Bab 68

301 17 0
                                    

Manchuria High School, Jeoson City

Jam pulang sekolah telah berakhir 2 jam yang lalu, seharusnya Jihyun telah keluar dari Manchuria sejak 2 jam yang lalu jika saja hukuman sialan ini tak menahannya untuk tetap berada di sekolah.

Ya, Jihyun tak bisa sembarangan untuk segera menutup kelas. Karena semua siswa ekstrakurikuler biasanya akan meninggalkan kelas 2 sampai 3 jam setelah pelajaran berakhir.

Dan selama ini, Jihyun adalah tipe siswa yang tak mengikuti satupun ekstrakurikuler. Baginya ekstrakurikuler hanyalah sekumpulan siswa-siswi yang hanya ingin menghabiskan waktu dengan bergosip bersama. Jihyun lebih suka segera keluar dari sekolah dan menemui banyak adik-adik angkatnya di belakang bukit.

"Eoh, Jihyun hyung. Kau belum pulang ?" Tanya sebuah suara yang begitu lembut menyapa gendang telinga.

Itu Yeehwa, dari penampilannya bisa dilihat jika saat ini ia baru saja selesai dengan club baseballnya. Ya, Yeehwa adalah anak teladan sekolah. Selain pintar, ia juga aktivis. Wajar jika hingga jam menunjukkan pukul 4 sore ia masih ada di sekolah.

"Yeehwa-ya...." sapa sebuah suara lagi. Pemilik suara ini berada di sebelah kanan Jihyun yang tengah berdiri bersandar di pintu salah satu ruang kelas. Sementara Yeehwa berdiri di sebelah kiri, membuat jihyun muak karena harus menyaksikan bagaimana sosok Yeehwa kini bergelayut manja di lengan sang Alpha.

"Hyung, aku baru saja selesai dari club, aku ikut Pulang ke mansion park ya, nanti aku akan kembali bersama Appa." Pinta Yeehwa pada Jaewoo.

"Kau tidak kembali bersama Rora hyung dan Jihye ?" Tanya Jaewoo pada si manis Yeehwa.

"Tidak hyung, hari ini club Jihye libur, jadi aku meminta mereka berdua untuk kembali lebih dulu. Dan kebetulan appa hari ini akan ke mansion Park, jadi biarkan aku ikut pulang denganmu ya...please..." rengekan manja keluar dari mulut Yeehwa.

"Ehem, sebaiknya kalian berdua segera pulang. Sejujurnya aku sudah muak menjadi penjaga sekolah." Sindir Jihyun masih dengan tangan yang bersedekap di depan dada.

"Kalau begitu cepat tutup kelasnya, kita pergi bersama." Ucap Jaewoo pada Jihyun yang kini justru mengernyit bingung.

"What do you mean ?" Tanya Jihyun pada sosok Alpha rogue itu.

"Ya kita pulang bersama, kau, aku dan Yeehwa. Apalagi ? "

Jihyun berdecih.

"Jangan sok peduli padaku. Aku bis--"

"Jihyun hyung ! Cukup !" Bentak Yeehwa yang kini berjalan tepat di depan Jihyun.

"Jaga perkataanmu hyung, kau tidak sopan, tidak seharusnya berkata kasar pada Alpha. Kau omega seharusnya kau bersikap lebih lembut." Tegur Yeehwa yang tentu saja sangat tidak disukai oleh Jihyun.

Apa-apaan pemikiran kaku adiknya itu. Darimana dan siapa yang mengharuskan seorang omega harus bersikap lembut. Dan lagi, bagaimana hanya dengan dirinya yang berkata-kata pada Jaewoo bisa lekas membuat sang adik menjudgenya sebagai omega yang tidak lembut.

"Lalu apa bedanya dengan dirimu yang sekarang meninggikan suara pada hyungmu sendiri ? Bukankah itu juga tidak sopan ?" Tanya balik Jihyun yang membuat Yeehwa terdiam telak.

Jihyun jengah, menurutnya Yeehwa hanya sedang memainkan perannya untuk menarik perhatian Jaewoo. Ya, sedari kecil, Jaewoo adalah sosok yang paling bersinar untuk Yeehwa. Dan Jihyun tahu itu. Dan sikap-sikap sok bijak seperti ini bukan pertama kalinya Jihyun lihat dari Yeehwa.

Yeehwa memandang sang hyung tajam. Selama hidupnya tak sekalipun ia suka dengan kepribadian sang hyung. Sang hyung sangatlah jauh dari kriteria sebagai panutan. Yeehwa yang patuh akan standar-standar bagaimana menjadi omega yang baik dan disukai oleh orang lain tak bisa jika harus dihadapkan dengan sosok berjiwa bebas semacam Jihyun. Menurut Yeehwa, Jihyun hanyalah omega yang tak ada bedanya dengan seorang berandal sekolah.

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Where stories live. Discover now