Lalu ia tersadar menbuat telinga milik Vino memerah.

"Sudahlah dasar tua mesuk, lebih baik mengantarkan makanan untuk Calon istri ku" ucap Vino, menyiapkan makanan untuk Ririn

Tok

Tok

"Aku masuk" ya karena jika menunggu Ririn membuka pintu ntah kapan akan di buka.

"Makan dulu, isi perut mu" tak ada respon dari Ririn hanya Diam mematung.

Meletakan makanan itu di nakas dan mendekat ke arah Ririn

"Jika kamu punya masalah cerita lah padaku, jangan hanya diam saja, kita bukan orang asing lagi" ucap Vino

"Vino" lirih Ririn

"Ya"

"Aku kotor,aku sangat kot__" isak Ririn dengan nafas sesaknya

Vino lalu menarik Ririn untuk mendekap ke arahnya mengelus rambut halus milik Ririn.

"Kalau nggk sanggup jangan di paksain nunggu tenang, baru cerita"

_________________________

"Caks, Sial" umpat orang itu kala melihat layar di hp nya.

"Itu anak mu, kenapa kau harus cemburu" ucap sekretaris tampan itu.

"Mereka juga pernah menjalin hubungan"

"Itu sudah lama, dasar kau ini"

"Diamlah sialan"

___________

"Bagaimana apa sudah mendingan" tanya Vino setelah menyuapi makan untuk Ririn

Ia hanya mengangguk untuk merespon

"Aku ke bawah dulu, kalau ada apa-apa panggil aja" ucap Vino lalu pergi ke dapur mencuci piring dan mengambil cemilan duduk di depan tv yang terpapar flm kartun

"Warna merah warna cinta"

"Astaga gabut nya"

Drett

Drett

Terdengar getaran dari hp milik Vino, ia melirik siapa yang menelepon terpapar nama "om cabul" di layar itu.

Ia menghembuskan nafas lalu menggeser layar hijau

"Iya mas kenapa" tanya Vino

"......"

"Mas"

"Arggh ahh"

"M-mas" panggil Vino sekali lagi kala mendengar suara lenguhan dari sebrang telfon

Ayo lah dia tidak sepolos itu dia sudah sembilan belas tahun bukan bocil esde lagi.

"Vino, bisa tolong saya.."terdengar suara Demian sedikit menahan sesuatu.

"A-apa" tanyanya.

"Panggil nama ku Daddy"

"Nggk!" Serkas Vino

"Saya mohon untuk kali ini saja"

"Daddy" lirih Vino

"Sekali lagii"

"Daddy"

"Arhhhhh"

"Mas gak papa kan" tanys Vino bodohnya padahal dia sudah tau apa yang sedang terjadi.

Entah kenapa dirinya malah suka, dan tidak marah.

"Oh tak apa, kepala saya sedikit pusing"bohong Demian

"Ooo"

"Bisa mengantarkan makan siang untuk saya"

"Tapi Ririn di rumah sendiri dong"

"Sebentar lagi luna akan ke situ, jadi kamu antarkan makan siang untuk saya"

",Iya masss"

Tut

Vino yang melihat panggilan yang tertutup tanpa permisi, membuat dirinya cengoh

"Astaga si cabul, kenapa belakang ku sedikit gatal" keluh Vino duduk yang merasa tidak nyaman.

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit lamanya datang lah Luna dengan wajah khawatir nya dari seorang ibu.

Vino yang melihat itu jadi merindukan ibunya.

Sudah hampir sepuluh hari ia belum menanyakan kabar ibunya.

Sekitar pukul dua belas siang Vino lalu mengantarkan makanan untuk Demian.

Tiba di tempat itu Vino sangat kagum terdapat tulisan WJ grub.

"Ada yang bisa saya bantu tuan" tanya wanita itu

"Aku mau anter makanan buat mas Demian"

"Silahkan, ada di lantai lima"

Wanita itu lalu mengizinkan Vino untuk masuk, karena dia tadi sudah di beri tau oleh bosnya jika akan ada seseorang yang akan mengantarkan makanan.

Tanpa babibu Vino lalu menuju lif menuju ruang Demian.

"Makanya cari istri" terdengar pembicaraan di dalam ruangan milik Demian kala Vino sudah di depan pintu.

"Aku sudah menyukai seseorang"

"Vino-vino itu"

"Hemm"

Tepat itu pula Vino langsung membuka pintu, dua orang yang melihat keberadaan dia merasa syok apalagi Demian wajahnya sudah sedikit memerah dan takut.

####

Gimana kabarnya.

Mau lanjut apa hiatus kayak Astro.

Cukasss, aku lagi mls nulis

Vote tembus 1k aku uupppppp.

OM DUDA🔞 ( TERBIT)Where stories live. Discover now