Kita memiliki energi feminin dan maskulin terlepas apakah kita adalah perempuan atau laki-laki.
Secara umum, perempuan atau wanita memiliki dominan energi feminin dan pria atau laki-laki memiliki dominan energi maskulin.
Karakteristik energi feminin adalah menerima (receive), mengalir (flow) dan ada (being).
Karakter energi maskulin adalah memberi (give), terstruktur dan melakukan hal (action).
Contoh yang dapat kita lihat di alam sekitar adalah sungai. Sungai adalah energi feminin sedangkan dasar sungai adalah energi maskulin.
Satu contoh lagi adalah air terjun. Air terjun adalah energi feminin dan tebing atau batu yang mengapitnya adalah energi maskulin.
Dua energi ini berkerja secara seimbang dan harmonis. Sungai perlu struktur dari dasar sungai tanpa struktur akan terjadi banjir bandang yang merugikan banyak orang.
Energi feminin adalah energi yang luar biasa dahsyat dan sayang jika para perempuan tidak menggunakan energi yang ada dalam diri mereka dengan sepenuh nya.
Terlebih lagi pada zaman seperti sekarang ini yang penuh tantangan dan tuntutan membuat para perempuan lebih sering menggunakan energi maskulin mereka yaitu action (melakukan hal-hal) tanpa memelihara dan mengembangkan energi feminin mereka.
Jika seorang perempuan beroperasi dari energi maskulinnya sepanjang waktu maka tidak jarang akan terjadi banyak masalah seperti contoh akan mempengaruhi hubungan asmara atau disrupsi pada kesehatan.
Belajar untuk memelihara energi feminin dan beroperasi dari energi asli yang kita miliki akan melahirkan banyak keuntungan dan kesejahteraan.
