"Jadi hati mu sangat tersakiti?"

"Iya... Sedikit, menuntaskan semua masalah untuk bersama mu itu mudah namun sangat lambat"

"Jadi apakah aku boleh melihatnya?"

"Melihat?? Apa??"

Apo hanya diam membuat Mile pernasaran dan Akhirnya tak sengaja melirik ponsel Apo yang membaca sebuah berita dari twitter.

Apo hanya diam membuat Mile pernasaran dan Akhirnya tak sengaja melirik ponsel Apo yang membaca sebuah berita dari twitter

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Ack?!... Ah? Sepertinya aku harus mengerjakan pekerjaan ku" Ucap Mile sedikit panik

"Mengapa?? Bukan kah kau sakit hati... Kita perlu mengecek nya" Ucap Apo tersenyum

"T-tidak usah aku ada pekerjaan" mile dengan terburu buru pun bergegas pergi meninggalkan Apo

"Jangan bekerja jika kau masih sakit" Ujar Omega itu sembari mengambil sebuah Pisau kecil

"Ah?! Aku sudah sembuh kok... Sudah... Serius!"

"Tapi kau bilang tadi sakit hmm?"

"Tidak! S-sekarang tidak... Ah aku punya pekerjaan yang harus di kerjakan"

Mile pergi meninggalkan Apo sendiri omega itu hanya terus menatap mile yang sesekali menengok ke arah nya.

"Akhirnya tenang juga hidup"

Apo kembali meminum Coklat hangat miliknya dengan tenang tanpa ada gangguan. Apo melihat pantulan bayangannya di coklat panas yang menggambarkan secara tidak sadar Apo telah tersenyum.

"Ini pertama kalinya aku tersenyum kembali sejak masa itu" Gumam omega itu dalam hati

Apo pun mulai memikirkan hal lainnya, sebenarnya Apo tak pernah berpikir jika Mile adalah orang yang tak pantas mendapat kesempatan untuk kembali bersamanya hanya saja Mile kurang tegas pada saat itu baginya.

Alasan sebenarnya Omega itu pergi dari Mile juga untuk dirinya karena pada saat itu Apo tahu bahwa Mile mungkin tidak akan menjadi miliknya dan ini bukan sepenuhnya kesalahan Mile.

Namun pada akhirnya Mile benar benar menyelesaikan semuanya namun untuk ini Apo tak bisa egois karena ketakutan nya untuk kembali bersama Mile ia tak ingin merusak anak nya karena keegoisannya mungkin anak nya akan sengsara di masa mendatang tanpa Mile.

"Masih ada rasa takut... Aku tak akan pernah tahu jika aku tak mencoba nya"

"Meski memang aku tak ingin mencoba nya kembali karena takut mengulang buku yang sama"

Pukul 21:00 (Malam)

"Aku tidak tahu bahwa mandi di malam hari itu sangat menyegarkan"

Seorang Dominant Alpha baru saja menyelesaikan Mandi nya saat ini ia akan bergegas dengan senang dan gembira ingin menemui omega tercinta nya.

"Poo" Panggil Mile pada Omega yang tengah hamil itu

Tak mendengar jawaban Mile pun pergi ke ruangan lain dan melihat jendela yang terbuka karena dentuman angin dan petir menggelegar.

"Mengapa ini terbuka?? Ini sangat berbahaya untung tidak ada sesuatu yang buruk"

Mile menutup jendela itu dan mengunci nya. Suara dentuman petir sangat besar angin kencang dengan hujan deras.

"Rumah ini tidak mampu menahan suara besar dari badai ini, huuh badai yang sangat besar"

"Seharusnya aku menangkap Apo lebih cepat dan membawanya ke mansion agar tidak terlalu merasakan Bunyi badai"

"Poo?"

Mile menyadari sedari tadi Apo tidak di temukan Oleh nya. Entah kenapa tapi Mile merasakan kekhawatiran luar biasa ketika ia menyadari bahwa Apo tidak berada di samping nya.

"Poo kau dimana!"

"Poo!!"

Mile mulai gelisah dan mulai menjadi sangat agresif. Mile mencari Apo di seluruh sudut rumah namun tak kunjung menemukannya. Sampai Mile menyadari bahwa Sepatu Apo tak lagi berada di depan pintu Karena sangat panik dan mulai berpikir negatif Alpha itu berlari keluar tanpa memikirkan keselamatan nya.

Mile berlari sembari meneriaki nama Apo di tengah badai yang besar dan petir yang mengguncang kan dan menumbangkan banyak pohon

"Poo!! Kau dimana!!"

Mile terus menerus mencari Apo namun hasil nya nihil ia benar benar kehilangan arah saat itu.

Dominant Alpha itu terus menerus mencari keberadaan Apo namun sayang hasil nya nihil. Merasa semua itu hanya akan sia sia membuat Mile pergi berjalan kembali dan mencari Apo saat badai reda.

"Bodoh... seharusnya aku membawa mobil"

Mile berjalan masuk ke rumah sewa dengan pakaian dan rambut yang basah serta air menetes sepanjang jalannya ia pun pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri.

Dominant Alpha itu benar benar khawatir dirinya menjadi sangat agresif dan tanpa disadari Mile telah membuang banyak sekali pheromone hingga menutupi ruangan.

"Tunggu... Apa?" Mata Mile membulat ia pun berlari mendekati pheromone itu.

Saat tengah di ambang kemarahannya Mile merasakan suatu Pheromone yang mengiringi pheromone nya. Akhirnya Dominant Alpha itu menyadari bahwa ia telah melakukan hal bodoh.

Saat itu Mile berjalan mengarah pada sebuah lemari seketika ia kesal dan sangat marah.

Dengan air yang masih menetes dari tubuhnya ia membuka lemari itu dan benar saja apa yang ia takuti dan sangat membuat nya khawatir berada di dalam sana.

"Apa yang kau lakukan disana" Ucap mile kesal dan menahan amarahnya

Mile menarik nafasnya dalam dalam ia baru saja melakukan hal ter bodoh dalam hidupnya ia sangat kesal namun ia senang mendapati Apo tengah berada di dalam lemari dan meringkuk.

"Uhhh... Ayo bangun mandi lalu kita tidur"

Mile tahu ini adalah kesalahannya karena tak mengeluarkan Pheromone hal yang wajar ketika Alpha meninggalkan Omega nya tanpa pheromone sedikit pun berujung membuat Omega mencari tempat untuk berlindung.

"Oh tuhan... Kau membuat ku khawatir sungguh!" Ucap Mile sedikit tegas

"Apakah ada sesuatu yang salah?" Ucap Mile menahan amarah nya dan merendahkan dirinya untuk menarik Apo keluar

"Ada apa? Kau bisa katakan pada ku" Perlahan Mile mengeluarkan pheromone nya untuk membuat Apo tenang

Mile mengulurkan tangannya pada Apo mengajak Apo keluar dari lemari itu agar tidak terus bersembunyi di dalam nya.

"Ackk?!" Mile sedikit terkejut

Tak di sangka Apo menggigit tangan Mile dengan keras hingga mengeluarkan darah.

Mile membiarkan Omega itu melakukan apa yang ia inginkan dan terus membuat tanda gigitan pada tangannya. Setelah puas Apo pun melepas tangan kekar Dominant Alpha itu.

"Mengapa kau menggigit ku?"

"Gapapa iseng"

Mile menarik nafasnya panjang berusaha tetap tenang...

Apo hanya cemberut tak bersalah ia berjalan begitu saja meninggalkan Mile seakan tak pernah melakukan kesalahan apapun.

"Dia tidak pernah berubah..." Ucap Mile dalam hati

"Kau harus sabar Mile dia tengah mengandung bayi mu!!"

TBC...

I'm Not Omega!! (Mile × Apo)Kde žijí příběhy. Začni objevovat