14. Ask Me What You Want

2.8K 234 58
                                    

"Selamat pagi Bos!"

"Hm."

Xiao Zhan kembali duduk setelah menyapa Yibo. Melanjutkan pekerjaannya dengan fokus sampai Yibo memanggilnya ke dalam ruangan.

"Ada yang bisa saya bantu, Bos?" tanya Xiao Zhan. Tatapannya tertuju pada Yibo yang duduk di depan sana. Dalam diam ia harus mengakui ketampanan pria berjas hitam itu. Bahkan hanya diam tanpa ekspresi, aura ketampanan itu menguar dengan begitu kuatnya.

"Bagaimana dengan masalah yang terjadi di divisi keuangan?" Yibo bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari monitor di depannya.

"Saya sudah menerima laporannya Bos. Hal ini disebabkan karena adanya keterlambatan laporan dari divisi pemasaran." Xiao Zhan menjelaskan. Pandangan matanya mengikuti pergerakan tangan Yibo yang sedang melonggarkan sedikit dasinya.

"Divisi pemasaran? Bukannya Cao Yu Chen selalu menyelesakan pekerjaannya tepat waktu? Kenapa tiba-tiba kinerjanya menurun seperti ini?" Yibo mengangkat sebelah alisnya. Mengingat sosok pria itu yang ia tahu sebagai salah satu karyawan terbaik di perusahaannya.

"Setelah saya telusuri, keterlambatan laporan dari divisi pemasaran yang menyebabkan masalah pada divisi keuangan karena staf penjualan yang tidak memasukkan feedback tepat waktu selama beberapa pekan terakhir. Tapi saya sudah berbicara dengan kepala divisi dan mereka akan segera mencari solusinya agar masalah yang sama tidak akan terjadi lagi. Dan saya juga sudah meminta kepala divisi untuk menyerahkan laporan tentang klasifikasi karyawan." Xiao Zhan menjelaskan tanpa mengalihkan tatapannya dari pemuda tampan itu. Terus menatap tanpa ragu dan tidak melewatkan setiap pergerakan Yibo.

"Oke, keputusan yang tepat. Dengan begitu kita bisa melakukan evaluasi secepatnya." Yibo mengangguk setuju dengan keputusan yang dilakukan sekretarisnya.

"Lalu bagaimana dengan meeting room untuk rapat sore nanti?" Yibo menggerakkan lehernya dengan perlahan. Bersandar dan menyamankan posisi duduknya.

"Saya sudah memesannya Bos. Saya sudah menemukan tempat bernuansa Korea yang sangat tepat dengan selera Tuan Lin."

"Kalau begitu kau boleh kembali."

"Baik Bos." Dan pembicaraan mereka terhenti sampai di situ. Xiao Zhan keluar dari ruangan Yibo. Menutup pintu dan berhenti di depannya. Xiao Zhan terdiam dan memandangi pintu yang baru saja ia tutup rapat itu.

"Apa dia sedang berniat menggodaku?" batin Xiao Zhan. Menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan bayang-bayang pemuda tampan di dalam sana.

Setelah menyelesaikan rapat, Yibo mengantar Xiao Zhan kembali ke rumahnya. Tidak ada pembicaraan di antara mereka berdua. Yibo fokus pada kemudinya, sedangkan Xiao Zhan bergelut dengan pemikirannya sendiri.

"Percakapan seperti apa yang biasa dilakukan sepasang kekasih setelah mengantar pulang seperti ini?" Xiao Zhan bertanya dalam hati.

"Apa aku harus memintanya untuk masuk ke dalam rumah dan membuatkan kopi atau semacamnya?" Xio Zhan berpikir sejenak.

"Tapi bukannya terlalu berlebihan kalau langsung meminta singgah? Yibo bisa berpikir aku terlalu agresif." Ia langsung menolak idenya sendiri.

"Kalau begitu aku harus mengucapkan apa?" Di saat Xiao Zhan terus bergelut dengan pemikirannya sendiri, mobil yang Yibo kendarai sudah terhenti tepat di depan rumahnya.

"Masuklah!!" pinta Yibo setelah Xio Zhan melepas sabuk pengaman.

"Eum." Xiao Zhan mengangguk.

"Kalau begitu, kau hati-hati di jalan." Yibo menanggapinya dengan anggukan kecil diiringi senyuman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Secret of SecretaryWhere stories live. Discover now