Hellen lalu menyeruput minuman itu dengan raut mengerutkan keningnya.

"Besok lagi kalau mau buat minuman buat saya harus manis jangan pahit percuma buat kopi susu tapi gak manis", jelas Hellen meletakan kopi susu di meja dengan kasar.

Demian yang mendengar itu mendengus sebal ke arah ibunya.

"Bu, kamu sudah tua tidak boleh minum minuman manis nanti gula darah mu naik, kamu mau masuk rumah sakit lalu di rawat, trus meninggal ibu tidak ingin melihat putra mu ini menikah lagi" jelas Demian tegas ke arah ibu nya.

"Aku tau, tapi kenapa ada kata meninggalnya" tak terima Hellen "makanya cepat menikah jangan melajang, apa tidak karatan penis mu itu" frotal Hellen.

"BU!, Juga Vino belum siap lalu aku juga harus meminta restu dulu dari keluarganya" jawab Demian

'loh ko aku' batin Vino bingung.

"Sudahlah aku ingin tidur, sudah malam mengantuk" lalu meninggalkan Demian dan vino.

Ririn yang baru saja keluar dari dapur mengerutkan kening, sepertinya terjadi sesuatu.

Lalu dirinya menuju ke arah Demian dan Vino untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa Dad nenek sepertinya tampak marah" tanya Ririn lalu matanya menatap ke arah Vino, ia melihat Vino menatap Demian.

"Tak apa, biasa pertengkaran kecil, tidur sudah malam" ucap Demian

"Ayo mas ke kamar katanya ada mau di omongin" ucap Vino

Ririn yang mendengar itu melebarkan matanya ia baru ingat ada pembahasan penting Demian dan Vino.

"Hati hati vin di hewe sama binatang buas". Jawab Ririn pergi meninggalkan mereka dengan tawa lepas.

"Uhuk uhuk" batuk Ririn karena tawanya.

Vino yang melihat itu mengejek Ririn dengan tawanya.

"Makanya jangan kualat" tawanya.

Demian yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Lalu mengajak Vino ke kamar karena ada ingin yang akan di bahas sebelum terlalu malam.

"Sikat gigi lalu ganti lah baju saya akan menunggu" suruh Demian, lalu Vino pergi ke kamar mandi dengan membawa piama di tangannya.

10 berganti terbuka pintu kamar mandi keluarlah Vino dengan piama motif beruang bewarna putih dan memakai sandal Dino bewarna hijau.

Terlihat sangat manis Demian yang melihat itu hanya menelan ludah.

"Duduk sini" ucap Demian mengarahkan Vino duduk di bibir kasur sebelelanya.

"Saya ingin membahas ini dari Minggu lalu tapi belum sempat, begini saya akan melamar kamu jika kamu mau, saya serius dengan ucapan saya, saya sudah menyukai kamu dari saya pulang dari luar negri waktu itu, jika kamu bersedia saya akan melamar kamu secepatnya, jika kamu belum siap tak apa mungkin kamu bukan untuk saya" jelas Demian panjang lebar dengan mata menatap manik milik Vino.

"Mas sebenernya waktu itu aku pergi ke dokter jantung..." Belum selesai Vino berucap sudah di potong oleh Demian dengan wajah khawatir nya.

"Ada apa kamu ke sana apa kamu ada riwayat jantung tapi kenapa saya tidak tau" sela Demian

"Bukan ih makanya dengerin dulu, aku ke sana periksa kenapa sama jantung aku waktu deket sama mas rasanya detaknya cepet banget, dokternya malah ketawa katanya itu hal yang wajar karena aku lagi jatuh cinta" jelas Vino " mas aku suka kamu"ucapnya lirih.

Demian yang mendengar itu merasa sangat bahagia ia peluk Vino hingga susah bernafas karena sangat bahagia.

Ia cium pipi, kening bibir dan hidung milik Vino, membuat ia jengkel.

"Sayang" ucap Demian menarik tangan Vino menuju selakangan miliknya.

"Mas penisnya berdiri" ucap Vino dengan kepala miring menatap Demian membuat dirinya sangat lucu.

"Ini namanya bukan penis, tapi tytyd" frontal Demian.

"MESUM" teriak Vino

Demian yang mendengar teriakan Vino tertawa terbahak-bahak.

$#

Sedangkan di lain sisi seseorang merasa kaget mendengar teriakan Ririn karena kamar Demian itu bukan kedap suara.

"Astaga kenapa dia berteriak apa dia tidak melihat ini sudah malam"kesal Hellen.




######

Ig:ria vachirawit

Jangan lupa follow sama vote💓


OM DUDA🔞 ( TERBIT)Where stories live. Discover now