Chapter 09: Confession

Start from the beginning
                                    

Mendengar ucapan orang itu, Taehyung meremat kuat tangan kanannya. Karena Taehyung masih diam, kedua orang itu pun hanya tersenyum pongah menatap Taehyung lalu berjalan melewatinya. Baru dua langkah saja, Taehyung memutar tubuhnya lalu menarik kerah salah satu orang itu hingga membuat mereka berhenti dan menoleh. Taehyung menatapnya tajam, penuh amarah, Jungkook bisa melihat itu.

"Siapa yang menyuruh kalian mendekatinya? Kau tidak lihat aku bersamanya, huh?!" Taehyung semakim kuat mencengkeram kerah kemeja orang itu yang masih sedikit membelakanginya. "Dan apa? Me nik ma ti nya?"

Taehyung menarik kuat cengkaramnya hingga orang itu sedikit oleng dan saat berada di hadapan Taehyung, tinjuan kuat menyapa rahangnya.

Bugh! Bugh! Bugh!

"Kau bilang apa? Menikmatinya?" Taehyung memukul orang itu brutal, hingga cairan merah segar menyapa salah satu sudut bibirnya.

"Kau ini gila?! Kenapa memukulku?!"

Melihat temannya dipukul, salah seorang laki menghampiri Jungkook. Tentu saja Jungkook tidak diam saja, ia pun memukul orang itu, namun sepertinya orang itu kini menodongkan sebuah benda tajam ke arah Jungkook. Taehyung melihatnya, setelah memukul orang tadi, kini Taehyung menghampiri pemuda manis itu. Ia langsung menarik Jungkook di belakangnya saat lelaki itu menggerakkan pisau kecil itu cepat.

"Diam saja, ok?! Kalau kau ingin memukul seseorang, kau pukul saja aku, tapi nanti! Tidak disini!" tegas Taehyung. Tatapan tajam Taehyung hanya bisa membuat Jungkook mengangguk pelan. Aura kuat seorang dominan. Taehyung menepuk pelan kepala Jungkook lalu kembali memukul orang-orang itu.

Mereka kembali saling pukul, hingga setelah beberapa saat akhirnya mereka pergi karena salah satu pengawal Taehyung membantu tuan mudanya. Ya, sama halnya dengan Jungkook, ada kalanya ia tidak ingin pengawalan. Taehyung kembali menghampiri Jungkook dan sang pengawal mengambil jarak dari posisi mereka. Taehyung hanya bersedekap saat berdiri di depan Jungkook dan mengendikkan bahunya saja.

"Sudㅡ" ucapan Taehyung terjeda.

Bugh! Bugh!

Jungkook memukul rahang Taehyung dan langsung membuat pengawal Taehyung itu mendekati mereka dan Taehyung kembali meminta mereka pergi dengan gerakan tangannya. Sang pengawal itu mengangguk, lalu meninggalkan tuan mudanya. Taehyung mengusap rahangnya pelan lalu kembali mendekati Jungkook.

"Masih mau memukulku?" Taehyung maju satu langkah lagi. "Pipi kiri atau kanan?"

Taehyung kembali menyodorkan pipinya kanan dan kiri bergantian. Jungkook pun siap memukul Taehyung, tangannya sudah setengah naik dan siap mengayun. Namun, Taehyung hanya menutup matanya perlahan, seolah sangat rela dan siap jika Jungkook memukulnya. Jungkook maju satu langkah, Taehyung pun merasakannya. Bahkan saat Jungkook mengayunkan tangannya pelan. Hingga saat tangan pemuda manis itu hampir menyentuh pipinya, Taehyung membuka matanya dan menahan tangan Jungkook lalu menariknya hingga posisi mereka kini sangat dekat dan menempel.

Sebenarnya, Jungkook tidak akan memukulnya lagi. Ia hanya akan menempelkan kepalan tangannya pada pipi lelaki tampan itu tanpa tenaga. Meski ia kesal pada Taehyung malam itu, tetapi tetap saja, lelaki itu sudah membantunya. Dan ia bukanlah orang yang tidak tahu berterima kasih. Mereka masih saling pandang, tatapan Jungkook turun di sudut kiri bibir Taehyung dan Taehyung menyadarinya. Taehyung menarik kedua sudut bibirnya ke atas membuat Jungkook kembali menatapnya.

"Mau memukulku lagi?" tanya Taehyung pelan. Suara husky nan rendah itu kini menyapa pendengaran Jungkook. "Kalau kau tidak ingin memukulku, bolehkah aku yang memukulmu karena membuatku khawatir dan marah. Bagaimana kalau mereka benar-benar menyentuhmu, huh? Bagaimana kalau aku tidak mengikutimu, huh? Bagaiㅡ"

DEAR, LOVEWhere stories live. Discover now