1

227 11 0
                                    

Sampai di kediaman Desmond, Anya tak menyangka tempat itu ramai. Anya datang dengan ayah dan ibunya, dia menggandeng ayahnya karena takut akan apa yang terjadi sesuai penglihatan Bond.

"Forger, sudah lama tak bertemu. Silahkan masuk." Donovan Desmond yang langsung menyambut mereka. Di sana sangat ramai dan ribut pikirannya, Anya merasa sakit kepala dan memeluk ayahnya. Hidungnya mimisan.

"Hei, kau tak apa?" Tanya Loid khawatir.

Padahal kami sudah di dalam. Kenapa Anya seperti ini?

"Ayah... aku mau pulang" pinta Anya.

"Kita minta maaf dulu" ujar Loid.

"Ya betul, ayo" ibunya Yor Forger berjalan ke depan. Di sana Danovan dan Damian menunggu mereka di meja makan. Banyak sekali makanan dan hidangan lezat yang disediakan.

"Aku mengundangmu bukan untuk balas dendam, atau mengungkit masalah putraku. Hanya saja.." saat ayahnya bicara Damian wajahnya memerah padam.

"Damian sepertinya jatuh hati pada putrimu. Aku ingin menjodohkan mereka. Apalagi ini masih perang, aku juga bisa menyediakan fasilitas agar menjadikan Anya Cendikiawan Kerajaan dan pastinya selamat dari perang" ujar Donovan Desmond tanpa basa basi.

"Benarkah? Senang mendengarnya. Namun, bukankah untuk perasaan sebaiknya biarkan mereka yang memilih? Anya dan Damian masih kecil"

"Justru karena itu, bukankah lebih baik menentukan jalan mereka sejak dini? Kita tak tahu apa yang mereka hadapi di masa depan? Oh ya, kau bisa menitip Anya pada bodyguard kami"

Saat Anya yang digendong itu hendak diangkat, Anya menepis bodyguard itu karena takut. Dia kembali bersembunyi di belakang ayahnya.

"Kenapa? Anya?" Loid bingung.

"Anya ingin pulang?" Ujar Anya ketakutan.

"Kenapa? Wajahku seram ya?" Tanya Donovan Desmond langsung.

"Anya sakit perut" jawab Anya polos.

"Damian, antar dia ke kamar mandi" ujar ayahnya. Damian malu, namun dia tak menolak perintah ayahnya, diantarlah Anya ke kamar mandi. Namun Anya murung sejak masuk ke rumahnya.

"Apa ayahku se menyeramkan itu?" Tanya Damian.

"Ji-nan, aku akan menerima perjodohan ini dengan satu syarat"

"Apa?"

"Jangan biarkan aku berdua dengan ayahmu"

"Hah??" Damian bingung tapi mungkin itu karena Anya takut dan tak terbiasa dengan ayahnya. Lagipula dia hanya anak kecil.

"Bolehkah Anya pulang hari ini...?" Saat lengah Anya diambil oleh bodyguard milik ayahnya, Damian melihat Anya yang ditutup mulutnya dibawa pergi.

"Tuan muda, ini perintah ayahanda. Anda hanya perlu mengatakan Forger sakit dan anda akan merawatnya disini" ujar Bodyguardnya. Damian bingung tapi dia tak berani membantah. Dengan wajah takut dia kembali ke ruang makan.

"Damian, dimana Anya?" Tanya Loid dan Yor khawatir.

"Dia sakit, jadi kami hendak merawatnya" jawab Damian. Dari gerak gerik Damian, seperti ada hal yang janggal. Damian takut menatap ayahnya. Loid tahu ini seperti penculikan.

"Kuharap putriku baik-baik saja. Boleh aku menjenguknya?" Tanya Loid.

"Tak perlu. Dia aman bersama kami, jadi apakah kau menerima pertunangan ini?"

Loid berpikir justru hubungan ini akan menguntungkannya sehingga dia menerima itu. Yor yang tadinya khawatir, berhasil diyakinkan bahwa mereka akan baik-baik saja.

Damian x Anya (Tunangan )Onde histórias criam vida. Descubra agora