Chapter 24: Lovely

3.8K 433 55
                                    

"Aku masih ingin memeluk hyungie seperti ini," gumam Jungkook dengan suara membenam. Taehyung akhirnya kembali melangkah menuju lift. Tak perlu menunggu lama, pintu lift itu pun terbuka dan Taehyung melangkah masuk, masih menggendong Jungkook, tentu saja. "Aku suka parfum hyungie...aroma musk..."

"Jadi...apa saja yang kau lakukan selama ini, baby?" tanya Taehyung.

"Merindukan hyungie, melihat foto hyungie, melihat foto kita, uhm...aku bahkan sering menangis kalau melihat foto hyungie... Aku cengeng sekali," adunya. Jungkook lalu mengeratkan pelukannya.

"Kata Jimin, kau datang ke perusahaan bersama seorang laki-laki. Dan itu bukan Cha Eun Woo. Bagaimana mungkin kau merindukanku?" Taehyung sedikit cemburu. "Apa hukuman untuk orang berbohong, baby?"

"Aku tidak berbohong. Aku datang bersama Bamie....ddaㅡ daddy..."

"Ah, Bamie rupanya," balas Taehyung. Jungkook pun mengangguk ribut. "Apa si Cha Cha itu menghubungimu selama kita berpisah?" sidik Taehyung. Namun, belum sempat Jungkook menjawab, pintu lift itu pun terbuka. Taehyung menaikkan tubuh Jungkook yang sedikit turun. "Kau tadi memanggilku apa?"

"DADDY...DADDY..." Jungkook bersemangat, meskipun Taehyung tidak melihat wajahnya karena Jungkook masih mengusalkan wajahnya di ceruk lehernya, ia tahu Jungkook sangat bahagia. "Daddy, apa Seokjin hyung akan membuat kue lagi?"

"Sepertinya, baby. Kau ingin membuatnya juga?"

Jungkook mengangguk. "Aku ingin memberi daddy sesuatu yang special. Teruntuk priaku yang paling tampan..." Jungkook menampilkan gigi kelincinya.

"Jeon Jungkook adalah hal special untuk Kim Taehyung. Itu sudah cukup."

***

"Wow! Wow! Apa ini? Kau ingin pamer kalau sudah berbaikan?" ujar Jimin saat Taehyung masuk ke apartemen Seokjin dan masih menggendong Jungkook ala koala.

Sebenarnya, Jungkook sudah meminta Taehyung untuk menurunkannya, tetapi ia seolah mengabaikan semua ucapan Jungkook. Baginya, Jungkook yang tengah manja padanya itu sungguh menggemaskan. Bahkan Jimin pun tahu, Jungkook berusaha turun dari gendongan Taehyung, namun percuma. Taehyung malah menghujaninya dengan kecupan-kecupan saat Jungkook berontak.

"Kalian sudah sampai, ayo masuk." Seokjin akhirnya muncul bersama dengan Namjoon yang tampak memeluk pinggangnya. "Wah, jadi ini pasangan yang katanya sedang bertengkar? Kalian menipuku saja," ujar Seokjin.

"Hy-hyungie...turuhkan aku," pinta Jungkook.

"Hyungie? Kau memanggilku hyungie?" protes Taehyung kemudian menggeleng. "Kau tidak memanggilku itu tadi..."

Tap tap tap tap

"Uncleeee...." Terdengar suara anak kecil memanggil. Karena tidak menyebutkan nama, sontak semua orang yang ada di ruangan itu pun menoleh. Membuat bocah kecil itu menghentikan langkahnya dan menatap mereka. "Maaf...sehalusnya Onu panggil uncle Kookie... Hawoo, uncle..." sapa Yeonu seraya melambaikan tangan mungilnya. Rupanya salah satu keponakan Seokjin datang lagi.

Taehyung menatap Seokjin. Seolah paham, Seokjin menghampiri Yeonu. "Orang tuanya sedang periksa ke rumah sakit di dekat sini, dan dia tidak mau ikut, jadi... ya, setidaknya sampai mereka selesai, Yeonu ada di sini." Seokjin mengusap kepala Yeonu lembut. "Yeonu tidak boleh mengganggu uncle Kookie, ya?" pesan Seokjin.

"Uu...kenapa? Padahal Onu punya mainan balu...Onu mau belmain sama uncle Kookie..."

"Ah, Yeonu mau bermain bersama uncle?" tanya Jungkook ramah. Yeonu mengangguk. "Daddy...turunkan baby, ya..." Jungkook berbisik. Taehyung menatapnya, Jungkook kembali mengangguk. "Baby baik-baik saja..." ujar Jungkook tanpa suara.

DEAR, LOVEWhere stories live. Discover now