ENAM

234 54 3
                                    

Bangun di pagi hari lalu lanjut beraktifitas sudah menjadi kebiasaan Ginata baik di rumah maupun di indekosnya, sebab kebiasaan itu sudah ditanamkan keluarganya sejak kecil. Bangun dan langsung beraktifitas tanpa membuka ponsel lebih dulu sebab itu dapat membuatnya semakin ingin leha-leha.

Di jam 9 pagi Ginata sudah beribadah, berolahraga sebentar, bebersih rumah lalu mandi, dan sekarang lanjut mencuci bajunya. Ibunya itu ada kok, jadi bukan Ginata aja yang bekerja mengurus rumahnya, beliau tengah menyetrika baju ditemaninya sembari menunggu bilasan baju di mesin cuci.

“Ibu setuju-setuju aja kok kalo mbak mau berangkat magang, cuman memang pikirnya ibu itu ya jangan jauh-jauh sampe ke ibu kota, di Jogja aja bisa ikut adek, atau ya di Kediri gitu biar nemenin uti juga,” ujar Ibunya.

Seperti sudah kebiasaan, disaat-saat ada kesempatan berdua begini dirinya akan banyak mengobrol bersama ibunya.

Ginata hanya mengangguk-angguk, “Iya nanti apply  disana juga kok, kan coba dulu.”

“Ibu udah bangga banget kok sama mbak walau mbak nggak ambil magang. Semester ini nilai mbak juga naik drastis, gada B nya sama sekali,” ujar ibunya mengutarakan pujiannya untuk Ginata.

“Gada B nya sih iya tapi tetep masih banyak A minusnya,” respon Ginata sembari membantu memilah-milah pakaian anggota keluarganya yang telah disetrika.

“Ya nggak papa itu sudah peningkatan dari yang kemarin, semester depan ya bisa dinaikkan lebih baik lagi,” jawab ibunya.

“Ya iya itu makanya magang, nanti kalo magang nilai mata kuliah 20 SKS itu auto A dikonversi,” tukas Ginata.

“Iya sudah, pokoknya yang terbaik buat mbak Gina,” respon ibunya lagi dengan senyum hangat yang menenangkan.

Keduanya kini terdiam, sama-sama melanjutkan pekerjaan rumahnya.

Selepas membilas untuk yang terakhir kali, Ginata kembali duduk menemani ibunya, namun kini ia sudah mengambil ponsel yang sedari tadi berada di kamar dan belum disentuhnya.

[hellonaginata] rajaadhyaksa request to follow you

Mata Ginata sontak berkedip-kedip bingung begitu menyambungkan wifi dan membaca notifikasi pertama dari instagram yang muncul itu. Dibukanya akun dengan username rajaadhyaksa yang seingatnya merupakan username akun instagram Raja, teman satu organisasinya di Komisi.

Kok dia nemu akun kedua gue?’ batin Ginata.

Sedetik berpikir bingung akan sebab darimana cowok itu menemukan akun keduanya, namun tak lama dirinya justru langsung menekan tombol accept tanpa ragu.

“Mbak ayo lanjut, ini minta tolong bajunya sekalian masukin ke lemari adek sama ayah masing-masing, kalo ditaroh kasur doang gak buru dimasukin malah berantakan,” suara ibunya menginterupsi Ginata.

Okay, got it,” lantas gadis itu kembali meletakkan ponselnya dan beranjak dari duduknya untuk melaksanakan perintah sang Ibu.





🖇️





“ADEK RAJA MAKAN!”

Raja yang tertidur dengan posisi tengkurap langsung tersentak kaget mendengar teriakan itu, diiringi suara langkah kaki yang semakin mendekat tanda seorang tengah menuju ke kamarnya.

Ceklek

“Astaga baru bangun???” teriak heboh kakak perempuannya Raja.

Raja yang baru tersadar dan masih mengumpulkan nyawa hanya mengangguk malas-malasan. Dirinya jelas kurang tidur semalam, bahkan ia tertidur dalam posisi tengkurap setelah seingatnya ia bertingkah heboh seusai menemukan akun kedua gadis yang disukainya.

intern plus oneWhere stories live. Discover now