"Kenapa berhenti?" Tanya Zee

"Sebentar Zee, ada primadona sekolah sayang untuk dilewatkan" ucap mereka

Zee ikut melihat kearah pandangan mereka, ternyata benar ada kelompok cewek yang sedang mengarah kearah mereka.

"Hai kak Chika"

"Hai kak Ashel"

"Hai kak Jessi, kak Olla"  sapa mereka ramah, Zee yang melihat Aldo Cs menyapa pun ikut menyapa dengan tersenyum saja.

"Hai juga adik-adik, eh lo yang anak baru itu ya?" Jessi

"Iya kak, kenalin saya Anzee" jawab Zee masih tersenyum manis

"Gila ganteng banget kamu Anzee, ya gak Chik?" Ashel

"Kak Ashel kok malah puji cowok lain sih" kesal Aldo sedangkan Chika yang disebut namanya hanya memandang datar kearah Zee.

"Eh enggak gitu do, hmm maaf deh" ya Aldo dan Ashelina sekarang sedang dekat dan Aldo sendiri telah mengatakan kalau dia suka dengan Ashel tapi masih digantung belum tau Ashel akan menerimanya atau tidak.

"Buruan" ucap Chika lalu berjalan begitu saja

"Eh Chik, tungguin napa" Olla

"Guys duluan ya" Ashel dan temannya pun mengikuti Chika.

Setelah kepergian kakak kelas mereka itu, Zee pun kembali bertanya

"Mereka itu senior kita kan?"

"Iya Zee, lo harus ingat ya yang namanya Ashelina Adzana Alifyaa itu punya gue Zee gebetan gue itu. Mereka itu primadonanya sekolah kita Zee" jawab Aldo

"Betul Zee, diantara mereka satu orang yang paling susah didekati" Lubi

Anzee mengernyitkan keningnya, "Kak Chika, beuh dia cakep banget Zee tapi ya gitu gak bisa didekati" lanjut Lubi

"Kenapa?"

"Ya mana tahu gue kenapanya, yang gue tau satu sekolah ini ga ada yang berhasil naklukin hati sih Kulkas 10 pintu" Lubi

"Udah yuk lanjut bentar lagi bel masuk nih" Gito yang sedari tadi diam kini bersuara

Setibanya di ruang kepala sekolah, Zee masuk dan menunggu diruangan tersebut sedangkan Aldo CS pun kembali kekelas mereka.

"Loh Zee, udah disini aja kok gak kasih tau mommy sih?" Tanya kepala sekolah Natio School

"Hehe iya mom, tadi dianterin temen-temen jadi lupa mau kasih kabar ke mommy "

"Wiih udah punya temen aja kamu"

"Hehe iya dong mom, anak disini baik-baik ya mom"

"Iya tapi ada tuh 1 gerombolan anak yang kerjaannya bikin masalah. Kamu jangan sampai ada urusan sama dia ya sayang"

"Insyaallah mom. Hehe" ya saat ini Zee sedang berbicara dengan mommy-nya yang menjabat sebagai kepala sekolah.

Cindy Hapsari Natio, adalah adik dari Shani Indira Natio. Sekolah ini pun sebenarnya mereka berdua yang membangun namun karena Shani sibuk dengan perusahaannya yang lain alhasil Cindy lah yang menawarkan diri untuk tetap mengurus sekolah ini.

"Yaudah kamu masuk di kelas X.A ya Zee nanti mommy minta anak sekolah ini untuk mengantar kamu"

"Oke mom, eh iya mom boleh ga kalau Zee rahasiain identitas Zee? Malas aja Zee nanti sama topeng-topengan" Cindy yang paham itu pun langsung mengiyakan permintaan keponakan kesayangannya ini.

Pada awalnya Cindy meminta ketua osis untuk menghantarkan Anzee.

"Ibu maaf boleh saya minta teman saya aja yang anterin gak ya bu? Soalnya gengnya Arrazz bikin masalah lagi bu" ucap Deryl sang ketua osis

"Astaga mereka itu tidak ada kapoknya, yasudah minta teman kamu anterin dia ke kelas X.A ya Ryl" pinta bu Cindy

"Baik bu, saya panggilin dulu ya bu. Dia anggota osis juga kok bu" Cindy mengangguk lalu Deryl pun berlalu meninggalkan mereka berdua disana.

5 menit berlalu, akhirnya orang yang Deryl maksud tadi tiba.

"Assalamualaikum bu, saya di minta Deryl kesini bu" ucap wanita itu ketika tiba di ruangan Cindy

"Wa'alaikumsalam, oh jadi kamu Chika yang diminta Deryl. Yaudah ibu minta tolong ya Chik, tolong anterin dia ke kelas X.A"

"Baik bu, kalau begitu saya permisi" ucap Chika

Anzee hanya diam ditempat, ia bingung kenapa Chika diam saja tidak mengajaknya untuk mengikutinya?

"Kenapa diem aja? Sana ikutin Chika" kata Cindy lalu Zee pun bergegas menyusul Chika

'ini orang gak punya mulut apa ? Diem aja dari tadi' batin Anzee

"Emmm, hai kak kenalin aku Anzee, biasa dipanggil Zee" ucap Zee dengan ramahnya seraya mengulurkan tangan hendak berkenalan

"Tadi udah denger kan nama gue" tanpa membalas uluran tangan Zee.

"Ekhem..." Zee yang sedikit malu karena diabaikan pun berpura-pura membenarkan pakaiannya saja.

Tak lama berjalan, mereka pun tiba di kelas X. A

"Tuh kelas lo" tunjuk Chika pada kelas yang letaknya diujung

"Oh iya maka....sih" kata Zee terputus karena ternyata Chika sudah meninggalkannya sendiri.

"Astaga tuh cewek benar-benar kulkas berjalan, anjir dari tadi gue di cuekin. Tapi menarik, cantik banget lagi mana wanginya manis banget. Gue suka" gumam Zee sembari tersenyum kearah Chika

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang