Prolog

16 4 0
                                    

Istanbul, 1553

Bulan menggantung rendah di langit malam, memancarkan cahaya keperakan pucat di atas kota Istanbul yang luas. Menara-menaranya menembus langit, menjangkau ke arah Bintang bintang, dan pasar-pasarnya yang ramai membisikkan rahasia di malam hari. Di tengah kemegahan dan bayang-bayang, seorang pemuda bernama Ertugrul bergerak dengan sengaja melewati jalanan labirin.

Ertugrul, Yang pada pandangan pertama terlihat seperti seorang pemuda biasa dengan mudah berkeliaran ditengah pasar. Dia sangat mengenal setiap sudut dan celah Istanbul, karena dia telah menyusuri jalan-jalan ini sejak dia masih kecil. Dibesarkan oleh shafrat allayl ,seorang pembunuh ulung, dia telah mempelajari seni sembunyi-sembunyi dan membunuh, mengasah dirinya menjadi senjata yang diselubungi kulit manusia.

Suatu malam yang sepi dan Mencekam, ketika Ertugrul berkeliaran di tengah kota, dia mendapati dirinya bertemu dengan sekelompok preman yang telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam seorang pedagang kaki lima yang tidak berdaya. Tanpa suara, dia mengirim mereka menemui sang pencipta, hanya menyisakan Tubuh mereka yang sudah Berdarah darah dan tanpa Jiwa. Sang pedagang pun merasa bersyukur atas pertolongan Ertugrul,ia tersenyum Dan Mengucapkan terimakasih pada Ertugrul,Ia juga memberikan barang dagangannya yakni sebuah Kalung dengan Hiasan bulan bintang khas Kekaisaran ottoman.

Saat dia menjauh dari tempat kejadian, sebuah kenangan muncul di benak Ertugul. Dia teringat sosok lain dari masa lalunya, seseorang yang telah turun tangan untuk menyelamatkannya ketika dia masih kecil, diintimidasi oleh Para Bajingan lain di pasar. Itu adalah anak laki-laki seusianya, seorang pangeran muda bernama Mustafa. Mereka berbagi momen singkat pada hari itu, sebuah ikatan yang terbentuk dalam keinginan bersama untuk melindungi kelompok rentan.

Bertahun-tahun telah berlalu sejak pertemuan masa kecil itu, dan sekarang,Ertugrul telah menjadi seorang Assasin. Keahliannya melegenda di kalangan Persaudaraan, dia telah merenggut nyawa lebih dari seribu target hanya dalam waktu satu tahun setelah bergabung dengan barisan mereka. Reputasinya mengirimkan riak ke dunia bawah tanah Istanbul, di mana ia dikenal sebagai bayangan dengan pisau.

Meskipun hari-harinya penuh dengan darah, Ertugul tetap menjadi orang yang dikenal berbudi luhur,Di kehidupan siang harinya,ia bekerja sebagai seorang Pelayan di sebuah rumah makan. Dia Telah membangun citranya sebagai seorang pemuda yang cerdas dan tangkas,ia menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati kepada orang-orang yang ditemuinya. Dalam hatinya, masih ada sekelebat sosok anak laki-laki yang pernah membela dirinya yang tak berdaya di pasar,anak yang selalu ada untuk menolongnya disaat susah,Satu satunya sahabatnya dikala bahagia ataupun susah.

Tapi seperti sudah ditakdirkan, pada malam yang tidak menyenangkan itu, Ertugul menerima kabar yang akan menjerumuskannya ke dalam keputusasaan.

Tersiar kabar kepadanya bahwa Sehzade Mustafa, teman masa kecilnya dan pelindungnya, telah dieksekusi oleh ayahnya sendiri, Sultan Suleyman. Gelombang kejut dari kabar ini membuat Ertugrul sangat terguncang, terpecah antara kesedihan yang dia rasakan terhadap Mustafa dan kemarahan yang dia simpan terhadap Suleyman. Dunia yang dia kenal tiba-tiba terurai, dan hubungan tersembunyi antara dia dan garis keturunan bangsawan menjadi jelas.

Pengungkapan ini adalah permulaan untuk babak baru dalam kehidupan Ertugrul, yang penuh dengan balas dendam, intrik, dan pencarian kebenaran yang telah lama tersembunyi. Persaudaraan Assassin memberi isyarat padanya untuk memenuhi takdir yang terjalin dengan takdir itu sendiri, takdir yang ditempa dalam bayang-bayang, darah, dan ikatan abadi antara seorang pembunuh dan seorang pangeran, sebuah ikatan yang kemudian menentukan makna kejayaan di hati Kekaisaran Ottoman

Assassin's Creed: The Meaning Of GloryOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz