[[CHAPTER 4]] : Antara Takdir dan Kebetulan

Start from the beginning
                                    

Ilay tampak memainkan tongkat besi itu. Memutarnya berkali-kali dengan ahli.

Kemudian--

BUAGH--!!

KREKK--!!

"--?!! "

Jeong Taeui merinding. Ngilu ketika mendengar suara tulang yang retak datang bersamaan ketika tongkat besi itu dipukulkan tepat ke kepala orang yang terkapar di bawah kakinya. Orang itu tak sempat memekik karena Ilay menginjak punggungnya dengan keras. Dia sempat menggelepar sejenak-- kemungkinan efek dari gegar otak karena Taeui melihat darah mengalir dari telinganya.

Sebelum akhirnya orang itu diam dalam genangan darahnya sendiri.

Jeong Taeui merinding seketika.

GI-GILA--!!

Pria ini.... Pria ini benar-benar GILA!!

DIA SUNGGUH MEMUKUL ORANG ITU DENGAN TINGKAT BESI HINGGA MEMBUAT TULANG KEPALANYA RETAK!!

Apa... Apa orang itu mati?

Suasana seketika menjadi sunyi. Wajah orang-orang yang melihat hal keji di depan mata mereka mendadak berubah di penuhi kengerian. Namun sosok yang di pandang ngeri bahkan sama sekali tak peduli dan tampak begitu tenang memainkan tongkat besi di tangannya yang sudah berlumuran darah.

Memang benar jika pamannya mengatakan bahwa pria ini... Adalah pria berdarah dingin!

Penjahat keji asli!

Tak ada emosi khusus seperti rasa bersalah di wajahnya yang terlalu tenang. Senyum dinginnya telah menghilang, namun tatapan dinginnya yang menusuk membuat hati siapapun seakan menjadi beku. Membuat tubuh siapapun menjadi mati rasa karena ketakutan. Bagaikan salju yang membekukan kaki mereka. Untuk bergerak menjauh saja rasanya begitu kesulitan!

Jeong Taeui sendiri juga sama saja. Lututnya gemetaran melihat kejadian mengerikan tepat di depan matanya.

Sial! Tamat sudah riwayatnya karena telah membuat orang gila ini mengamuk--

"Bajingan sinting--!! " Teriakan keras itu terdengar dengan mengejutkan. Jeong Taeui melongo ketika melihat pimpinan dari orang-orang berkulit hitam berwajah sengit dan menunjuk ke arah Ilay dengan tak sopan. Matanya mendelik dan wajahnya tampak lebih merah karena menahan amarah.

"Kau memukulnya sampai seperti itu-- kau pikir kami akan diam saja?! "

Bersamaan dengan suara geraman kemarahan dan tatapan ketakutan yang tergusur oleh wajah sengit dan penuh kesan waspada. Orang-orang berkulit hitam-- sebagian dari mereka mulai menyerang Ilay secara serempak!!

Jeong Taeui panik. Sekitar 8 orang menyerbu ke arah Ilay dan dirinya dengan tangan kosong. Mengarahkan tinju dan tendangan untuk menyasar ke arah mereka.

Namun Ilay dengan lihai dapat menghindari semua serangan itu. Menangkis pukulan dengan mengayunkan batangan besi dan menghindari tendangan yang mengarah ke pinggangnya. Ilay bahkan memukulkan benda keras itu ke wajah dua orang terdepan yang menyerangnya hingga terdengar bunyi retakan tulang yang sangat keras.

Kedua orang itu jatuh dan memekik dengan suara ngeri karena tulang hidung mereka patah.

Salah satu orang datang mencoba memiting Ilay yang tengah menghindari pukulan ke arahnya. Namun tangannya di tangkap dan batang besi berhasil di jatuhkan. Dua orang memeganginya di kanan kiri dan seorang llainnya datang dari depan untuk memukul Ilay dengan tongkat besi itu.

"Sialan--!! "

Namun Taeui, secara refleks menerjang pria itu dan menjatuhkannya sebelum batang besi mengenai wajah Ilay. Bunyi tubuh besar yang terjatuh terdengar bersamaan dengan tongkat besi yang terlempar. Taeui segera meraih tongkat besi itu dan memukulkannya kearah kaki orang itu.

Your's To ClaimWhere stories live. Discover now