Problame to Problame

Start from the beginning
                                        

"Ada apa ini?" Tanya seorang guru BK saat melihat seorang anggota Osis membawa Jan.

"Saya mau melaporkan kasus pembulian Jan terhadap anak kelas 10 bu" jawab New sembari melirik Jan yang tengah meniup pergelangan tangannya yang terasa sakit dan memerah.

"Saya juga mau melapur tindak kekerasa New terhadap saya bu, nih lihat tangan saya sampe memar kek gini...." Lapur Jan tak mau kalah.

"Itu karena Loe nggak secara suka rela ngikut gue ke sini!" Kata New

"Yah iyalah, siapa juga yang suka rela dituduh ngelakuin tindak bullying?"

"ITU YANG LOE LAKUIN JAN!!!" Bentak New habis sudah kesabarannya

"Bu, lihatkan New sampe membentak saya, padahal saya perempuan loh bu, saya nggak terima diperlakukan tidak adil seperti ini, padahal kaum perempuan memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki!" Aduh Jan lagi

New melengos tak percaya akan ucapan Jan "loe sadar nggak sih apa yang loe omongin barusan?? Loe ngomong soal hak, tapi loe salah pergunain hak......"

"SUDAH DIAM KALIAN BERDUA!!"  bentak guru BK memotong ucapan New, sudah lelah dia menonton perdebatam kedua muridnya itu.

"Kalau kalian masih mau berantam sebaiknya kalian keluar dari sini.... Cepat keluar!!" Usir si guru

"Tapi bu saya....."

"Keluar saya bilang!!" Pinta bu guru yang lagi-lagi memotong perkataan New.

New menatap marah pada Jan yang hanya dibalas senyuman mengejek dari cewek itu.

"See.. loe sadarkan siapa yang berkuasa disini..." Ucap Jan lalu tersenyum

"Memding loe sekolah baek-baek, nggak usah sok jadi pahlawan" lanjut gadis itu sembari mengatur dasi New seolah merasa prihatin, lalu dirinya pergi meninggalkan cowok tambun itu.

"Sial gue lupaun Gun lagi...." Ucap New ketika baru sadar Gun tidak bersamanya.

New sudah akan berlari melintasi lapangan upacara saat matanya menangkap bayangan Gun yang tengah berjalan bersama Singto dan Off.

"K-kak New....." Panggil Gun penuh kekhawatiran saat melihat New berjalan mendekati mereka bertiga.

"Syukurlah loe nggak papa Gun..." Ujar New penuh kelegaan begitu sampai kehadapan ketiganya.

"Emang Gun kenapa?" Tanya Off pada New

"Tad...." Lagi-lagi ucapan New terpotong orang lain

"Ng-ng-gak pa-pa k-kok k-kak" ucap Gun buru-buru, matanya menatap memohon pada New agar tidak mengadu pada Off soal Jan yang mencegatnya tadi.

New tak sampai hati untuk tidak menuruti permintaan Gun, terlebih Gun menatapnya dengan mata polosnta yang berkaca-kaca.

New menyerah "nggak papa Off, gye cuman agak khawatir sama Gun, soal kemarin" jawab New sedikit berbohong.

Off mengangguk "Sing loe duluan ajah kekelas, gue mau nganter Gun dulu" ucap Off pada Singto

"Ck, gue ikut lahhh...." Ucap Singto

"Ngapain? Udah gue sendiri ajah yang ngantar Gun" tolak Off dengan niat tak ingin merepotkan sahabatnya.

"Tapi gue mau ikut" keukeh Singto.

"Udah biarin ajah Of,, orang mau ketemu gebetannya..." Ukar New dengan santainya

Off memandang bertanya pada Singto "siapa?" Tanya Off penasaran.

Gun tersenyum lalu menarik lengan hoodie Off agar Off sedikit merunduk kearahnya lalu dia berbisik pada kekasihnya

"Kit" bisik Gun dengan kerling mata menggoda Singto yang sekarang hanya bisa senyum malu-malu

Off tertawa sembari menggelengkan kepalanya "si gembul itu??? Oke juga selerah loe Sing..." Ujar Off seraya menggandeng tangan Gun

"Yah lah orang gue cakep gini..." Ucap Singto menyombongkan dirinya, mengundang tawa dan ejekan dari Off dan  New.

Keempatnya berjalan santai menuju ruang kelas Gun yang berada dilantai gedung bertingkat itu diantar tatapan prihatin dari seorang pemuda, dan tatapan tanpa arti dari Tay yang memang selalu bersikap cool, dari sudut lain sekolah.

*******************************

Hayhayhay.... Thank you so much buat yang masih setiah sama GUN, janji deh bakalan rajin up lagi ✌️

Kalian juga janji yah buat selalu ngedukung aku lewat vote dan comment

Loph chu 💚

G U NWhere stories live. Discover now