kak chika, dimakan. Gak boleh nolak" Zee langsung meletakkan kresek yang berisi beberapa roti, sandwich, cemilan lainnya, tidak lupa juga susu kotak dan air mineral.

"Gak mau gue" tolak Chika

"Iihh, gak boleh nolak dong kak chika. Kamu belum makan apa-apa kak, nanti sakit kasihan Ind...eh kasihan aku nanti gak ada temen main" ucap Zee sedikit memberi kode bahwa yang ia maksud adalah Indira bukan dirinya.

"Hmm...."

"Yaudah kalau gitu aku kelas dulu ya kak, habisin pokoknya" ucap Zee sambil tersenyum manis. Tentu saja interaksi keduanya tidak terlewatkan satu season pun oleh teman-teman Chika. Membuat mereka tersenyum-senyum sendiri.

"Hadduh, hari ini bakal gue inget sebagai hari patah hati se Natio School...huaaa Chikaaa" ucap salah satu teman sekelasnya.

"Pantes aja cowok-cowok sini ditolak ternyata kalah manis dari dedek brondong ya Chika hehe" goda yang lainnya

"Diem deh" kesal Chika

"Sabar Chik haha" ucap Jessi sambil mengelus pundak Chika.

"Tuh cowok udah gue bilang jangan dekati gue, malah sekarang bikin semua orang salah paham. Sialan" batin Chika

SISI LAIN YESSICA (END)Where stories live. Discover now