Chapter 22: I miss you

Start from the beginning
                                    

"Terima kasih, nuna. Maaf, merepotkanmu. Datanglah ke Seoul, kami akan menjamumu," ujar Taehyung.

"Ya, karena kesibukan suamiku aku harus pergi dan pindah dari satu kota ke kota lainnya. Tapi, tolong sampaikan salamku untuk semuanya, khususnya Hoseok, ok?"

"Baiklah..." jawab Taehyung. Ia lalu mengangkat tangannya dan menunjukkan tangannya yang berbalut perban saat wanita itu berdiri. Wanita itu pun mengangguk, lalu pamit pada Taehyung juga Eun Woo. "Aku pergi dulu. Lihat...bahkan ponselku sudah berdering lebih dari dua puluh kali..."

Taehyung mengangguk, lalu wanita itu meninggalkan Taehyung dan Eun Woo. Eun Woo masih bersama dengan Taehyung, seolah malas, Taehyung melanjutkan kegiatannya. Ia tampak menyeduh secangkir teh hangat dan mengabaikan Eun Woo. Merasa diabaikan, Eun Woo duduk tanpa permisi di hadapan Taehyung. Dan sungguh malas bagi Taehyung harus berbagi meja dengan lelaki itu apalagi ia sangat tahu bahwa Cha Eun Woo menyukai kekasihnya.

"Sepertinya hubungan kalian tidak dalam keadaan baik-baik saja?" sidik Eun Woo.

"Baik-baik saja atau tidak, bukan urusanmu! Dan kalaupun sedang tidak baik-baik saja, kau tidak akan mendapatkannya! Camkan itu!"

"Tch! Kau saja lebih asik mengobrol dengan seorang wanita dibandingkan menemuinya? Kau tahu, ia pergi begitu saja! Kau gagal karena telah membuatnya marah, tuan muda Kim!"

Taehyung akhirnya berdiri, setelah mengusap bibirnya yang sedikit basah dengan sebuah tisu, tanpa sepatah katapun Taehyung meninggalkan Eun Woo. Bahkan ia mengabaikan panggilan Eun Woo padanya. Saat sampai di lobby, Taehyung tampak menelpon seseorang dan setelah itu ia pun bergegas meninggalkan hotel. Tugas dari sang kakek pun selesai, sudah waktunya ia kembali ke Seoul. Sepertinya ia mempercepat jadwal kepulangannya setelah tahu bahwa saat itu Jungkook tengah dalam perjalanan menuju airport. Pemuda manis itu pun memutuskan untuk kembali ke Seoul. Jauh di lubuk hatinya, ia ingin bersama dengan Taehyung, namun sepertinya keadaan saat itu tidak memungkinkan saat itu. Taehyung masih marah dan kecewa padanya. Jadi, Jungkook pun ingin memberi Taehyung waktu untuknya juga hubungan mereka.

Setelah sampai di airport, Taehyung tahu keberadaan Jungkook dari informasi salah satu orang kepercayaannya. Ia pun tidak menyangka bahwa Jungkook memutuskan mempercepat kepulangannya. Bahkan Taehyung sadar, Jungie, Jungkookie, Kookie sedang takut padanya. Taehyung tampak mempercepat langkahnya dan mencari keberadaan Jungkook. Taehyung memang memberi waktu untuk Jungkook, namun bukan berarti ia mengabaikannya. Bagaimanapun pemuda manis itu datang menyusulnya.

Taehyung duduk tak jauh dari posisi Jungkook dan Jungkook pun tidak menyadari kehadiran lelaki tampan itu. Wajahnya masih terlihat sedih, tatapannya kosong. Jungkook hanya menatap orang-orang yang berlalu lalang berharap salah satu dari mereka adalah Taehyung. Namun, sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Ya, mungkin itulah yang ada dalam pikiran Jungkook. Nyatanya lelaki itu ada bersamanya, tak jauh dari posisinya. Mungkin karena hatinya sedang kacau saat itu, ia hanya ingin cepat kembali ke Seoul. Jungkook ingin segera melupakan kebodohannya di Jepang. Tak lama, terdengar suara bahwa penerbangan menuju Seoul akan segera diberangkatkan.

Jungkook berdiri dan melangkahkan kakinya pelan menuju boarding gate. Taehyung mengikutinya dan masih mengambil jarak dengan pemuda manis itu. Setelah beberapa saat, Jungkook pun sampai di cabin. Dan bahkan sampai pesawat itu lepas landas, bangku di samping Jungkook masih kosong. Mungkin karena lelah, Jungkook pun tertidur. Tak lama setelah ia tertidur, datanglah seseorang duduk di samping Jungkook. Sosok itu menghela nafasnya pelan saat melihat Jungkook yang menyandarkan kepalanya pada sisi jendelan pesawat. Masih bisa ia lihat, sepasang mata itu sedikit bengkak karena menangis. Dengan pelan dan berhati-hati, ia meraih kepala Jungkook lalu menyandarkan di bahunya.

DEAR, LOVEWhere stories live. Discover now