Maniac : Extra.

343 31 4
                                    

[Warn : Harshwords, OOC, BL, slight KaiSagi.]

Kalau dihitung-hitung sudah berapa lama ya sejak Seishirō menembak一secara tak langsung一Yoichi? Bukan, bukan menembak pakai pistol, itu jelas bahaya. Maksudnya nembak dalam artian romansa. Kan itu ada scene-nya di chapter sebelumnya.

Sejujurnya Seishirō inginnya ini cerita dijadiin multi-chapter. Biar semua perjalanan kisah cinta Seishirō diperlihatkan. Tapi mbak Author malah bilang nggak punya ide banyak. Jadinya cuma dibuatin satu chapter, itupun sependek umur Sano Shinichiro dari anime sebelah yang hobinya tawuran.

Tapi setelah segala bujuk rayu dari Mikage Reo digunakan, mbak Author mau ngasih cerita tambahan. Siapa sangka Husbu-nya si mbak Author adalah temannya Seishirō. Jadilah setelah memaksa一coret一meminta Reo untuk ikut membujuk untuk dibuatkan cerita tambahan, Authornya langsung mau dengan imbalan kencan satu malam.

Seishirō bicara panjang lebar dalam hati. Tersenyum lebar seperti orang mesum yang habis menemukan target untuk digunakan sebagai bahan coley. Maaf kalau frontal.

Kembali ke awal, kira-kira sudah berapa lama ya? Satu bulan? Dua bulan? Ah, ya! Tiga bulan! Seishirō akhirnya ingat itu sudah terjadi tiga bulan lalu. Seishirō ingat setelah ungkapan dadakan di lapangan waktu itu, membutuhkan waktu sekitar dua minggu lamanya untuk meyakinkan Yoichi agar mau menjadi miliknya sepenuhnya.

Seishirō betulan cinta mati pada lelaki itu. Serius, secinta dia pada game miliknya. Bahkan lebih.

Reo sering memanggilnya maniak Yoichi. Seishirō nggak marah, kenyataan soalnya.

Baginya, Yoichi itu seperti bulan yang menyinari malamnya. Seperti oase yang ada di gurun pasir. Katakanlah dia lebay atau apapun itu, yang jelas Seishirō sangat-sangat mencintai Isagi Yoichi.

"Sei, bisa tolong lepaskan aku sebentar? Kalau begini terus aku nggak bisa makan."

Yoichi tersenyum, senyuman yang mengandung amarah. Dia melirik pada Nagi Seishirō yang menggelayutinya dipunggung seperti monyet. Sudah hampir sepuluh menit lamanya mereka berada dikantin. Beberapa murid lainnya sudah ada yang menghabiskan makanan mereka masing-masing, cuma Yoichi saja yang masih berkutat dengan semangkuk penuh kari yang mulai mendingin. Itu karena sosok yang ada dibelakangnya. Yoichi gatal ingin menendangnya menjauh, tapi mencoba untuk terus mengingat kalau lelaki itu adalah kekasihnya.

"Ha? Nggak mau. Tubuhmu hangat soalnya." Seishirō menyahut kelewat santai. Lelaki bertubuh bongsor itu benar-benar menguji kesabaran Yoichi.

Sementara itu, dua sosok yang duduk didepan mereka memilih pura-pura sibuk pada minuman masing-masing. Mereka adalah Mikage Reo dan Bachira Meguru. Keduanya menunduk dalam, berusaha menyembunyikan tawa yang memaksa ingin keluar setiap mendengar perdebatan konyol pasangan baru didepan mereka itu.

Yoichi dapat merasakan perempatan muncul di dahinya. "Lepas atau kita putus?"

"Apa?! TIDAKKKK!!!"

Seishirō spontan berteriak. Dia langsung melepaskan pelukannya dan beringsut kesamping. Dia pegang erat-erat lengan kekasihnya itu. Kedua matanya bahkan mulai berkaca-kaca.

Reo dan Meguru menganga melihatnya. Serius lelaki itu adalah Nagi Seishirō yang mereka kenal?! Yang setelah dipukul orang masih bisa tertawa terbahak?! Mereka syok. Terlebih Reo yang lebih dulu kenal dengannya.

Kekuatan cinta memang tidak main-main rupanya. Keduanya membatin bersamaan.

Yoichi sendiri hanya memutar mata. Sudah terbiasa dengan tingkah mirip bayi ini. Habisnya dia sudah menghadapinya selama tiga bulan lamanya.

MANIAC! | NagiSagiWhere stories live. Discover now