Bab 84

172 9 0
                                    

Berita hilangnya putra tunggal King Alpha dan putra sulung King Leo merebak dengan begitu cepat ke seluruh kota. Mulai dari media penyiaran hingga koran-koran harian pun ikut memberitakannya. Berita juga menyebar lewat mulut ke mulut para pekerja tambang hingga sosok pemilik Kanemoto Corp itu juga ikut mengetahuinya. Ya, Kanemoto Yoshi tahu bahwa telah terjadi sesuatu dengan keluarga dua pemimpin Jeoson. Yang tidak Yoshi tahu adalah, mengapa justru kini dua pemimpin beserta rombongan mereka datang ke kediamannya dengan wajah yang memicu sebuah ketegangan.

Tak !

Bunyi kalung yang beradu dengan meja kaca terdengar di rungu sang kepala keluarga Kanemoto. Cukup membuatnya dan sang sekretaris, Hyuga terkejut.

"Bagaimana itu bisa di tangan anda, King Leo ?" Tanya Yoshi pada sosok pemimpin kln Leo itu.

"Jadi kau mengakui bahwa kalung ini milikmu, Yoshi-ssi ?" Tanya balik Jeongwoo dengan tatapan seriusnya.

"Memang benar itu kalungku, lebih tepatnya itu milik putraku, Kanemoto Reiji. Sebentar...."sosok Yoshi itu berbisik pada sang sekretaris, memintanya untuk memanggil sang istri, Asahi.

Sang sekretaris yabg telah paham dengan komando sang bos pun berlalu pergi, memanggil sosok Asahi yang tengah membereskan beberapa hal di dapur.

5 menit menunggu, sosok bernama Asahi itu pun tiba. Mengagetkan Jaehyuk dan Hyunsuk yang baru mengetahui bahwa Asahi tinggal di rumah yang sama dengan pemilik Kanemoto Corp.

"Asahi ! Bag-bagaimana kau bisa disini ?" Tanya Jaehyuk dengan keterkejutannya.

"Kalian saling mengenal ?" Tanya Yoshi pada sang istri yang kini tengah tersenyum hangat.

"Ya, kami sama-sama bekerja di laboratorium Yemi. "

"Asahi, kamu ?" Tanya Hyunsuk pada Asahi.

"Dia istriku...." sela Sang pemimpin Kanemoto Corp.

"Tapi bukankah saat memperkenalkan diri margamu adalah Hamada ?" Tanya Hyunsuk lagi.

"Lisensi dokterku memakai marga asli, jadi saat bekerja aku selalu memakai nama asliku, tapi jika diluar pekerjaan aku adalah nyonya Kanemoto. Maaf belum sempat menjelaskan, tapi sejak awal aku tahu jika kalian berdua adalah istri-istri pemimpin Jeoson." Balas Asahi masih dengan senyum manisnya.

"Sahi-ya, tadi malam bukankah aku memintamu untuk memberikan kalung itu pada Rei, mengapa sekarang kalung itu ada di tangan mereka " tanya Yoshi sembari menunjuk ke arah kalung yanbg tergeletak di atas meja kaca. Asahi yang melihat hal yang sama pun mendekat. Mengambil kalung yang berada di atas meja itu dan memeriksanya.

"Benar, ini kaling Reiji, tapi...aku yakin tadi malam sudah memberikannya pada Rei, Yoshi-ya." Aku Asahi yang semakin membuat semua orang mengernyit bingung.

"Kalung itu, ada di tempat dimana terakhir kali putra-putra kami berada. Aku dan Jeongwoo tidak ingin gegabah untuk menuduh kalian sebagai pelaku penculiknya, namun kami juga tidak bisa untuk tidak menaruh curiga. Maka dari itu, kami datang kemari untuk mematikannya." Tutur Jihoon yang membuat suasana semakin tegang.

Yoshi dan Asahi yang mendengar hal itupun saling memandang dengan raut khawatir. Keduanya khawatir jika kesalahpahaman ini akan memicu keraguan dari kedua pemimpin Jeoson ini pada mereka. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Keluarga mereka harus tetap berada di Jeoson untuk menemukan apa yang mereka cari.

"Maaf King Leo, keluarga Kanemoto tak pernah merencanakan untuk menculik kedua putra kalian. "Ucap sang sekretaris, Kanemoto Hyuga.

"Kanemoto-ssi, sejujurnya kami juga tidak ingin menuduh kalian, tapi bagaimana kau akan menjelaskan mengenai kalung itu ?" Tanya Junghwan dengan tatapan menyelidik.

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Where stories live. Discover now