Bab 66 : 17 Tahun Kemudian

415 27 0
                                    

17 tahun berlalu dan telah banyak yang berubah dari Jeoson. Kejayaan, kemakmuran, keadilan dan kedamaian adalah beberapa hal yang nyata terlihat sejak Park Jihoon dan Park Jeongwoo mengambil alih kepemimpinan Jeoson. Dan tepat di tahun ke-17 sejak keduanya menjadi King Leo dan King Alpha, Jeoson berada di puncak ke-emasannya.

Ya, semua itu terjadi lantaran kedua Alpha itu memilih untuk lebih membuka Jeoson pada dunia.

Tok Tok Tok

"Masuk...."

Ceklek /

"Ada apa Haruto ?" Tanya Jeongwoo pada sang wakil pimpinan.

"Ada seorang pengusaha dari Jepang yang hendak datang. Perusahaan itu adalah sebuah badan usaha milik pemerintah Jepang. Mereka menawarkan diri untuk membantu dalam pengelolaan tambang emas di Jeoson. "Terang Haruto sembari duduk di sofa ruangan kerja Jeongwoo.

Jeongwoo menghela nafas dalam."Aku tidak bisa memutuskan sendiri Haruto. Aku masih harus menunggu hasil rapat besar besok. Ada begitu banyak perusahaan tambang yang mengajukan permohonan kerja sama pada Jeoson. Lagipula jika memang memungkinkan untuk di kelola sendiri, tidak perlu meminta bantuan dari perusahaan lain. Yah meski mungkin akan sedikit menimbulkan pertikaian nantinya." Balas Jeongwoo yang hanya diangguki oleh Haruto.

"Em, kau benar. Lagipula, yah...entah mengapa sampai sekarang aku belum bisa mempercayai para manusia itu. Jika kita tidak bisa mengelolanya sendiri, pasti mereka kan yang akan mengerjakan proyek ini nanti ?" Tanya Haruto memastikan. Dan Jeongwoo pun mengangguk.

"5 tahun berlalu sejak para manusia itu menghuni Jeoson. Dan aku akui memang perkembangan Jeoson semakin pesat sejak kedatangan mereka. Tapi sifat mereka yang serakah cukup membuatku khawatir, Alpha." Jujur Haruto. Jeongwoo tidak menyalahkan pemikiran Haruto, ia bahkan bisa memahaminya.

"Ya, mereka memang selalu meminta keuntungan lebih atas hasil kerja mereka. Tapi tak dipungkiri relasi yang berhasil mereka berikan juga sangat menguntungkan Jeoson, Ruto-ya." Balas Jeongwoo yang juga disetujui oleh sang Beta.

"Kalau begitu mari kita anggap proyek ini sebagai ujian, Haru-ya." Ucap Jeongwoo lagi yang tentu saja membuat dahi sang wakil pimpinan mengernyit keheranan.

"Ujian ? "Tanya Haruto tak mengerti.

"Ujian kejujuran dan kepercayaan."lirih Jeongwoo.

"Lalu jika gagal ?"

"Maka mungkin akan lebih baik jika kita kehilangan waktu dan kembali mengusahakan semuanya sendiri. " Jawab sang Alpha yang seketika membuat senyum kecil di wajah Haruto terbit.

Sekarang ia tahu, keterbukaan Jeoson yang dibuat oleh Jeongwoo dan Jihoon bukan karena ketidakpercayaan diri mereka untuk bisa membuat Jeoson maju dengan usaha sendiri. Namun ini hanyalah sebagian cara dari usaha keduanya untuk berkejaran dengan waktu.

Mungkin di awal Jeoson telah maju dan berkembang dengan tekhnologi, ekonomi dan pendidikan yang memadai. Namun tak bisa dipungkiri, bahwa majunya zaman membuat banyak kawasan di belahan bumi yang lain menjadi lebih maju dan sejahtera dibanding Jeoson. Fakta itu membuat King Leo dan King Alpha menyadari bahwa Jeoson tak bisa terus menjadi sebuah kota bak negeri dongeng yang hanya mau bekerja sama dengan pemerintahan Korea. Jeoson perlu membangun relasi untuk bisa mengikuti laju zaman yang jika tidak diikuti akan menggerus Keamanan dan kesejahteraan Jeoson.

Dan untuk itulah, kedua Alpha itu telah memutuskan bahwa manusia biasa tanpa gender kedua seperti kaum mereka, layak diberi kesempatan untuk tinggal dan menetap di Jeoson. Tentunya, dengan sebegitu banyak persyaratan dan rules yang harus ditaati.

Namun lagi-lagi, yang namanya kebijakan, selalu ada kelebihan, kekurangan dan resiko yang harus dihadapi. Dan buntut dari masuknya para manusia ke Jeoson akan menjadi sebuah cerita baru yang seru di perjalanan kehidupan mereka saat ini.

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Where stories live. Discover now