Bab 33

317 29 0
                                    

Gunung Moorim, Laut Utara Jeoson

Disebuah tanah lapang. Dengan berbagai macam tumbuhan yang hidup disekitarnya. Dua sosok Alpha dengan dua jiwa yang berbeda tengah saling behadapan. Menyiapkan diri untuk menerima pelajaran baru dari seorang Haram.

"Sebelum membuat Jeongwoo menguasai Kao dan membuatnya bisa membelah dirinya menjadi sebanyak yang ia mau, kau harus terlebih dahulu menguasai Shouri Jihoon-ah...." ucap Haram yang berdiri di tengah-tengah kedua Alpha itu.

"Bagaimana caranya ?" Tanya Jihoon pada Haram.

"Gunakan "KI" mu untuk memadatkan perisai darahmu yang begitu besar menjadi seukuran tubuhmu. Kuncinya ada pada konsentrasi yang tinggi. Setelah perisai itu mengelilingi tubuhmu, Jeongwoo akan mencoba menyerangmu untuk mengetahui seberapa sempurna perisai yang telah kau buat."balas Haram pada sosok berjiwa King Leo tersebut.

"Apa tandanya jika perisai itu telah sempurna ?"tanya Jeongwoo pada Haram.

"Dia kuat, mampu menahan serangan musuh, bahkan puncak dari kesempurnaan itu adalah perisai itu bisa kau lontarkan untuk melindungi orang lain selain dirimu sendiri dalam waktu yang bersamaan...."terang Haram lagi pada kedua Alpha itu.

"Baiklah....kita mulai sekarang....." ucap Jihoon, menarik nafas panjang dan mulai berkonsentrasi. Jeongwoo sendiri juga merubah dirinya dalam mode Alpha, bersiap untuk melesat menyerang sang hyung begitu perisai itu telah berhasil di keluarkan oleh Jihoon.

******

Villa Jihoon, Laut Utara Jeoson

"Jadi, dia rakyat Moorim ? Maksutku....dia berasal dari Gunung Moorim ? Dan semua binatang disana memang bisa berbicara dengan bahasa manusia, begitu ?" Tanya Junghwan memastikan penjelasan dari Shimang.

Dan saat Shimang mengangguk, Doyoung, Junghwan, Haruto, Jaehyuk dan Hyunsuk hanya bisa menggaruk kepala mereka. Antara percaya dan tidak percaya dengan penjelasan Shimang.

Gubrak !!!

"Hey...jangan bermain dengan manekin itu, aku sedang membuat baju khusus untuk seseorang" pekik Junkyu. Memang sedari awal ketika Shimang berdiskusi dengan para City Hunter, Junkyu ditugaskan untuk menjaga Rora. Rora yang masih berupa anak singa sangat suka berlarian dan cukup mengacau di ruang bawah tanah.

"Sepertinya kita harus cepat mengembalikannya." Ucap Doyoung sembari melirik ke arah Junkyu yang terlihat sangat kwalahan menangani Rora.

"Aku tahu jalan menuju ke rumahnya,aku bisa mengantarnya kesana."tawar Shimang.

"Hari ini aku, Haruto, Doyoung dan Hyunsuk harus pergi untuk memata-matai Yeonjun dan juga Jaemin. " ucap Junghwan.

"Kalau begitu, kau pergi denganku saja Shimang....." sela Jaehyuk.

"Baiklah....mari kita kembalikan dia sebelum dia semakin mengacau..." ucap Shimang lalu berjalan kearah Rora.

Mengangkat tubuh singa kecil itu dan membawanya pergi. Sementara Jaehyuk kini mulai membawa dua bayonete miliknya dan mengikuti langkah Shimang menuju Gunung Moorim.

Jaehyuk mungkin belum menyadari, bahwa kehadiran Rora adalah hadiah dari dewa untuk menebus rasa rindunya.

******

Gunung Moorim, Laut Utara Jeoson

Shimang dan jaehyuk terus berjalan bersama Rora hingga ketiganya sampai disebuah tanah lapang di tengah-tengah hutan dengan banyak batu besar di sekelilingnya.

"Ini tempatnya, bersiaplah Jaehyuk-ah...dua penjaga gunung Moorim akan segera keluar.

"Huh ?" Tanya Jaehyuk yang tak mengerti dua sosok yang Shimang maksud.

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Where stories live. Discover now