Stasiun Tugu, 2023

0 0 0
                                    

"atas nama Sri Wed"

"ya pak itu saya"

Seorang bapak paruh baya keluar dari mobil daihatsu sigra berwarna hitam. Beliau membukakan pintu bagasi mobilnya lalu meletakkan koper pink milikku disana.

"Monggo mbak"

Aku membuka pintu tengah mobil bapak ini. Bersyukur kurasakan ketika mobil ini tidak berbau stella jeruk.

Aku menatap jalanan kota jogja dari balik kaca mobil. Jalanan malam hari disini begitu candu. Sudah lama aku tidak melihat lampu-lampu kota jogja di malam hari.

"Pak, bisa lewat tugu nggak?" pintaku pada bapak driver. Beliau mengangguk ramah.

"Agak macet gapapa ya mbak? malam minggu soalnya." ucap bapak driver. Aku mengiyakan karena justru keramaian tugu jogja adalah yang paling kunantikan.

Sesampainya di lampu merah jalan Tentara Pelajar, aku pun teringat akan sesuatu hal yang pernah terjadi di lampu merah seberang sana, tepatnya arah dari jalan Magelang.

Namun segera kutepis memori itu karena menurutku tidak penting juga untuk diingat.

Lampu merah berubah menjadi hijau. Taksi online ini kemudian berbelok ke kanan, ke arah tugu Jogja. Disana kudapati tugu Jogja dengan pantulan cahaya kekuningan. di sekitarnya kulihat banyak wisatawan juga sedang menikmati view tugu jogja ini. Macet. Tapi semoga macetnya lama, hehehe. Mau liat tugu jogja lebih lama lagi.

Saat terjebak macet ini, bapak driver pun mulai mengajak bicara.

"Mahasiswa baru po, mbak?" tanya beliau.

"Iya pak. kok tau?"

Dalam keadaan macet begini memang rawan membuat driver suntuk. Untuk itu aku berusaha menanggapi obrolan bapak driver ini dengan baik. Siapa tau beliau sudah nerima orderan dari pagi. Kasihan, cape.

"Tadi siang saya juga nerima orderan ke arah deket UGM, mbak. Saya tanya katanya mahasiswa baru. Kosnya daerah Karangwuni. Jadi saya nebak mungkin mbaknya juga mahasiswa baru, hehehe."

"Ooh," kataku mengangguk paham, "saya juga mahasiswa baru, pak. Tapi pascasarjana. Jadi kos saya di sekitar situ aja hehehe."

"Oalah mbaknya S2 po?" tanya bapak driver dengan antusias.

"Betul pak." jawabku sambil tersenyum tipis. Kulihat di kaca depan mobil memperlihatkan pandangan bapak driver yang menuju ke arahku. Keriput di kedua ujung matanya menunjukkan bahwa ia sedang tersenyum juga.

"Walaaah tak kira masih S1, abis mukanya masih cocok jadi anak SMA." puji bapak driver. Aku pun tertawa.

"Jurusan apa mbak?" tanyanya lagi.

"Kajian Budaya dan Media, pak." jawabku malu-malu. Kutebak pasti bapak driver asing dengan jurusanku ini.

"Itu belajar tentang apa ya, mbak? nanti jadi budayawan gitu po?"

Nah kan.

"Untuk budayawan sih bisa. Tapi profesi itu mungkin lebih cocok buat lulusan seni, pak. Kalau di jurusan saya ini belajar budaya kontemporer, yang kekinian gitu. Sama belajar media. Mirip-mirip jurnalistik sama ilkom." jawabku dengan hati-hati. takut bapak driver tidak meras puas dengan jawabanku. Sebenarnya ingin ku jawab lebih detail karena jurusanku ini hampir mencakup seluruh rumpun ilmu sosial, tapi kurasa tidak perlu.

"Oalah, baru tau saya mbak. Hehehe. Semoga dilancarkan terus ya mbak. Semoga betah di jogja." raut wajah bapak driver yang terpantul dari kaca depan mobil menunjukkan bahwa beliau orang yang ramah. Mungkin hanya perasaanku saja, tapi tiap aku di jogja sering kutemui bapak-bapak seperti bapak driver ini. Ramah, raut wajahnya tidak seperti sedang spaneng memikirkan prahara usia senja.

"Aamiin. semoga bapak sehat selalu pak."

Setelah itu, kami kembali saling terdiam. Mobil yang sudah mulai berjalan lancar kini akan mengantarkanku ke kos baruku.

Sesampainya di kos, aku langsung merebahkan badanku di atas kasur. Alih-alih merapikan barang-barang bawaanku, aku memilih untuk beristirahat sejenak. Kalaupun tertidur juga tidak masalah.

Kupandangi langit-langit kamar berwarna putih terang. Aku mulai memejamkan mataku karena kelelahan.

Dan air mataku yang tiba-tiba menyeruak.

🤍🤍🤍

- Monggo = Silahkan
- "... po" = Kata imbuhan (mostly di akhir kalimat) dalam bahasa Jawa Mataraman

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Distraksi -3 & 4 gen of kpopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang