Takdir telah mempertemukan hagi dan wisnu sebagai saudara tiri, dan hagi tidak akan pernah menyangka bahwa dirinya menyimpan perasaan kepada kakak tirinya.
Apakah wisnu juga memiliki perasaan terhadap hagi? Dan akankah kisah mereka berakhir bahagia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🐱🐸
Suara burung dan pantulan sinar matahari membangunkan hagi yang tertidur sangat pulas, perlahan laki-laki manis itu membuka matanya dan sesekali meregangkan tubuhnya. Hal yang pertama dia lihat saat membuka matanya adalah ruangan yang sangat asing baginya dan itu bukan kamar miliknya. Kemudian dia melirik kearah kiri yang terdapat banyak fasilitas disana, selain itu kamar tersebut dua kali lipat lebih besar dari kamarnya.
Dia pun melirik lagi kearah kanannya dan terkejut bukan main saat mendapati wisnu yang sedang tertidur disana, wisnu tertidur dengan wajah tenang dan tampannya. Hagi terbuai dengan ketampanan dari seorang wisnu sehingga dia terus saja melihat kearah kakak tirinya itu.
"Morning"
Suara berat khas bangun tidur milik wisnu menyadararkan lamunan hagi sehingga dia langsung membalikan tubuhnya kearah kiri dan menutup wajahnya menggunakan selimut.
Wisnu meregangkan ototnya kemudian membiarkan tubuhnya dalam posisi duduk, jika ingat kejadian semalam dia akan sangat malu dan merasa bersalah. Ditambah saat ini bibirnya terasa sangat bengkak akibat ciuman dengan hagi semalam. Laki-laki berkacamata itu pun langsung membuka selimut yang menutupi tubuh hagi dan membalikkan tubuh kecil hagi.
"Saya minta maaf"
Perkataan wisnu sangat membuat hagi bingung dan penasaran sehingga laki-laki manis itu bangun dari tidurnya dan duduk di hadapan wisnu.
"M...minta maaf apa?" Tanya hagi terbata-bata.
Wisnu membuka lacinya dan terdapat sebuah cermin kecil disana lalu dia menghadapkannya pada hagi sehingga adik kecilnya bisa melihat begitu banyak tanda di leher miliknya sehingga dia merasa sangat shock.
"Lo apain gue hah?" Ucap hagi dengan nada tingginya.
"Tenang dulu biar saya jelasin" ucap wisnu sembari memegang tangan milik hagi.
