8. Will you Leave? 🔞

2K 163 118
                                    

⚠ // boypussy, not safe for works, unprotected sex, pls be wise.

hehehehehehehehe....

jangan lupa vote dan komen ya ciss.

Asahi menatap Junkyu lekat-lekat begitu denger apa kata dia tadi, betapa serius sorot mata si Kim itu waktu bilang kalau dia masih mencintai cinta pertamanya meski sudah dua belas tahun berlalu sendiri-sendiri

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Asahi menatap Junkyu lekat-lekat begitu denger apa kata dia tadi, betapa serius sorot mata si Kim itu waktu bilang kalau dia masih mencintai cinta pertamanya meski sudah dua belas tahun berlalu sendiri-sendiri.

"Kamu yakin?"

"Kamu ragu?"

Tangan Asahi mendarat lambat di lengan Junkyu, ketika si Kim itu sempat terkekeh sebelum kembali membawa Asahi pada Euphoria manis dari saling memagut dan melumat penuh cinta.

Ya, sudah jelas Asahi pun suka Junkyu, yang dulu dan sekarang, mereka sama-sama bulol cuma belum ditunjukin secara lugas dan gamblang aja, masih ada malu dan sedikit gengsi.

"Kalau kata lagu nih, my heart is going crazy, Asahi."

Ibu jari Junkyu naik membelai bibir bawah Asahi yang dibuatnya lebih berisi.

Lalu dia raih tangan Asahi dan dibawa ke dadanya yang berisik mampus itu.

"Can you feel my heartbeats?"

Senyum Asahi terbit malu-malu, tangannya mengepal di dada Junkyu yang gedebuk-gedebuk gaduh terasa, waduh bomb barabibimbap ini.

"Hehehe, cantik." Kata Junkyu.

Terus mereka ciuman lagi, kali ini Asahi yang mulai, direngkuhnya leher Junkyu, rapatkan tubuhnya sampai dempet, hampir duduk di satu kaki Junkyu yang menyela diantara kedua kakinya.

Ciuman yang kemudian naik tensinya lebih panas, lebih liar dengan lenguhan menyertai, Junkyu sampai membawa kepalanya miring demi bisa menyesap bibir manis kecintaannya sambil tanpa sadar sedang meremas-remas pinggang Asahi melewati kaos yang digunakannya, remasan yang membuat Asahi bawa jemarinya bermain di rambut Junkyu demi melampiaskan gelenyar asing tapi candu yang merengkuh sekujur tubuhnya.

"Hghhh... aaahhh..." Asahi mendangak dan melepaskan desahan ke udara, matanya memejam, wajahnya merah padam.

Junkyu menarik sapuan bibirnya turun, menjatuhkan kecupan demi kecupan sepanang rahang, leher hingga bahu Asahi yang terekspos sebab kaosnya ditarik merosot oleh Junkyu.

Tangan Asahi sempat lemas hingga turun, lalu meremat kaos Junkyu erat-erat, bibirnya terkulum lamat berusaha tahan desahan.

"Kak..." lirih Asahi ketika Junkyu akhirnya berhenti, berganti menariknya ke dalam pelukan.

Junkyu bernapas rakus, berat, wajahnya pun merah pada, matanya mulai berkabut hendak kuasa tubuhnya lebih jauh, "Sayang..." lirihnya seraya mengusap punggung Asahi.

"Sudah malam, ayo kita tidur." Kata Junkyu.

Pekukan mereka terlepas, Asahi belum lepas, mereka bersitatap, meneliti wajah Junkyu yang berkeringat karena panas dan sorotnya yang keruh, beradu dengan sayu sepasang mata kucing Asahi yang kalau lebih lama lagi begini, Junkyu bisa lepas kendali.

Wonderland [KyuSahi]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz