Malam semakin larut. Jihoon dan Rora belum juga berhasil mengendus keberadaan Park Jeongwoo. Bahkan meski Rora telah menggunakan kekuatannya untuk meradar di empat wilayah Jeoson, feromon Jeongwoo tak juga bisa terendus.
"King Leo, sepertinya........King Alpha tak lagi berada di Jeoson." Celetuk Rora yang kini telah kembali berubah dalam wujud manusianya.
"Maksudmu Jeongwoo ada di dunia Moorim ?" Tanya Jihoon pada si singa remaja.
"Bukan King, jika Jeongwoo berada di dunia Moorim aku akan sangat mudah mencium baunya. Tapi ini, sepertinya dia berada di luar kota Jeoson." Ucap Rora lagi.
Jihoon terhenyak.
Mungkinkah yang dipikirkan Rora benar ? Jika benar, siapa gerangan orang-orang yang membawa Jeongwoo ? Dan apa kepentingannya hingga harus membawa pergi sang adik ?
"Tidak ada satupun petunjuk ke kota mana Jeongwoo berada Rora, tetap akan sulit. Apalagi ponselnya juga tidak lagi aktif." Ujar sang King Leo.
"Eum ? Ponsel ?"tanya Rora dengan ekspresi kebingungan.
"Alat berkomunikasi di kalangan kami, namanya ponsel." Terang Jihoon yang lupa bahwa ia tengah berbicara dengan Makhluk Moorim yang tidak mengenal kemajuan tekhnologi. Mendengar penjelasan Jihoon, Rora pun mengangguk mengerti.
"Ah, begitu...em, ngomong-ngomong masih adakah tempat yang belum kita datangi, Alpha ?" Tanya Rora.
"Tinggal tempat terakhir, Di dermaga..." Jawab Jihoon.
Dan kini, keduanya berniat untuk melanjutkan kembali pencarian ke dekat dermaga, tempat terakhir yang belum mereka kunjungi.
Awalnya keduanya melesat tanpa hambatan, namun tiba-tiba saja, di beberapa meter sebelum keduanya tiba di dermaga. Segerombolan makhluk dengan penampakan fisik aneh menghadang jalan keduanya.
"Siapa Kalian ???" Teriak Jihoon. Namun, diantara makhluk itu, tak ada satupun yang menjawab.
"King, sepertinya mereka tidak bisa berbicara."bisik Rora yang kini berdiri mendekat kearah Jihoon. Keduanya memasang kuda-kuda lantaran makhluk-makhluk itu juga bersiap untuk menyerang mereka.
"Kau tahu makhluk jenis apa mereka ?" Tanya Jihoon pada Rora.
Keduanya kini berdiri saling memunggungi lantaran kefuanya kini tengah dikepung oleh para makhluk aneh itu.
"Tidak king, wujud mereka aneh, mereka bahkan tidak berbau. Tapi bukankah taring dan warna mata itu terlihat seperti.....mode Alpha ?" Lirih Rora yang disetujui oleh Jihoon.
"Tapi mereka bukan Alpha...." balas Jihoon.
"King, Alpha atau bukan sepertinya bisa kita pikirkan itu nanti, kurasa mereka mul---"
Srakkkkkkk
Rora melompat ke atas untuk menghindar dari cakaran satu makhluk yang mulai menyerangnya.
"Sial, harusnya kalian memberi aba-aba makhluk jelek !" Pekik Rora yang mulai mengubah wujudnya menjadi singa dan melawan makhluk itu satu persatu.
Begitu pula dengan Jihoon, sangking banyaknya makhluk berwujud aneh itu, ia bahkan harus bertahan untuk melawan 4 makhluk sekaligus.
"Sepertinya aku pernah melawan makhluk seperti mereka, tapi dimana ?" Batin Jihoon sembari terus menahan serangan-serangan makhluk itu.
Sraaakkkkk
Duagh !
Duagh !
Bugh !!!!!!
