00

12 8 2
                                    

"cuma sekedar wanita akhir zaman penuh dosa yang berusaha menjadi sang ahli surga"

-
-
-

Kisah ini dimulai sekitar setengah tahun lalu, tepatnya bulan April. Sebelumnya perkenalkan aku Nikmah Nurwahidah seorang gadis biasa yang sedikit buta tentang ilmu agama. Pendidikan yang aku jalani tentu saja sekolah SMK terkemuka di kota ku dengan jurusan informatika.

Saat ini aku memang memakai hijab panjang, gamis yang melebar dan kaos kaki sebagai pelengkap. Tapi jangan tertipu akan penampilan luar ku, sebab aku ini sama seperti perempuan pada umumnya kok.

Healing ? Jalan - jalan buang suntuk tanpa tujuan jelas ? Itu hobby ku bila dilanda fikiran suntuk nan mengganggu.

Aku ini hanya wanita biasa yang ingin memperbaiki diri agar bisa pantas bersanding di dekatnya.

Ya, dia. Pemilik senyum indah secerah mentari itu. Namanya Muhammad Yusuf. Mereka biasa menyebutnya ustadz Yusuf.

Dengan tinggi dan proporsi tubuh yang sempurna, di tambah wajah nan rupawan mungkin ketika Allah menciptakannya Allah sedang sangat gembira.

Ku akui usianya memang lebih muda dari ku tapi jangan fikir aku pecinta berondong ya :v

Tapi jika soal ilmu agama ? Yusuf ku jagonya. Dia merupakan seorang santri dari sebuah pondok pesantren bagus di kota ku.

Mungkin pengetahuannya soal agamalah yang membuat ku sangat tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

Kembali lagi soal ku. Sekarang ini aku sedang bekerja di sebuah perusahaan milik seorang tuan besar yang tak jauh dari kediaman ku.

Walau aku bekerja dan notabennya sudah menghasilkan uang, Yusuf tak pernah meminta barang sepeserpun penghasilan ku.

Saat ku tanya mengapa jawabannya sangat simple dan mudah.

"aku malu nik. Masa cowok makan uang cewek. Gak papa aku masih punya uang lebih kok", ujarnya kala pertemuan kami waktu itu.

Pertemuan lebaran tahun itu penuh kebahagiaan yang lucu. Bagaimana tidak ? Dia menghabiskan seluruh uangnya saat bersama ku, saat ku tawari makanan dengan uang ku dia tegas menolak semuanya dan berakhir pulang ke rumahnya yang jauh dengan perut dan tangan kosong.

Gengsi tinggi khas pemimpinnya itulah yang membuat ku jatuh cinta semakin dalam padanya.

Pertengkaran lucu, nasehat sabar penuh cinta semua itu ku dapatkan saat aku bersamanya.

Dia berbeda. Saat bersamanyalah aku merasakan menjadi bidadari yang terlindungi.

Inilah kisah kami, kisah singkat yang di rangkai dengan apik.

Assalamualaikum YUSUF KUOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz