[[CHAPTER 6]] : Kesalahan Kedua

Mulai dari awal
                                    

Orang-orang yang tak tersentuh hukum...?

"Sebagian besar dari orang-orang yang berada di sini adalah orang-orang berpengaruh yang cukup terkenal baik di dunia atas maupun dunia bawah. Pedagang senjata, produsen narkoba, pangeran sebuah negara yang otriter, badan intelejen swasta... Semuanya adalah orang yang berbahaya. Dan karena kau memiliki hubungan denganku, posisimu akan menjadi sulit. Kau... Kau tidak aman. "

"Baiklah Hyung. Anggaplah aku sudah mengetahuinya. Tapi apa masalahnya? Bukankah kau justru yang lebih berada dalam bahaya? Aku masih bisa menjaga diriku sendiri dan Paman juga mengatakan di sekolah ini jauh lebih aman. Lagi pula tak ada untungnya jika mereka justru mengincarku untuk memeras Hyung. Aku hanya Jeong Taeui yang biasa saja sedangkan Hyung adalah orang jenius yang memang diincar oleh semua orang. Karena itu lebih baik Hyung memikirkan keselamatanmu sendiri." Jeong Taeui terdiam sejenak. Sebuah kesimpulan yang paling masuk akal tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Ah, ataukah Hyung khawatir jika aku dijadikan sandra untuk memerasmu? Hyung  tidak perlu khawatir, karena jika itu terjadi, aku akan membunuh diriku sendiri sebelum mereka mendapatkanmu. "

Wajah Jaeui menjadi pucat. Namun Taeui tak lagi ingin mendengar keluhan dan menepuk bahu Hyung nya.

"Hyung. Percayalah padaku. Aku akan baik-baik saja. Lagi pula sebenarnya negosiasi apa yang kau lakukan dengan orang-orang tadi?"

Jeong Jaeui tampak ragu, seakan ada sesuatu yang coba ia tutupi. Namun akhirnya ia mengatakannya,

"Aku ingin mereka melindungimu juga. "

"... Hah? "

"Ada sebuah perjanjian yang mengikatku dengan mereka. Para Pimpinan Faksi, dan orang-orang yang ada di belakang mereka. Dengan bantuan mereka aku telah mendapatkan perlindungan selama berada di sini. Karena itu aku bisa bertahan selama ini tanpa terluka. Aku ingin meminta mereka untuk memberikan hak atas perlindungan itu juga padamu. Tapi mereka tak menyetujuinya. "

Jeong Taeui jadi pemasaran. Sekuat dan seberapa besar kekuasaan yang dimiliki pimpinan 4 Faksi ini? Mereka berempat memang orang yang diistimewakan di sekolah ini-- itu yang Jeong Taeui tahu setelah membaca informasi yang diberikan oleh pamannya sebelumnya. Tapi mereka sampai bisa menjamin keamanan Hyung nya...

Jeong Taeui jadi mulai ragu alasan pamannya mengirimnya kesini untuk apa.....

"Keamanan di tempat mereka juga sangat terjamin. Aku juga selalu diikuti oleh orang-orang yang terpercaya sehingga tak akan ada yang bisa melukaiku apa lagi memerasku. Tempat ini memang aman, tapi banyak dari siswa di sini yang mendapat peri tah dari orang tua ataupun instansi yang memasukkan mereka kesini untuk menculikku secara diam-diam."

"Jadi... Apa maksudnya keberadaanku di sini hanya sia-sia saja? "

Jaeui tak menjawab. Jeong Taeui langsung menyadarinya. Kemudian terkekeh dengan miris,

"Yah, sepertinya begitu ya. Ehm... Tapi bagaimanapun janji tetaplah janji. Tugas tetaplah tugas. Bahkan kalaupun Hyung tak membutuhkan bantuan atau perlindungan dariku, aku akan tetap disini mengawasi Hyung. Anggap saja aku sebagai CCTV. Aku... Sebenarnya aku hanya ingin melihatmu... " Kalimatnya melirih di akhir. Entah mengapa Jeong Taeui merasa miris dengan nasibnya.

Sebagai orang yang selalu bersama dengan orang istimewa, ada kalanya Jeong Taeui merasa iri karena semua perhatian hanya tertuju pada sosok Hyung nya. Entah itu pujian, atau prestasi. Dan mereka selalu membandingkan dirinya dengan sosok istimewa itu karena Taeui terlalu biasa saja. Ia bahkan sudah sering mendapat ejekan dan bermacam tanggapan negatif karena hal itu.

Tapi, berada di dekat Hyung nya adalah hal yang selalu Jeong Taeui inginkan. Bahkan jika orang-orang selalu memandangnya dengan sebelah mata. Atau jika Hyung nya membenci keberadaannya. Tapi selama Taeui bisa tetap melihatnya, Taeui sudah merasa senang. Itu cukup untuk membuat hari-harinya berjalan dengan normal.

Your's To ClaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang