Bab 87

186 8 0
                                    

"Okay, kalian bertiga tunggu disini, jangan masuk sebelum aku panggil, arraso ?" Tanya sosok Alpha berwajah tampan dengan rambut kecoklatan dan iris mata yang berwarna senada pada tiga bocah di hadapannya.

Setelah mendapatkan anggukan, sang Alpha pun lekas membuka pintu rumah dengan sedikit hati-hati.

Ceklek /

Ruangan di seluruh bagian rumah terlihat gelap, wajar, jam dinding bahkan telah menunjukkan pukul 10 malam, sang Mama pasti telah tertidur.

Sang Alpha yang merasa bahwa keadaan rumah sudah sesuai dengan apa yang ia perkirakan pun kembali ke depan, meminta 3 bocah itu untuk masuk ke dalam. Sang alpha benar-benar berpikir bahwa semua akan baik-baik saja sampai....

Klik /

Lampu rumah menyala setelah seorang omega dengan paras kuning langsat telah menekan saklar lampu di ujung ruang tamu.

"Mama...." lirih sang Alpha dengan ekspresi wajah bak maling yang baru saja tertangkap basah oleh pemilik rumah.

"Bagus, pergi dari rumah tanpa ijin di hari pertama kita tiba di Jeoson dan kembali larut malam dengan 3 bocah yang Mama yakin kau temukan di jalanan. So, Naren, ada yang ingin kau jelaskan pada mama ?" Tanya sang omega dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Sosok Alpha bernama Naren itu pun menghela nafas dalam.

"Aku berjalan-jalan di tengah kota, lalu aku tertarik untuk menyusuri hutan. Aku pikir Jeoson sangat indah sampai di tengah kota masih terdapat sebuah bukit dengan hutan yang luas dan lebat. Dan saat aku masuk ke dalam hutan, aku...."

"Menemukan mereka. Okay, baiklah kalau begitu pulangkan mereka sekarang, Naren." Perintah sang mama yang kini terlugat berbalik menuju dapur.

"No, Mama. Bisakah kita biarkan mereka tinggal disini ? Mereka hampir saja mati di kejar oleh sesuatu."

"Sesuatu ? Naren, ayolah. Itu hutan wajar jika banyak binatang buas. Dan mama tebak kau sudah menyelamatkan mereka so apalagi ? Antar mereka pulang dan biarkan mereka kembali pada kehidupan mereka."

"Mama, please. Itu bukan binatang buas dan yang lebih penting mereka tak memiliki tempat tinggal. Naren mohon, biarkan mereka tinggal disini."

"Ya mama, please." Mohon sang anak lagi.

Mendengar rengekan anak satu-satunya itu, sang omega pun memijit pelipisnya.

"Naren, keluarga kita baru saja diampuni untuk bisa tinggal kembali di Jeoson. Mama tidak ingin membuat masalah lagi. Bagaimana jika ternyata anak-anak itu bermasalah ? Naren, mama ingin kau bisa punya masa depan di Jeoson. Terlalu sulit untuk manusia bergender ganda hidup di luar Jeoson sayang."

Sang Alpha pun terdiam. Setiap sang mama membahas perihal kesalahan besar keluarga mereka pada Jeoson, ia sama sekali tak bisa membantah.

Melihat tampang sedih sang putra, sang omega pun menjadi tidak tega.

"Baiklah begini saja, hanya untuk malam ini mereka bisa tidur disini. Tapi besok, mama akan membawa mereka ke Panti Asuhan yang bekerja sama dengan Rumah sakit tempat mama bekerja." Ucap Sang Mama yang seketika membuat sang alpha memeluknya dengan senyum berbinar.

"Mamaku adalah yang terbaik, aku mencintaimu." Balas sang Alpha sembari mengecup pipi sang Mama. Berbalik dan lekas menggandeng bocah-bocah yang baru saja ia bawa ke rumah untuk naik ke lantai atas, tempat kamarnya berada.

"Naren !" Panggil sang Mama lagi, menahan langkahnya yang telah sampai di tangga terakhir.

"Why Mama ! ?"

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Where stories live. Discover now