The One I Love (2-2)

Start from the beginning
                                    

Tak sanggup aku melihat mereka berdiri bersandingan di tengah-tengah altar. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.

Sampai dirumah, Hyunjin langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?

Sementara itu Jimin disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang dimusuhi.

Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan gadis yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana.

Sepertiga malam pada saat aku terbangun dan merasa haus, aku keluar kamar menuju dapur, lalu aku melihat ada namja yang mirip Hyunjin tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Ya Tuhan.. suamiku tak tidur dengan gadis itu, ia ternyata tidur di sofa, aku duduk di sofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

"Yeji-ah...Sayang...Kamu datang ke sini, aku pun tahu", ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan mengajaknya berdoa bersama. Setelah berdoa ia berkata, "Aku benar-benar minta maaf, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena keegoisanku. Besok kita pulang ke Seoul, biar Jimin pulang dengan Ibu dan juga Yujin,"

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Tuhan.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Hyunjin berbisik, "Sayang, kok kurus?"

Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.

Aku pun berkata, "Sayang kenapa tidak tidur dengan, Jimin?"

"Aku rindu padamu Yeji-ah, aku tak mau menyakitimu lagi. Kau sudah sering terluka oleh sikapku yang egois." dengan lembut Hyunjin menjawab seperti itu.

Lalu Hyunjin berkata, "Sayang, aku minta maaf telah menelantarkanmu.. Selama aku di Busan, aku dengar kalau kau tidak tulus mencintaiku, kau seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar hartaku dan satu lagi.. Aku pernah melihat chatmu dengan Soobin isinya kau tidak mau berbuat 'seperti itu' dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip ("seperti itu"). Aku ingin bertanya tapi aku takut kau tersinggung dan aku berpikir kalau kau pernah tidur dengannya sebelum kau bertemu denganku, terus aku dimarahi oleh keluargaku karena aku terlalu memanjakanmu..,"

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena ucapan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

Aku hanya menjawab, "Aku sudah ceritakan itu kan Hyunjin.. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilihmu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu.. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.."

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena temanku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan Hyunjin dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.

Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.


=== ✩ ✩ ✿ ✩ ✩ ✿ ✩ ✩ ===


Keesokan harinya...

Ketika aku ingin terbangun untuk mencuci muka, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan Hyunjin kaget bukan main, ia langsung menggendongku.

About Us 1 (2Hwang)Where stories live. Discover now