bab 2 : ada siapa disana?

8 4 0
                                    




sore yang serupa, rumah yang sama.

sepulang kuliah seperti biasa bintang masuk kerumahnya dengan teriakan khasnya, "maah bintang pulang!" dengan menenteng tas selempang kebanggaannya. menolehkan kepalanya kesana-kemari, mendapati rumah masih saja lengang seperti hari-hari kerja biasanya.

bintang biasa saja. sudah terlampau biasa ia menghadapi kondisi rumah kosong seperti sekarang ini. kesepian, tidak juga. meski harus menahan sepi untuk beberapa jam mendatang, ketika ibunya pulang maka bintang merasa dunianya seketika baik-baik saja. cerita-cerita ibu atas segala tingkah aneh pasien, atasan atau doktor yang menyebalkan di salah satu selasar rumah sakit, hingga satu-dua surat cinta yang dikirimkan oleh pasien maupun pegawai lain di rumah sakit diceritakan dari a hingga z oleh ibunya sembari memanggang atau menumis suatu hidangan untuk mereka berdua makan malam. tentang surat cinta, bisa dibilang ibunya yang merupakan orang tua tunggal ini masih berparas cantik jelita, yang juga dihiasi dengan kepribadian seindah ruangan berbunga. membuat siapa, sih, yang tidak jatuh cinta?

kalau ditanya oleh kawan-kawannya mengapa bintang masih hidup di rumah orangtuanya bahkan ketika ia beranjak kuliah, bintang akan menjawabnya dengan satu kata. "hemat,"

kalau boleh menjawab lebih panjang, sebenarnya secara sederhana kampus tempat bintang menuntut ilmu penerbangan saat ini masih satu kota dengan rumah kecil bintang.

pun juga ibunya yang sebatang kara menjadi alasan utamanya untuk tetap tidak mengangkat kaki dari rumah tempatnya tumbuh besar. meskipun, pada sebagian besar kesempatan dirinya tidak bertemu dengan sang ibu disebabkan rapatnya jadwal bekerja. tapi tidak apa. bintang sudah sangat senang dengan kenyataan bahwa ia masih bisa membantu ibunya dalam pekerjaan rumah, menemaninya mengobrol di kala senggang, dan masih banyak lainnya.

hari ini seperti hari-hari lainnya, bintang sudah secara mandiri mengambil sepiring dan sendok untuk kemudian menumpahkan segala yang ada di konter dapur untuknya makan sore. makan siang, sebenarnya. tadi ia ribut menyelesaikan tugas yang bertenggat waktu satu siang bersama kawan-kawan sehatinya (yang sama-sama belum menyelesaikan). sehingga sore ini ia lapar sekali, dan lambungnya tidak sekuat itu untuk menunggu waktu jam delapan malam untuk pintu depan rumahnya berdenting tanda ibunya pulang.

ada satu kotak sereal warna-warni, satu kardua bronis dari tetangga di kulkas, serta satu kotak susu putih yang sudah terbuka di pintu kulkas. jadilah bintang bereksperimen dan menumpahkan segalanya (memotong bronisnya kecil-kecil terlebih dahulu) lantas menuangkan susu sebagai pelengkap makan sederhananya sore itu. jangan salah, ya. bintang bisa memasak, kok. meski sederhana macam telur goreng, mi instan, tapi tangannya terlalu lelah dan malas untuk berurusan dengan dapur. ditambah dengan perutnya yang sudah kelaparan, bintang rasa semangkuk sereal dan bronis disiram susu tidak terlalu buruk.

makan dimana ya?

bintang lantas mengedarkan pandangannya pada sekeliling ruang tengah.

menyetel televisi, bintang sudah terlalu bosan dengan berita-berita maupun guyonan tidak lucu yang masih saja diedarkan di layar tipisnya. untuk membuka telepon pintarnya, bintang tidak berselera untuk bersosialisasi setelah seharian penuh menghabiskan busa mulutnya untuk berbincang dengan teman sebaya perkuliahannya.

bintang teringat. ada satu hal yang belum dikunjunginya hari ini. gudang dengan komputer tua berderak yang dikiriminya pesan tempo hari. boleh juga. semangkuk campuran sereal aneh dengan potongan bronis tak beraturan mungkin bisa jadi menyenangkan ditemani obrolan dengan akun tanpa wajah bernama cahaya bulan.

kriet...

bintang perlahan menggerakkan pintu gudang. berhati-hati, karna engselnya sepertinya sudah berkarat dan pintunya sudah tidak prima lagi, entah dimakan waktu atau serangga yang merayap. bintang meletakkan mangkuknya diatas meja komputer, lantas mengulangi langkah serupa di hari kemarin untuk menyalakan komputer tua ini.

jatuh (cinta) di angkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang