"Harry how's the company?"

"fine, sir, all is well, the data on the value of this company is increasing again"

"consumers are also satisfied with your product"

"and also the issuance of the latest design entitled school gets the public's attention

"even been used by school children and famous artists"

"hmm nice keep track of progress"

"alright sir"Harry lantas meninggalkan haechan diruangannya setelah melapor perkembangan perusahaan

haechan yang kini masih sibuk dengan kertas-kertas miliknya sampai tidak sadar bahwa seseorang telah masuk kedalam ruangannya

"ck kau dari dulu sama saja sama sekali tidak berubah si gila kerja bagaimana ada orang yang mampu melihat kertas sebanyak itu apa matamu masih sehat eoh?"

"chanyeol hyung? ahhh ini aku sudah biasa mengerjakannya hyung tidak usah khawatir"

"yaa setidaknya carilah kekasih untuk mengurusmu dan ajaklah seseorang berkencan bukannya kertas-kertas itu yang kau kencani haechan"

"kekasih? tidak perlu mencarinya aku sudah memilikinya hyung"

"heol! benarkah sejak kapan kau tidak pernah bercerita?"

"emm sebulan yang lalu"

"hoho aku yakin dia sudah tidak waras karna ingin dijadikan kekasih oleh mu"

"terserah mu hyung, ada apa kemari tidak biasanya"

"tidak ada hanya ingin melihat-lihat ternyata tidak ada yang berubah disini ya"

haechan hanya acuh dengan chanyeol yang mulai berbicara sendiri mengingat masa lalunya, biar ku beritahu perusahaan ini juga chanyeol yang mengurusnya jadi perusahaan ini akan diwariskan kepada lee chanyeol mengernai haechan dia sebenarnya juga tidak butuh warisan apapun toh juga dia sudah sangat kaya dengan usahanya, lalu haechan kembali sibuk dengan kertas miliknya, chanyeol yang melihat haechan kembali sibuk dengan kertas-kertas itu lantas memutar bola matanya jengah

"bisa-bisa mataku buram melihatmu seperti itu terus lee haechan"

"kau bisa keluar hyung kau mengganguku"ucap haechan dengan jengkel sembari menulis-nulis sesuatu diatas kertasnya

"dasar tidak sopan" chanyeol lantas meninggalkan ruangan haechan ia ingin berjalan-jalan sebentar disana






at renjun school

"brukkk!"

"aigo renjunie kami merindukanmu"

"chenle? jisung?"

"benar kata chenle rasanya aku ingin mati karna tidak bertemu denganmu injun-ah"

"aku juga rindu kalian berdua sangat!"

lalu mereka berpelukan bersama menumpahkan rasa rindu masing-masing,
baiklah mereka adalah Zhong Chenle pria dengan suara melengking bak lumba-lumba dia itu cucu pengusaha terkaya di china dan juga Park Jisung anak yang memiliki tubuh brongsor dan memiliki kekuatan gaib seperti jisung ini suka sekali berbicara pada benda mati dan juga ayahnya adalah reporter paling terkenal seantero kota seoul

"kajja injunie kita pergi makan"ajak chenle dengan antusias"

"tapi injunie telah dibuatkan bekal oleh bunda, gimana kalo kita makan sama-sama aja injunie juga bawa bekalnya banyak!"

"wahh benarkah kajja kita bawa bekalmu itu kekantin lalu kita makan bersama disana"

"eum ide yang bagus icung yaa"

lalu mereka membawa bekal renjun yang ada dikelas dan segera pergi kekantin,
jisung juga membeli beberapa makanan ringan untuk mereka,lalu mereka segera makan dengan lahap

"injunie? kok disini tadi nana kekelas injun tapi injunnya tidak ada"

"eoh nana maaf hehe injunie sudah sudah sangat lapar jadi lupa kalo nana sama nono janji jemput injun maaf ya"

"huem kebiasaan bayi kita memang pelupa"

"ihh! injunie bukan bayi injunie sudah besar tau tuh chenle aja yang masih bayi"

"lah kok aku? emang bener kok injunie masih bayi mana ada orang gede sependek ini"

"chenle-ya!!"

"haha sudah-sudah injunie sudah besar kok" ucap jeno kepada renjun yang terlihat sudah memerah tanda kesal jangan sampai anak itu mengambek nanti bisa panjang urusannya

"hai kalian siapa?"

" emm halo jaemin hyung halo juga jeno hyung" ucap jiechen dengan ramah masalahnya mereka belum terlalu mengenal sikembar hanya tau namanya itu pun dari renjun yang selalu bercerita tentang mereka berdua

"ahh kalian temen sekelas renjun ya" tanya jaemin yang sudah duduh disebelah renjun

"iya perkenalkan namaku Zhong Chenle dan ini Park Jisung salam kenal hyung"

"ahh tidak usah manggil hyung nee panggil saja kami dengan nama kami, dan namaku Na Jaemin dan ini kembaranku Na Jeno"ucap jaemin sembari memperkenalkan kembarannya, jaemin dan jeno juga beberapa kali mendengar tentang chenle dan juga jisung mereka cukup populer seperti kami

"salam kenal jaemin,jeno" ucap jisung dengan ramah

"kalian makan tidak ajak-ajak ya jahat sekali"

"benar padahal kita sudah jauh berjalan kekelas mu dan kesini ketika injunie tidak dikelas:("

"maaf nono,nana kan injunie lupa ya sudah mari kita makan bersama injunie bawa bekalnya banyak kok"

lalu mereka berlima lanjut memakan-makanan renjun dan juga beberapa snack milik jisung dengan ditemani beberapa joks dari chenle juga jaemin memang masa kecil itu harus diisi dengan kenangan seperti mereka ini



TBC

MY NEPHEW [HYUCKREN]Where stories live. Discover now