Winter memandang sahaja wajah Aeri. cuba untuk meneka siapa wanita yang saat ini berdiri di hadapannya. siapa identiti sebenar puan Aeri..

"Min.."Aeri tiba tiba memegang tangan Winter dengan lembut. Winter tambah terkejut lagi saat dia mendengar wanita itu memanggilnya dengan nama yang hanya ditahu oleh Si Lang dan Chi.

"Chi?"Aeri mengangguk.

-flashback 5 tahun yang lalu-

Di Gunung Salju, tepatnya di rumah Tetua Mark.. Mark sedang melutut di hadapan Tetua Na dengan tangan disatukan tanda meminta dan merayu. Tetua Mark sempat terkejut dengan tindakan yang dilakukan Mark.

"demi gadis Qifeng.. kamu sanggup melutut macam ni?"

"saya bahkan sanggup mati dengan dia." ujar Mark dengan tegas sambil melirik seorang gadis Qifeng yang kini terbaring lemah di atas katil. wajahnya terdapat beberapa bekas sayatan dan lebam yang masih baru.

Tetua Na memandang gadis itu.

"tapi peluang untuk dia bangun sangat tipis."ujarnya.

"saya tahu."

"macam mana kalau dia bangun dan masih berniat untuk jalankan misi dia. kamu tau dia berbahaya untuk keluarga Na."

"takkan. dia takkan jalankan lagi misi dia. Tetua, saya tahu. misi dia adalah untuk meneliti Gunung Salju, dia pernah ada peluang.. tapi dia tak lakukannya."

"Mark.."

"saya mohon.. bagi dia peluang untuk hidup lagi.. saya akan bertanggungjawab atas semuanya. saya rela mati demi dia.." melihat Mark yang bersungguh sungguh memohon demi gadis Qifeng itu, Tetua Na duduk semula sambil menghela nafas berat.

"baiklah.. saya akan beri kamu peluang. hal ini hanya kita berdua yang tahu.."Mark mendongakkan kepalanya. matanya bercahaya..

"tapi dengan satu syarat."

"syarat apa.."

"saya akan hilangkan semua ingatan dia sebelum ini. wajah dan identiti dia akan saya ganti memandangkan semua keluarga Na sudah lihat wajah asli dia." 

-end of flashback-

Winter diam sahaja mendengar cerita yang disampaikan Aeri. sungguh. dia tidak menyangka yang kakaknya itu masih hidup hingga ke hari ini.

"selama setahun, kakak cuba mengingat kembali semuanya.. dan, Mark secara diam diam mengaku semua yang terjadi sebelumnya dan membantu kakak mengembalikan ingatan itu. setelahnya, kami berdua memilih untuk tidak mengungkit hal itu lagi dan membiarkannya berlalu."

Winter memegang tangan Aeri. rasanya seperti harapannya muncul kembali setelah mengetahui semua itu. mereka masing masing menitiskan air mata kegembiraan.

"kalau Si Lang tahu yang kakak masih di hidup, dia mesti akan gembira."ujar Winter. namun senyuman di wajah Aeri terus hilang saat mendengar hal itu.

"kakak, kenapa?"

"tiada sesiapa di Qifeng yang akan gembira kalau tahu hal ini. bahkan dia sekalipun.. kakak adalah pelatih yang gagal menjalankan misi. dan pelatih seperti kakak harus dihapuskan." Aeri tunduk.

"tapi kakak dengan Si Lang.."

Winter masih ingat lagi bagaimana hubungan antara Aeri dengan Si Lang.

"semua itu dulu.. sekarang.. kakak ada Mark."

"tapi mustahil Si Lang akan bunuh kakak.."

Aeri tersenyum.. dia mencuit hidung mancung Winter.

"Tangan dan kaki Si Lang terikat dengan Qifeng. Dia tidak dapat melawan perintah Qifeng. kalau dia dapat lawan, tidak mungkin dia akan menghantar kamu ke sini setelah apa yang terjadi pada kakak." ujarnya.

The Bride [AespaxNctDream]Where stories live. Discover now