Part 1 - Awal Bencana

41.6K 500 9
                                    

Namaku Raya, aku gadis biasa yang tak memiliki keistimewaan dari dalam diriku. Begitulah yang orang katakan padaku. Tapi bagiku, aku tidak begitu jelek seperti yang mereka gosipkan. Umurku sekarang dua puluh, tidak terlalu tua bukan? Kulitku sawo matang, dengan rambut dan mata berwarna coklat. Berat badanku juga ideal, mengingat tinggi badanku yang lumayan untuk seorang perempuan.

Tapi entah kenapa, semua orang menganggap postur tubuhku sangat mengerikan. Banyak juga yang mengatakan aku memasang susuk, karena aku bisa dekat dengan dua orang laki-laki yang menjadi incaran kaum hawa, bukan hanya kaum hawa, kaum adam pun di buat iri olehnya.

Tapi kalian harus percaya, aku tidak pernah memasang susuk atau apalah namanya untuk menggoda dua makhluk menyeramkan itu. Haha .... menurut ku mereka menyeramkan jika kalian tau sifat mereka yang sebenarnya.

Yups ...! Aku bersahabat dengan dua pria perfect di kota ini. Mungkin mereka masuk dalam sepuluh besar kategori pria tertampan di dunia. Hahaha ....

"Raya ...!" Teriak seorang pria yang melambaikan tangannya. Aku hafal dengan suara beratnya. Ya! Dia Wildan Nugi Wickan, pria berkulit sawo matang -sama denganku- yang memiliki tatapan mata yang menakutkan, membuat siapa saja yang bertatapan dengannya akan meleleh karena kagum dan takut.

Nugi -panggilannya- mendekat padaku dan langsung memeluk pinggang ku. Tanpa aku sadari, bibirnya mengecup cepat bibir ku. Aku tidak heran lagi dengan sikapnya yang seperti itu.

"Dasar pedofil," gumam ku kesal. Bagaimana mungkin ia mencium ku di tempat kerjaku sendiri.

"Apa katamu?" Tanyanya mendelikkan mata. Terlihat jelas mata itu sedang menatapku dengan tatapan demon.

"Apa kau harus memeluk ku seerat ini, Nu?" Nafasku tersengal karena pelukannya yang sangat erat.

Sepertinya ia sadar dengan kelakuannya yang membuatku akan mati tercekik. Ia mengacak-ngacak rambutku dengan lembut. Pasti wajahku bertambah jelek.

"Dimana Daniel?" Tanyaku ketika menyadari bahwa Nugi datang menjenguk ku sendirian. Ya! Mereka selalu menjenguk ku setiap hari, padahal kami tinggal di apartemen yang sama.

Kami bertiga memang tinggal di apartemen milik keluarga Daniel yang telah di persiapkan Mr. Alexander graham Lando -Kakek Daniel- aku dan Nugi sudah di anggap cucu kandung oleh beliau. Karena Orangtua Nugi yang selalu sibuk di luar negeri, membuat Mr. Alex meminta ijin kepada tuan dan nyonya Wickan untuk merawat Nugi, yang tak lain adalah cucu dari adik kandungnya sendiri. Sedangkan aku, aku hanya gadis kecil malang yang di pungut oleh Mr. Alex dari jalanan.

Amiraya Claris Ferguson! Itulah namaku setelah di asuh oleh Mr. Alexander. Aku bersyukur, walaupun aku hanya orang asing, Mr. Alex menyayangi ku melebihi kedua anak laki-laki itu. Aku pikir mereka akan iri padaku dan mengerjai ku sedemikian rupa, sampai aku tertekan dan pergi meninggalkan istana megah yang seperti surga bagiku. Aku salah, kedua anak laki-laki itu bersikap sangat baik padaku. Bahkan mereka sangat memanjakan ku, tidak ada yang berani menyakitiku seujung kuku. Kalaupun ada, keesokan harinya pasti ada kabar bahwa, Wickan dan Lando bersaudara memukuli anak orang sampai bonyok.

"Daniel sudah aku buang kelaut. Bisakah kau tidak membicarakannya di saat kita berdua seperti ini sayang?" Nugi menarik diriku sedikit keras, sehingga membuatku terhuyung dan kaget. Ia mendudukkan ku di atas pangkuannya, lalu memeluk erat pinggang ku. Aku yakin, semua pengunjung disini memperhatikan kami berdua. Wajahku memerah menahan malu, sedangkan Nugi tidak perduli dengan tatapan jalang para pengunjung cafe. Ada yang mengumpat, ada yang terang-terangan memakiku.

Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Sesaat aku merasa melambung dan mendengar suara Nugi mengaduh.

"Jangan pernah melakukan hal itu kepada gadis kecilku, dasar pria brengsek." Aku beranikan diri membuka mataku, ternyata seorang pria tengah menggendong ku saat ini. Kaki kanannya berada di atas kursi yang menghadap langsung kearah Nugi. Aku melihat Nugi mengerucutkan bibirnya yang sexy itu. Ingin sekali aku melumat bibirnya yang menantang.

My Handsome BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang