"Maafkan aku.." ucap seorang Omega mengulurkan tangannya

Apo bangun ia mengambil belanjaannya tanpa menghiraukan uluran tangan dari omega itu ia berjalan dengan cepat pergi dari sana tanpa sepatah kata pun.

"Kalung?" ucap omega itu mengambil kalung yang terjatuh milik Apo

Omega itu berbalik untuk mengembalikan kalung itu namun omega itu terhenti ketika ia tidak melihat Apo yang menghilang begitu cepat.

Omega itu membawa kalung itu bersamanya ia pun masuk ke dalam Super Market dengan semua tatapan para Alpha yang tertuju padanya.

"Biu" ucap omega itu memanggil seorang build

"Ah? Tay kau senggang hari ini?" ucap biu tersenyum pada omega anggun itu

"Yeah, Aku bolos les tari hari ini aku hanya ingin istirahat saat ini"

"Gahh!! Papah!!"

"Ada apa boss?" ucap tay pada anak yang berada pada gendongan biu

"Entahlah dari tadi boss memanggil dan menunjuk omega yang sedang mengantri di depan ku aku tak tahu mengapa"

"Mungkin ia ingin berbicara sesuatu"

"Mungkin.. Tapi aku tak mengerti"

Tay melihat ke arah belakang ia masih penasaran dengan Omega yang menabrak dirinya yang sudah jelas itu apo. Namun tay tak peduli akan hal itu karna itu hanya akan menambah masalahnya dengan urusan Mile.

"Tay?? Kau baik baik saja?"

"Ack? Maaf aku melamun sebentar"

"Baiklah, ayo pergi kau sudah mengukir gelang yang kau inginkan bukan?"

"Yeah"

Disisi lain saat ini Apo masih dalam pelariannya ia terhenti ketika membuka pintu rumahnya. Seketika ia terjatuh dan terduduk lemas, ia pun memegang perutnya dengan lembut.

Apo merasakan pusing dan mudah terjatuh ia benar benar lemas di titik ini hal yang bisa ia lakukan hanyalah terduduk dan memejamkan matanya.

Ia berusaha untuk menghindari tay dan biu yang pada saat itu berada sangat dekat dengannya namun setidaknya saat ini mereka masih belum sadar bahwa dirinya baru saja berpapasan dengan keduanya

Di saat seperti ini Apo benar benar tidak dapat berpikir dengan jernih perlahan ia kehilangan setengah kesadarannya. Yang apo ingat adalah masa dimana ia di jaga dengan baik oleh mile, yang hanya membuat nya semakin lelah dengan semua kenyataan.

PUKUL 20 : 30 (Malam)

Suara langkah kaki terdengar menuju suatu ruangan.

KREEK suara bukaan pintu pun terdengar seorang dominant omega masuk ke dalam kamarnya. Omega yang penuh dengan pakaian tari di kamar miliknya ia masuk perlahan ke dalam ruangan gelap redup cahaya itu.

Omega itu mengambil sebuah sertifikat yang terjatuh di lantai Namun alih alih mengambilnya omega itu justru menginjak dan merobek sertifikat miliknya.

"Semua ini adalah sampah yang tidak berguna"

"Semua kebohongan demi mendapatkan kasih sayang yang menyedihkan"

Tay melepas sepatunya dapat terlihat luka  pada kakinya yang menandakan bertapa kerasnya ia menari hingga menyakiti tubuhnya sendiri namun ia tak pernah melakukan itu untuk dirinya.

Tay melihat jendela malam yang menampilkan sebuah rembulan yang bersinar terang. Omega itu duduk di jendela itu Tay mengambil sebuah buku dan mulai melukisnya.

Omega itu melukis siluet dua orang dalam bathtub dengan rembulan malam yang menyinari keduanya

"Aku lelah" ucap omega itu

Flash Back

Kembali pada masa kecil tay yang masih berusia 14 tahun yang baru saja mendapatkan kegagalan pertamanya dalam sekian kompetisi tari yang ia menangkan.

"Kau memang tak berguna dari awal!!" teriak seorang pria kepada anak kecil

"Maafkan aku ayah, ku mohon maafkan aku akan berusaha lebih baik lagi aku janji!" jawab sang anak kecil sembari menangis di hadapan sang ayah

"Aku akan pergi membawa mu keluar negri kau memang tak guna!!"

"Tak ada gunanya memiliki anak seperti mu!"

Pria itu membiarkan anak itu terkurung sendirian dalam kamar mandi anak itu menangis memohon maaf pada sang begitu lampu kamar mandi di matikan sang ayah karna hal yang paling anak itu takuti adalah kegelapan.

"Ayah ku mohon jangan tinggalkan aku!!"

Anak itu terus berteriak sampai akhirnya anak itu menyadari tak ada gunanya untuk menangisinya karna tidak akan mengubah semuanya. Anak itu diam dan terduduk di bathtub nya menunggu siapapun datang dalam ketakutannya.

"Tidak... Semuanya baik baik saja tay kau tak perlu takut" ucap omega itu dalam hatinya

Saat sedang ketakutan dan menangis terdengar suara pintu terbuka menampilkan seorang pemuda memasuki kamar mandi dengan menyelinap.

"Tak usah menangis lagi aku ada disini untuk mu" ucap pemuda itu tersenyum sembari mengusap wajah tay

Pemuda itu memeluk tay membuat topeng wajah anak itu hancur seketika ia dapat mengekspresikan kesedihannya dan menangis pada pelukan pemuda itu yang memeluknya erat.

Flash back off

Tay masih memejamkan matanya ia merasa bahwa setetes air mata jatuh namun wajah nya merasakan kelembutan suatu sentuhan.

"Bagus, kau dapat menangis tanpa adanya aku"

Omega itu tersentak kaget ketika melihat seorang Alpha berada tepat di depan bathtub nya. Omega itu membeku saat menatap Alpha di depannya ia tak bisa berkata apapun.

"Aku senang kau masih belum membuang lukisan ku tay"

"Time...?"

TBC...






I'm Not Omega!! (Mile × Apo)Where stories live. Discover now