4 - Please

114 16 1
                                    

Yerim mengerucutkan bibirnya menatap jalanan di depannya.

Yerim mengerucutkan bibirnya menatap jalanan di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'drrrt'

Yerim mengangkat panggilan telpon

"Yeoboseyo mingyu oppa?" Ucap yerim

"..."

"Iya ini aku masih menunggu di depan halte, oppa sudah dimana?" Tanya yerim

"..."

"Jadi mobil oppa mogok? Aah baiklah aku akan naik bis saja" ucap yerim

"..."

"Gwenchana oppa, aku bisa sambil melihat rutenya saja kan" ucap yerim tak yakin

"..."

"Temanmu? Aih tak perlu oppa. Aku tak kenal mereka. Aku sungguh tak apa"

"..."

"Iya oppa tak apa, sampaikan maaf pada temenmu. Oh ya bis nya sudah mau datang. Kumatikan ya" ucap yerim menatap bis yang berjalan kearah halte

Yerim mematikan panggilan telponnya dan menaruhnya di tas nya

Yerim mengeluarkan kartu dari dompetnya dan ikut berbaur dengan orang orang yang juga sudah berdiri seakan bersiap untuk naik bis yang sudah mendekat.

Setelah bis mendekat yerim beserta beberapa orang pun mulai antri masuk ke dalam bis.

"Kim yerim"

Yerim menatap ke arah sumber suara, dilihatnya seorang pria berdiri tak jauh dari tempatnya

Pria tersebut berjalan mendekat ke arah yerim yang nampak sedikit kebingungan.

"Maaf lama menunggu ya" ucap pria tersebut

"Eoh tidak, eum aku sudah bilang ke mingyu oppa kalo tak perlu menjemputku" ucap yerim kikuk

"ah jinja? apa aku harus pergi sekarang?" Ucap pria tersebut

"Permisi nona, apakah anda jadi naik bis atau tidak?" Ucap sopir bis tersebut

Yerim pun sadar bahwa kini tinggal dirinya yang belum juga naik ke bis, masih berdiri di depan pintu bis yang masih terbuka. Yerim menatap beberapa orang di dalam bis menatap ke arah mereka berdua.

"Itu..."

"Dia akan pergi bersama saya, maaf" potong pria tersebut membuat sopir bis tersebut mengangguk dan bis pun pergi meninggalkan mereka

"Jadi?"

Yerim menatap pria di depannya, jujur dia tak begitu mengenal teman mingyu termasuk pria di hadapannya. Yerim familiar dengan pria di hadapnnya ini hanya saja dia takut salah menebak nama pria di depannya.

"Kim Yerim-ssi?" Ucap pria tersebut

"Nde?"

"Bagaimana jadi kau mau menunggu bis lagi atau bersamaku?" Ucap pria tersebut

Please [END]Where stories live. Discover now