"Oma apa Oma tau tentang kecelakaan itu?" tanya Zee curiga, dia benar - benar menahan semua amarahnya untuk keluarga ini.

"Sepertinya memang sudah saat nya saya bongkar semuanya Zee" 

"Magsud Oma?" ucap Zee.

"Vero..om Vero orang yang telah dengan sengaja menabrak kakak kamu malam itu" jelas nenek.

Meski Zee sudah menduga hal ini tapi mendengarnya langsung dari orang terdekat si pelaku membuat darah Zee langsung mendidih, air mata sudah tidak bisa ia tahan.

"Maaf kan Oma Zee...harus nya dari awal Oma beri tau kalian, tapi kini Oma tidak akan menutupi apapun, kepergian Aran membuat Oma sangat sedih, tapi di sisi lain Oma buta akan kasih sayang Oma terhadap kelarga Oma sendiri" ucap Oma menangis.

"Apakah Oma tau, kasih sayang yang buta itu telah menghancurkan hidup seseorang dan juga satu keluarga yang harus nya bahagia saat itu" ucap Zee denga mata memerah.

"Iya Oma tau Zeevan, maafkan Oma"

"Bukan hanya kakak ku, tapi Nyonya Tantri dan juga Veer adalah korban pembunuhan dari Tuan Vero" jelas Zee.

Oma yang mendengar itu langsung Shok, ia tidak menyangkan kalau diam nya akan membuat putranya semakin bejat seperti ini.

"ZEE DI MANA CUCU KU SEKARANG?" ucap Oma menangis, dia sangat menyayangi Fiony melebihi diri nya sendiri.

"Zee enggak tau Oma..Zee rasa dia adalah korban selanjutnya" ucap Zee kemudian bangkit hendak pergi tapi kedua tangan nya di cekal oleh Oma.

"Zee kamu boleh hukum wanita tua ini tapi satu yang harus kamu tau nak, Oma tau setelah ini kamu tidak akan membiarkan Vero hidup dan kamu juga akan membenci oma, tapi percayalah yang membuat ia seperti ini sekarang adalah..Papah kamu, kalau kamu tidak percaya..kamu bisa tanya langsung sama Gracio...Vero membenci keluarga Natio karena penipuan yang telah Papah kamu lakukan nak" ucap Oma menangis.

Tubuh Zee ambruk di lantai ia terduduk dengan sangat lemah....apa ini semua, kenapa ia tidak bisa mencerna apa yang baru saja di katakan oleh Oma.

"Lebih baik kamu tau dari Oma di banding kamu tau dari orang lain nak, dan kenapa Oma diam selama ini karena kalau Oma memberi tau semuanya maka Bunda kamu akan dalam bahaya, Oma tidak mau Shani menjadi korban selanjutnya Zee" ucap Oma.

Setelah mendengar semuanya Zee langsung pergi dari tempat itu dengan prasaan yang sangat sulit di jelas kan, dia sangat kecewa dengan fakta yang baru saja ia ketahui.

"Jaga rumah ini, jangan biarkan wanita tua itu pergi meninggalkan rumah ini sampai saya memutuskan" ucap Zee pada para penjaga yang ia tugas kan untuk memantau kediaman ruman nenek dari Fiony.

 Di sisi lain...Chika memandang album foto yang sudah berdebu dengan mata sendunya, ia membalik setiap lembar foto yang menampakkan tiga sosok anak kecil yang tersenyum bahagia, dua sosok anak laki - laki dan satu anak perempuan yang selalu memposisikan diri nya di tengah - tengah.

Tentu Chika mengenali setiap sosok yang ia tangkap pada Foto itu, dan iya itu adalah foto masa kecil tiga orang sahabat, Aran, Zee dan juga Fiony. Chika memang mengetahui kedekatan Fiony dengan keluarga Natio, tapi Chika mulai tidak menyukai Fiony ketika Fiony dengan terang - terangan mengakui kalau dirinya telah jatuh cinta dengan Aran, di situlah awal mula perselisihan Fiony dengan Aran dan juga Zee.

"Ternyata kalian sedeket ini ya ra...kamu Zee dan juga Fiony" ucap Chika pelan.

Tertulis di belakang foto itu Ara..Zee dan Ce pio....

Entah kenapa Chika langsung meneteskan air mata nya, ternyata ce pio yang Zee magsud dalam tidurnya adalah Fiony, Chika tidak mencurigai Zee menyembunyikan prasaan untuk gadis yang Zee panggil dengan sebutan Ce Pio, Tapi Chika tidak menyangkan ternyata sangat banyak yang tidak ia ketahui tentang Zee suaminya.

Dengan melihat foto - foto itu membuat Chika memiliki banyak keraguan untuk Zee, sebenarnya untuk apa Zee sangat memaksa nya ikut ke kota ini padahal Zee bilang kalau mereka hanya akan berada di bandung selama tiga hari.

***

Hari sudah semakin larut Zee baru saja kembali ke Villa dengan tubuh yang lelah, tapi dia tidak boleh terlihat seperti itu agar Chika tidak menaruh curiga pada nya.

"Selamat malam kak" ucap Zee memeluk istrinya yang tengah sibuk di dapur.

"Malam mas, kok enggak ada suaranya sih kamu pulang" ucap Chika.

"Kamu sih fokus banget di sini, lagi buat apa sih?" tanya Zee.

"Masak makanan kesukaan kamu untuk makan malam" jawab Chika.

"Kak maaf ya aku perginya lama, kakak jadi sendirian deh di sini" ucap Zee.

"Enggak papa mas"

"Besok mau jalan - jalan sama aku enggak?"ucap Zee.

"Emang kerjaan kamu udah selesai, kalau belum mending di selesaiin secepatnya biar kita bisa balik ke jakarta lebih cepet" ucap Chika tampa menatap Zee.

"Kamu enggak suka ya kak berada di sini?" tanya Zee.

"Emm bukan mas..aku cuman kangen sama Mami dan Christy" jawab Chika.

"Sejak kapan kamu suka bohong sama aku kak?" ucap Zee.

"Sejak kamu bohongin aku juga mas" jawab Chika cuek.

"Hah? magsud kamu apa sih kak?" ucap Zee tidak terima.

"Aku lagi males berantem mas, udah ya kita makan malam dulu" ucap Chika dengan tenang.

Zee hanya diam dan menurut, dia curiga kalau Chika tau rencananya datang ke kota ini.

"Aku enggak tau kamu merencanakan apa Zee sampai datang ke kota ini, aku akan cari tau sendiri" batin Chika.

Chika sudah mencari tau pekerjaan apa yang mengharuskan Zee sampai harus datang ke kota ini, ternyata Penjelasan dari kantor Zee benar - benar tidak memiliki jadwal rapat atau pekerjaan apapun di kota bandung. 

Chika adalah gadis yang pintar dan berpendidikan tinggi, ia tidak mungkin bisa di bohongi dengan mudah, jadi tidak mungkin kalau Chika tidak mengerti soal ini semua.

Yang Chika tidak tau adalah untuk apa mereka di kota ini sebenarnya, itu masih menjadi misteri untuk Chika karena ia tidak mau bertanya ke pada suaminya, karena pasti Zee tidak akan mau jujur soal kecurigaan nya.




KOMEN...KOMENNN...KOMENN!!






***

~***~

_

_

_

>>>>>>>>>><<<<<<<<<<

300723

Gerbang Dialog:

***

Vote and comment!

:::See youu:::

Gerbang Dialog {24092020} (Chizee)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora