Prolog

24 3 0
                                    


"Ga nyangka peringkat lo turun je."

Jessica atau akrab disapa Jeje hanya tersenyum kecut lalu menutup raportnya. Tak seperti semester sebelumnya yang mendapat peringkat 1, untuk kenaikan kelas 12 ini Jeje harus menerima kenyataan bahwa sekarang dia berada di peringkat 2.

Sebenarnya tak masalah, kedua orangtuanya tidak pernah menuntutnya untuk terus menjadi yang terbaik. Namun Jeje sendirilah yang berambisi menjadi yang terbaik. Karena menurutnya pendidikan sangatlah penting untuk masadepan, dan Jeje tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan waktu yang ada untuk mencapai tujuannya. Apalagi semester 5 ini yang akan menentukan nilainya dari kelas 10 cukup atau tidak untuk menjadi siswa eligible, Jeje jadi agak gemetar memikirkannya.

Setelah foto bersama, Jeje bergegas keluar kelas untuk menjemput meta dikelasnya. Meta adalah teman sekaligus tetangganya sejak kecil, karena sekolah ditempat yang sama akhirnya mereka memutuskan untuk pulang pergi bersama.

Setelah bagi raport mereka berdua berencana pergi ke mixue terdekat untuk merayakan liburan semester sebelum nantinya akan menjadi anak kelas 12 yang katanya sibuk dan chaos.

"Jeje! Gimana gimana peringkat 1 lagi kan?" Tanya Meta dengan riang.

Jeje menggeleng, "ga, gue peringkat 2. Tapi gapapa semoga nilai gue aman masuk eligible."

"Iyaa, gue yakin kok lo pasti masuk eligible. Jangan sedih dong kan kita mau makan es krim" Meta merangkul Jeje menuju parkiran tempat sepeda motor Jeje terparkir, kebetulan Minggu ini Jadwal Jeje yang membawa motor.






•••





Mereka memesan mango sundae dan strawberry lucky sundae. Duduk dilantai dua dekat jendela yang menghadap kejalan raya, kebetulan suasana kedai es krim itu tidak terlalu ramai jadi mereka bisa santai mengobrol.

"Sumpah nilai PKN sama matematika gue turun, sebel banget bapak PKN pelit banget sama nilai." Ternyata galaunya belum sembuh, Jeje masih membahas nilai raportnya.

"Apa gue harus beli buku king drilling matematika, fisika, kimia?"

Meta mendesah malas, "udah sih, jangan dipikirin. Udah terjadi juga tapi kalau beli king drilling ya silahkan sih, tapi mending beli novel."

"Itumah maunya elu"

"Bosen ege belajar mulu, ini lagi mau beli buku the king. Dikira murah kali" Meta mencibirnya.

Jeje menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi sambil membuka Instagram. Tak menghiraukan ocehan Meta, tapi malah membuka akun snpmb untuk melihat jadwal jadwal penting pendaftaran perguruan tinggi.

Meta berbicara lagi "inget masa kita seneng seneng tinggal waktu liburan ini sama 4 bulan kedepannya. Selebihnya uprak, uts, tryout, us, milih jurusan, wisuda, lulus, masuk perguruan tinggi. Jadi kita tuh harus nikmatin masa muda ini Bray!"

Meta menggerak gerakkan tangannya seperti freestyle dengan gaya sok keren. Membuat Jeje tertawa.

"Emang gimana caranya nikmatin masa muda ta? Emang gini aja ga cukup? Dengan makan es krim pas pulang sekolah."

"Alah basic banget sih, terlalu kaku idup lo. Makanya kalau gue ajakin main tuh mau, biar tau dunia luar."

Jeje memutar bola matanya malas, "sipaling tau dunia luar." Jeje sedikit tidak terima karena kata kata meta seolah dia tidak pernah keluar rumah.

Padahal memang.

Meta menggebrak meja.

"Tapi jujur, gue serius deh. Lo harus punya pengalaman Jeee jangan dirumah terus ngobrol sama Boron." Kali ini suara meta agak memelas, melihat temannya yang satu itu sangat kurang pergaulan membuat Meta merasa Jeje juga berhak merasakan serunya masa masa SMA.

Ngomong ngomong, Boron adalah nama kucing betina milik Jeje yang sudah dia rawat sejak kelas 11 awal.

Jeje merasa dirinya baik baik saja, berteman dengan kucing saja tidak apa sebenarnya. Karena Jeje sebenarnya hanya malas untuk bersosialisasi dan merasa aman di zona nyamannya. Jeje merasa malas dan over thinking duluan sebelum melakukan sesuatu yang tidak biasa dia lakukan.

"Ayolah Jee, ikut main sama gue pas libur nantii" Meta memohon dengan tangan terkatup serta mata bobanya yang seperti anak kucing tersesat.

Tak tahan dengan ulah temannya Jeje langsung menjitak kepalanya. "Yaudah gue harus apa met?"

"Mat met mat met, lo pikir gue jamet?"

Jeje tertawa keras.

Meta mengeluarkan sebuah buku dan pena dari ransel, lalu menyodorkannya didepan Jeje. "Tulis wishlist elo disini, ntar kita lakuin bareng sekalian ngajak yang lain!"

Jeje menatap meta yang sedang bersemangat itu, "Lo kan tau, gue pasti nulis wishlist ini tentang kampus impian, jurusan impian, pekerjaan impian."

Meta tersadar lalu menarik kembali bukunya, "oiya bejir nanti lu cuma ngisi begituan doang, udah biar  gue aja yang ngisi dah."

wishlist
1. Nonton Konser
2. Ngeultras
3. Nginep dirumah temen
4. Pulang sekolah langsung main
5. Night Ride
6. Boncengan sama cowo

"Wait!"

Meta yang sedang menulis langsung menoleh ke arah Jeje yang memasang wajah badmood.

"Kenapa ada boncengan sama cowo? Lo berencana ngajakin gue pacar pacaran?"

"Yaelah Je, siapa tau karena main sama gue jadi ada yang naksir sama lo."

Jeje masih belum bisa menerima, ide meta menurutnya tidak normal. Memangnya remaja SMA itu melakukan ini? Bukannya yang Jeje lakukan selama ini sudah benar?

Selama SMA ini Jeje hanya main sesekali dengan Meta itupun mencari buku di Gramedia lalu pulang, beli es krim, dan belajar. Memangnya itu belum cukup pikirnya.

"Ya Udahlah selagi ga ganggu pelajaran gue."

Meta meliriknya sedikit, mungkin rencananya tidak akan berjalan mulus karena sepertinya Jeje terpaksa dan tidak terlihat senang. Tapi Meta yakin nantinya Jeje akan suka dengan idenya ini.

Setelah selesai menulis meta menyerahkan kertas wishlist yang sudah dia sobek. "Nih bawa, jangan lupa tempel di Mading Deket jadwal pelajaran baru nanti."

"Ih males bangettt"

Selesai makan eskrim mereka bersiap pulang.

"Minggu besok gaada acara kan je? Ikut gue yuk bakar bakar bareng circle gue." Ajak Meta sambil memakai cardigannya.

Jeje sedikit berpikir lalu menggelengkan kepala "males lah gue kan cuma kenal lo, Sonia sama Ina."

"Ya makanya ikut biar kenalan!" Jawab Meta sewot.

Jeje cemberut, lalu berjalan mengekori meta yang sudah jalan duluan didepannya.







DENIAL حيث تعيش القصص. اكتشف الآن